08.

69 10 2
                                    

Zihao dan keita telah berjalan dikoridor itu dengan was was akan kehadiran-

-pembunuh?...

Namun tiba-tiba ada sebuah suara langkah kaki berlari dari arah belakang mereka

Membuat mereka berdua menoleh kebelakang

Dan ternyata itu junseo

Tunggu.

Kenapa junseo berlari dengan raut panik?

Junseo sampai menghampiri zihao dan keita yang kebingungan

"Lu kenapa, junseo?"

Tanya keita

Junseo berukuk

"Huh....huh....huh..."

"Lo dikejar apa, junseo?."

Tanya zihao

"G-gue-... gue- gue lihat yedam ditarik sama seseorang, terus dibawa ke ujung koridor sekolah- yang disitu kalian tau kan?"

Ucap junseo membuat mereka berdua saling melempar tatapan bingung dan kaget

"Ayo. Jemput yedam."

Ucap zihao ingin melenggang pergi, namun keita menahan lengan zihao

"Jangan wang zihao. Bahaya. Lo sendiri liat tadi kan?"

Ucap keita, membuat junseo disampingnya bingung

"Zihao lihat apa bang?"

Tanya junseo bingung

"Dia liat-"

"Aduh! Gue kebelet pipis nih bang! Gue ketoilet bentar ntar gue balik kesini!"

Belum keita memberitahu junseo, junseo sudah melenggang pergi dengan alasan kebelet.

"Junseo! Kita temenin!"

Keita sedikit berteriak mengatakan itu.

Keita mulai khawatir, bagaimana junseo nanti akan mendapat musibah seperti yedam?

"Ayo, wang zihao. Kita temenin junseo."

Ajak keita sembari menarik pergelangan tangan zihao

Zihao tentu masih speechles mendengar cerita dari junseo

Zihao berharap itu tidak benar.

Zihao berharap junseo hanya mengarang dan menakut nakuti mereka.

Zihao berharap ia tak kehilangan sahabatnya sedari kecil itu.

Dan akhirnya Zihao iya-iya saja diajak keita

Mereka melewati tangga sekolah mereka yang berada ditengah

Saat sudah hampir sampai dibawah

Langkah keita tiba-tiba saja terhenti.

Membuat zihao yang sedang menunduk ikut terhenti.

Keita mematung.

Zihao mendongakkan kepalanya.

Mereka melihat seseorang yang membawa kapak itu sedang asik menusuk-nusuki tubuh junseo yang terkapar penuh darah.

Zihao langsung menarik tangan keita untuk menaiki tangga kembali keatas

"Ayo lari, keita."

Ucap zihao pelan

Orang itu mendongak perlahan, lalu ia melihat keita dan zihao segera berlari menaiki tangga

Ia berdiri dan melangkah mendekati zihao dan keita

Zihao langsung menarik tangan keita dan berlari

Mereka berlari melewati koridor atas

Hingga mereka sampai dikoridor lantai bawah, yang dimana terdapat semua siswa-siswa tadi.

(Mereka berdua melewati tangga yang lain untuk turun ke lantai bawah)

Sampai disana keita langsung terduduk lemas, dan langsung dihampiri jongwoo dan SHanbin

Sedangkan zihao masih mampu berdiri

Ia menoleh ke arah belakang.

Syukurlah... pembunuh itu sudah pergi.

Sepertinya ia tak berani jika di banyak orang.

Zihao berharap orang itu tak menghampiri mereka disini.

Zihao menutup matanya dan menghela nafasnya berat

"Kalian berdua kenapa?!"

Tanya wumuti ikut menghampiri mereka berdua

Mereka berdua belum dapat menjawab.

Mereka masih ngos-ngos-an akibat berlari

"Pembunuh... dia bunuh junseo...."

Ucap keita menatap jongwoo yang berada dihadapannya sembari berjongkok

Semua yang berada disana langsung terpaku.

Serta keadaan tiba-tiba menjadi hening.

Jongwoo menatap keita speechles

Daeul mendengar itu langsung terpaku

perlahan daeul mulai menangis

Yujin yang berada disamping daeul langsung memeluk daeul, membuat daeul terisak di bahu yujin

Daeul dan junseo adalah kakak dan adik sepupu yang sangat dekat

"Lo liat dimana, ta?"

Tanya SHanbin pada keita

"Di koridor lantai dua."

Zihao menjawab

SHanbin dan jongwoo menatap zihao.



























TBC.

ᴛʜᴇ ʜᴀᴠᴏᴄ [boys planet/ZB1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang