16.

51 5 0
                                    

Ruangan yang bertuliskan
'ruangan guru' itu kini hanya terdengar suara-suara hembusan nafas lelah dan kefrustasian mereka yang masih hidup

Yujin melihat seobin yang masih setia duduk menghadap kaca jendela yang memperlihatkan matahari pagi yang indah

Yujinpun menghampiri seobin

Ia mengambil salah satu kursi kosong disana, dan duduk didekat seobin

Yujin turut memandangi pemandangan pagi yang indah

Yujin menghela nafasnya

"Padahal ini udah pagi, dan hari senin.
Kenapa siswa-siswa sama guru-guru pada gaada disekolah ya?"

Entahlah, yujin hanya menanyakan itu pada dirinya sendiri, tak berharap seobin menjawabnya

"Ini bukan permainan biasa, kita ditempatkan disuatu tempat yang persis kek sekolah kita."

Ucapan itu keluar dari mulut seobin

"Gue cape, gue udah gapunya siapa-siapa lagi selain bang minseoung, gue udah gaada harapan buat hidup. Gaakan ada lagi orang yang bakal senantiasa memberikan saran yang baik buat gue, orang yang senantiasa merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan gue, orang yang peduli akan gue, orang yang berhasil membuat gue gajadi pergi dari dunia ini, dan orang yang-- tiba-tiba muncul untuk menjadi sandaran gue... gue pikir... bang minseoung itu malaikat kiriman tuhan..."

Ucap seobin diakhiri tertawa pahitnya yang singkat

Yujin mengerti, bahwa menjadi seobin tak akan segampang itu

Beberapa saat keheningan menerpa keduanya

Tiba-tiba seobin mengatakan sesuatu yang membuat yujin kaget

"Oiya... kalo nanti ada misi yang perlu ngorbanin orang-- korbanin gue aja... gue siap..."

Yujin sedikit membelalakan matanya dan menoleh kaku kearah seobin

Lama yujin menatap seobin yang tak kunjung melakukan kontak mata dengannya

"Bin... jan kek gitu... lo masih punya gue, ollie, sama takuto... jan berpikir gaakan ada lagi yang care sama lo... masih ada kita..."

Ucap yujin berharap seobin merubah pemikirannya itu

"Makasih.... udah mau tetap baik sama gue, meskipun situasi kita sekarang ngebuat kita bisa saling menaruh rasa curiga... tapi-- jikalanya memang benar-benar butuh korban, korbanin aja gue, gue bersedia..."

Ternyata jawaban yang yujin harapkan tak sesuai...

Yujin menutup matanya sambil menghela nafasnya berat

Ia kembali menghadap depan

"Gue berharap semua ini cuman mimpi. Sampai kapanpun, gue harap ini hanyalah mimpi."

Ucap yujin.

~~~

Kini mereka semua yang ada diruangan guru itu berkumpul dengan cara melingkar

Itu perintah dari zhanghao dan SHanbin

"Oke... jadi gini... gue tau lo pada laper kan?, lagipula kita belom makan dari kemaren malem?"

Tanya zhanghao sambil menatap mereka semua bergantian

Mereka mengangguk.

"Oke... kalo gitu gimana kalo kita cari makanan yang dapat ngisi perut kosong kita?"

Usul zhanghao

ᴛʜᴇ ʜᴀᴠᴏᴄ [boys planet/ZB1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang