9. Dewa bisa mati?

267 31 49
                                    


"..........."

Aku belom berangkat untuk mendaki gunung Ghivill tapi Fanya sudah membawa Vhiera, dan Vhiera terlihat senang saat mengetahui kalau Fanya akan mengajari dia sihir elemen cahaya....
Belom apa2 udah di tinggal begini, gimana nanti pas gua suka sama cewe?
Bisa2 di tolak sebelum nembak sih.

"Vhiera, sihirmu itu cahaya kan?"
Aku mendengar Fanya bertanya ke Vhiera dengan suara yg lembut.

Aku melihat Vhiera mengangguk.
"Iya, aku tidak bisa menguasai sihir kegelapan"

"Satu2nya masalah adalah mata kamu yg memiliki pupil tajam seperti kucing, aku akan mengajarkan mu sihir yg akan merubah penampilan mu, ini sihir yg hanya bisa di kuasai iblis....jujur saja sihir ini sangat menyebalkan, karna penampilan mu benar2 akan berubah seperti manusia  setelah memakainya, tapi untungnya, cara membatalkan sihir ini sangat mudah, yaitu dengan air, setetes air pun sudah bisa membatalkan efek sihir ini"
Fanya menjelaskan dengan senyuman ceria-nya, entah kenapa nih cewe senyum mulu, gk capek kah?

"Tapi....janji padaku kamu tidak akan melakukan kejahatan dengan sihir ini"

"Tentu, aku berjanji"

Vhiera terlihat bersemangat mempelajari sihir sampai dia seolah melupakan ku yg mengawasinya dari jarak 10 meter, hahahaha sungguh anak yg penuh semangat...ha...ha....ha... berarti kalau gua pergi ke ghivill, dia gk akan kangen dong.....

"Jadi, kapan kita berangkat? Akademi sudah libur, kita bisa berangkat besok"
Lagi2 Tia bicara dengan suara yg dingin.

"Besok? Gass berangkat sekarang"
Aku menjawabnya sambil memberi jempol padanya.

"Ayo aja gua mah"

Kami teleport ke pinggiran gunung Ghivill setelah pamitan dengan Fanya dan Vhiera.

Kenapa teleport padahal harusnya kayak novel dan manga lainya yg jalan lalu ketemu monster di tengah perjalanan?
Betul, authornya males membuat scenario itu🗿

Angin dingin berhembus dengan tajam menusuk ke tulang meski kami sudah memakai jaket tebal, dingin disini benar2 berada di level yg berbeda, tidak ada satupun hewan di daerah sini, aku merasakan kesepian yg dalam saat aku melihat ke puncak tinggi itu.
Membayangkan tumpukan salju yg tidak pernah di injak oleh makhluk apapun dan misteri yg ada di tempat itu membuat semangat ku bergejolak
Entah kenapa...aku merasa terpanggil...
Apakah aku akan segera mendapatkan kekuatan seperti yg di miliki MC isekai lainya??
Eh bentar, éveil kan bahasa Prancis yg artinya "kebangkitan"
Jadi apakah nanti kekuatannya membangkitkan orang mati seperti MC Solo Leveling????
Wadooh keren banget gua kalau punya skill gitu, otw jadi MC OP gk ada tandingan.

"Kamu ngapain sih? Ayo jalan"
Tia mulai mendaki dengan wajah tanpa ekspresi, aku heran dia ini manusia atau bukan.

"Dingin gk?"
Aku bertanya sambil melangkahkan kaki ku untuk mendaki.

"Dingin tapi masih bisa ku tahan dengan sihir api"
Tia mengeluarkan sihir api sebesar bola tendang, ini memang sangat membantu karna aku juga merasakan kehangatan sihir apinya....kalau di pikir2, Tia ini punya sihir yg sangat kuat tapi dia terus menyembunyikan kekuatan aslinya.

"Wow, benar2 jadi hangat, kak Tia hebat sekali"
Ucapku sambil terkagum-kagum.
"Karna penyihir lvl 5 tidak mungkin bisa membuat api kecil dengan kehangatan ini"

"....."
Tia terdiam lalu menoleh padaku.
"Sejauh mana kamu tau?"

"Tidak banyak, aku hanya tau kamu bukan penyihir lvl 5"

"Hanya Fanya yg tau lvl sihirku, keluarga ku dan bangsawan lainya juga tidak tau soal ini"
Tia mengangkat kepalanya bagaikan dia ingin melihat langit tapi salju yg lebat menutupi keindahanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNLUCKY REINCARNATORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang