Bagian Empat Belas | Hi, Givandra Dranuello France

133 12 0
                                    

⚠️WARNING!!⚠️

(Perlu di pahami bahwasanya di Cerita bersajak "Absurd Pernikahan" ini, mengandung konten yang mungkin hanya cocok untuk beberapa kalangan, sebab memiliki beberapa kata kasar dan Dewasa, maka dari itu diharapkan para readers tercinta ambil bijak dalam membaca cerita ini!!)

______________________________________

Selamat datang kembali para readers tercintaa

Terimakasih atas dukungannya yah

Mari kita mulai untuk kejutan pada bagian ini

Happy Readingg...

___
__
_

""kita tidak selalu sejalan, namun takdir seolah mengingatkan kita untuk semakin dekat"





Vandra kini tengah sibuk memainkan game di ponselnya. Karena guru yang telat masuk membuat Vandra dan teman- temannya mengambil kesempatan tersebut untuk bermain game. Vandra tidak tau saja sebuah kejutan besar sudah menantinya.

"Lo noob anying!"
Cibir Jiyon pada Agra sebab cowok itu selalu kalah sejak tadi.

"Tinggalin dulu masalahnya Gra!"
Timpal Arta membuat Vandra dan Jiyon kebingungan. Mereka berdua mengamati sejenak cowok humoris di depan mereka, dan benar saja Agra terlihat sedang memiliki banyak beban pikiran.

"Lo kenapa? Gara-gara Si Nessa lagi?"
Tanya Vandra asal menebak, karena menurutnya Agra hanya akan terlihat murung ketika menyangkut cewek yang ia sukai sejak kecil itu.

Agra mengangguk membuat ketiga temannya menghela napas, perihal cewek saja bisa membuat temannya ini kehilangan sifat humorisnya.

"Emang kenapa lagi si Nessa?"
Tanya Vandra lagi.

"Gue lihat dia jalan ma alumni, siapa tuh namanya si rambut mullet?"
Agra mencoba mengingat nama alumni yang di kabarkan dekat dengan Nessa, si cewek satu-satunya yang Agra sukai.

"Janet?"

"Bukan ege! Maksud Agra itu si Bliwon!"
Cicit Vandra karena Jiyon asal nyebut nama, padahal sebenarnya ia juga salah orang.

"Janet, Bliwon, Yang mullet itu Si Dewa bego!"
Lerah Arta cepat sebelum keduanya bertengkar hanya karena sebuah nama. Lagian Arta tentu saja tau jika yang jalan dengan Nessa itu si Dewa karena ia juga melihatnya.

Agra mengangguk mengiyakan jika itu benar-benar si Dewa.

"Udahlah Gra! Mau sampai kapan lo ngejar yang gak cinta, mending lo kayak gue, pacar satu.. "

"Cadangan seratus!"
Sambung Vandra dan Arta serentak membuat Jiyon jadi bingung mau bilang apa.

Agra menghela napasnya kasar, setelah melihat kejadian itu rasanya ia tidak punya semangat hidup lagi. Bahkan ia yang biasanya paling riweh sekarang jadi lebih banyak diam. Agra tidak tau kenapa dirinya begitu menyukai cewek yang jelas-jelas pernah menolaknya di depan umum. Agra tidak pernah berfikir untuk berhenti mengejar cewek itu, baginya Nessa seperti berlian diantara banyaknya batu kerikil, hanya Nessa yang menarik dimatanya. Sayangnya cewek itu tidak begitu peka dengan cara Agra yang mendekatinya terus menerus.

Absurd Pernikahan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang