Absurd Pernikahan (HIATUS)

Bagian Sembilan | Pernikahan Silli dan Vandra

⚠️WARNING!!⚠️

(Perlu di pahami bahwasanya di Cerita bersajak "Absurd Pernikahan" ini, mengandung konten yang mungkin hanya cocok untuk beberapa kalangan, sebab memiliki beberapa kata kasar dan Dewasa, maka dari itu diharapkan para readers tercinta ambil bijak dalam membaca cerita ini!!)

______________________________________

Halo, para Readers!

Terima kasih telah setia hingga saat ini.
Di bagian ini, pernikahan dari sebuah perjodohan akhirnya berlangsung juga..

Semoga para readers menikmati setiap momennya..

Happy Readingg...

___
__
_

"Kita yang akhirnya dipersatukan dalam ikatan suci, meski dengan nuansa keterpaksaan"

Tiga hari berlalu begitu cepat, kini hari yang di tunggu keluarga Wijaya dan France akhirnya terwujud.

Silli menatap dirinya datar di dalam cermin, Gaun pilihannya tiga hari yang lalu kini melekat ketat di tubuh rampingnya, make up tipis juga menghiasi wajah bak boneka dengan sanggulan rambut yang dihiasi bunga berwarna putih menambah kesan cantik dirinya sebagai pengantin wanita. Silli menghela napas kasar, sepertinya tuhan memang tidak berpihak padanya kali ini.

Disisi lain, para kerabat Wijaya maupun France mulai berdatangan, tidak begitu banyak, sebab pernikahan Silli dan Vandra memang akan di rahasiakan selama mereka belum lulus Sekolah. selain itu, pernikahan mereka dilakukan di luar kota tepatnya di Bali agar benar-benar hanya para keluarga dekat yang tau pernikahan tersebut. Meskipun awalnya beberapa keluarga sempat kaget karena pernikahan dibawah umur ini, namun setelah penjelasan dari kedua pihak para keluarga pun akhirnya paham dan merestui serta turut bahagia atas pernikahan keduanya.

Seseorang berdiri tepat di belakang Silli, membuat mempelai wanita tersebut berbalik badan dan mendapati Dysi yang telah siap menjemputnya ke altar pernikahan. Nampak wajah bahagia terpancar di wajah mamanya membuat hati Silli terasa hangat meskipun juga ada rasa sesak di dalam sana.

"Kamu cantik sekali nak!" Puji Disy memeluk anaknya erat, membayangkan bagaimana ia akan melepas putri semata wayangnya itu.

Silli memeluk mamanya tak kalah erat. Tidak! ia tidak boleh menangis, sebab ini semua demi kebahagiaan keluarganya. Biarlah rasa sakit hatinya ia tutupi sendiri.

Dysi menggandeng tangan putrinya, membawa gadis itu menuju ketempat dimana hidupnya akan berubah hanya karna sebuah ucapan sah. Setelah sampai di sana, semua keluarga Wijaya maupun France menatap Silli tersanjung. Paras silli benar-benar layaknya bidadari, membuat semua orang berdoa agar pernikahan Silli dan Vandra lancar serta langgeng.

Vandra yang sudah duduk di depan penghulu dengan setelan jas bewarna putih sampai-sampai tak berkedip. Cewek cantik itu benar-benar akan menjadi istrinya.

"Ngedip lo!" Tegur Silli setelah duduk di samping Vandra, membuat cowok itu segera menggeleng.

Tiba-tiba suasana menjadi berubah, mengingat betapa songong-nya cewe ini membuat Vandra melirik tidak suka begitu pula Silli yang melirik sinis kearahnya. Para keluarga yang melihat keduanya jadi gemas sendiri.