01 - SL

666 51 2
                                    

7 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7 tahun kemudian...

Terlihat seorang gadis sedang berjalan seraya menikmati udara sejuk dari pepohonan yang rindang, tiba-tiba saja banyak lelaki bertubuh besar dengan pakaian serba hitam berbaris rapi mengelilinginya membentuk sebuah lingkaran besar.

Elena yang tidak tahu apapun hanya bisa terdiam beberapa saat ketika melihat ada lebih dari sepuluh orang lelaki berbadan besar, tinggi disertai dengan otot yang kencang berbaris menghadapnya dalam posisi lingkaran mengelilingi tubuhnya, memblokir jalan di depannya.

Astaga, apalagi ini?

Elena hanya dapat melihat satu persatu wajah yang tidak di kenalnya dengan jantung yang berdetak lebih cepat. Kepanikan mulai melanda tubuhnya, membuat dirinya berpikir untuk mencari cara agar bisa melewati lingkaran lelaki besar yang mengelilinginya.

Sialan, harusnya dia tidak melewati jalan ini!

Waktu sudah berganti sore, Elena baru saja selesai mengikuti jadwal perkuliahan di universitas swasta biasa yang tidak terlalu jauh dari daerah tempat tinggalnya. Elena memang pulang pergi menggunakan transportasi umum, tadi dia memilih untuk melewati jalan ini karena lebih dekat menuju rumahnya daripada melalui jalan utama.

Meskipun jalan tikus ini masih banyak pohon dan bukan jalan yang banyak dilalui orang, tapi itu tidak membuat Elena takut dan mengurungkan niatnya untuk melalui jalan ini. Tetapi melihat situasi saat ini, Elena mulai menyesali tindakannya yang memilih melewati jalan tikus ini.

Bukan baru sekali Elena melalui jalan ini, dia sangat mengenal daerah tempat tinggalnya. Setiap kali Elena lewat jalan tikus ini, Elena tidak pernah bertemu dengan kejadian seperti ini.

Seolah-olah Tuhan sengaja ingin menguji kemampuannya, melihat apakah dirinya akan bertahan diantara banyaknya cobaan.

Seperti tidak cukup tadi di tempat perkuliahannya Elena terjatuh dari 3 undakan tangga karena temannya tidak sengaja mendorongnya, membuat kakinya sakit meskipun tidak berdarah. Lalu sekarang saat dirinya sudah hampir sampai di rumah keluarganya yang nyaman, dia harus mendapatkan ujian lagi dari Tuhan.

Jika orang-orang yang mengelilinginya adalah penculik, atau penjahat yang ingin menyakitinya, tidak mungkin mereka diam berbaris rapi seperti itu. seakan-akan ada yang mereka tunggu, tapi apa?

Masih melihat satu-persatu wajah lelaki besar berbaris tak jauh darinya, Elena perlahan berjalan mundur. Sesungguhnya dia tidak berani menoleh ke belakang karena bagaimana dia bisa menoleh? jika orang-orang yang berbaris dua meter di hadapannya saja memasang wajah datar, seperti robot yang siap menerima perintah, dan tentu saja hal itu membuatnya takut.

Elena tiba-tiba saja menjerit kaget ketika merasakan ada sesuatu yang ditabrak di belakang tubuhnya. Elena mengerutkan keningnya ketika menatap seorang lelaki muda, dengan mata yang menatapnya tajam, wajah bulat, pipi sedikit berisi, alis tebal, potongan rambut wolfcut? atau apapun itu tetapi intinya dia tampan.

Sweet Lie'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang