Vexya kini sedang memasukan buku pelajaran dan hendak mengambil kotak bekal nya. "Eh... Lo mau ke kantin bareng ga? Ntar sama temen gw juga. Lo kan blom ada temen" Ajak Nadya.
Nadya melihat kotak makan Vexya yang hendak di keluarkan, Vexya ingin berbicara. Namun terpotong "bawa aja bekel lo, gapapa kok." Vexya tersenyum, dirinya sepertinya diterima baik disini.
Suasana kantin disana sangat ramai banyak yang berbincang dan bercanda. Vexya yang sedang memancar kan pandangan nya kini di mengalihkan fokus nya dengan Nadya. "Eh eh itu ituh si Ryan sama si Affan... Tumben gak sama Gantara ya..." Tunjuk nya kepada seseorang.
Gantara?... Vexya sangat tak asing dengan nama itu. Kepala nya kemudian menengok ke arah yang di tunjuk Nadya. "Mereka.. Emang nya siapa" polos nya.
Sementara teman nya Nadya sedikit membulat kan mata, "hhaaa, lo gak tau itu loh anggota geng motor Gantrawala. Anggota nya aja ganteng gimana ketua nya, beuhh." Vexya hanya mengangguk-angguk. Nadya yang sedari tadi makan mulai ingat, Vexya adalah murid baru.
"Haha, to**l lo ga inget tadi pagi kita ketemu dia dan nanyain ruang kepsek." Nadya mengucap itu sambil terkekeh, betapa konyol nya Sahabat itu. Dan hanya di balas senyuman malu.
Kemudian mereka kembali memperhatikan pria tampan disana, orang yang disebut-sebut sebagai Affan menatap Nadya dan memberi satu wink dan kecupan jauh. Ya, mereka memang sepasang kekasih.
Namun hubungan mereka tidak di publikasi, agar Nadya tak terkena masalah dengan gadis yang menyukai Affan.
Nadya dan vexya duduk di tempat biasa buat tongkrongan nya Nadya sama venna "lu tunggu disini dulu aja gua mau pesen makanan" Kata Nadya yang dibalas anggukan oleh vexya.
Nadya berjalan sampai tidak terlihat, "hmm, dia sudah pergi karena gua laper mending gua buka aja bekal nya sekarang" Ucap vexya.
Hari ini vexya membawa bekal nasi goreng yang di buat kan oleh ibunya saat ingin memakan tiba tiba vexya di kagetkan oleh seorang perempuan yang tiba tiba duduk di depannya.
"Lohh lu sapa? " Ucap perempuan itu dengan nada ketus, jujur vexya sedikit takut untuk menjawab tapi dia akan semaksimal mungkin menjawab.
"E-ee a-aaku.... " Ucap vexya yang sedikit gugup,
"Dia anak baru teman sekelasku dan sekarang menjadi sahabat kita" Ucap nadya, yaa Nadya datang karena dia sudah selesai memesan makanan.
"Ouhhh" Ucp perempuan itu "hufftt untung ada Nadya sumpah deg degan banget" Dalam hati vexya.
"Nama lu siapa? " Tanya perempuan itu, "namaku vexya kak"
"Ohh, ngk usah manggil kak kita seumuran, oh ya kenalin gua venna sahabat nya Nadya""Eeh iya venna" Ucp Nadya, "lu udah pesen makanan ven? " Tanya Nadya "udah kok paling bentar lagi dateng, oh ya vex dimakan aja bekalnya maaf gra gra aku tadi kamu ngk jadi makan" Ucp venna.
"Heheh ngkpapa kok aku nunggu makanan kalian datang dulu aja, gaenak kalau makan sendiri" Ucp vexya yang dibalas senyuman oleh venna.
Ternyata dugaan vexya kali ini salah dia kira dia bakalan di bully abis abisan nyatanya dia diperlakukan baik sama mereka sungguh di beruntung sekolah disini.
Selang beberapa menit makanan venna dan nadya datang, kali ini Nadya memesan sop buntut kecoa dan venna pesan mie ayam toping meses.
Vexya yang melihat makanan pesenan mereka sungguh aneh "emang ada sop buntut kecoa sama mie ayam toping meses? " "Buktinya ni ada " Ketus venna.
Vexya yang sedikit bingung memilih untuk melanjutkan makan bekal nya kasian nasinya kering.
Setelah makan siang di kantin, Vexya memutus kan untuk berjalan jalan di sekitaran sekolah. Nadya dan Venna sebenar nya sempat menawar kan untuk berjalan jalan bersama, namun Vexya menolak.
Lantai dua sudah dia jelajahi dan sekarang dia sedang duduk di taman sekolah, angin sepoi sepoi menerpa wajah nya-memancarkan cerah nya wajah gadis itu. Dia menyisir kawasan sekolah dengan pandangan nya, Vexya sebenar nya mencari seseorang namun dia tak menemukan nya. Pada akhir nya dia kembali ke kelas setelah bel masuk berbunyi.
Dengan tergesa gesa Vexya dengan cepat berlari di lorong tanpa memperdulikan apa yang di depan nya, pada akhir nya dia menambrak siswa yang sedang membawa buku.
(Gedubrak)
"Ah.." ringis nya ketika terjatuh di dingin nya lantai, buku yang di bawa siswa itu kini terhambur di lantai akibat tabrakan. "Eh maaf ya, aduh buku lo jadi jatuh." ujar nya sembari mengambil buku buku yang terjatuh.Dia melihat siswa yang tadi dia tabrak sekarang sedang meraba raba lantai, lalu dia melihat kacamata yang tak jauh dari nya. "Nih punya lo." dia menaruh kacamata itu ke genggaman siswa tersebut.
Vexya kemudian berdiri bersamaan dengan siswa yang di depan nya, "nih.. Buku lo, maaf ya sekali lagi." ucap nya sambil memberi buku yang dia bawa, hendak siswa itu berterimakasih Vexya sudah berlari ke arah kelas nya.
Beruntung nya guru yang mengajar belum memasuki kelas jadi Vexya terhindar dari omelan guru killer yang akan mengajar. "Eh gila loh, padahal guru killer nya biasa nya dateng awal banget. Bahkan sebelum bel masuk nya bunyi dia dah di kelas loh." julid Nadya,
"Iya tuh, tumben aja ya Pak Somad dateng nya telat." sambung Cell.
Vexya tak mengubris perbincangan kedua sahabat itu, dia lebih memilih untuk menulis novel yang sebenar nya tak tau mau di apakan cerita itu. Tak lama waktu berlalu, salah satu lelaki yang di duga sebagai ketua kelas berteriak dengan kencang nya."Mapel Pak Somad diganti sama jam kosong!!" jerit ketua kelas di situ.
"Sudah ku dugong." cibir Nadya.
Vexya hanya tersenyum mendengar itu, dia melihat Nadya dan Venna tadinya diam diam makan cemilan sekarang leluansa makan tanpa halangan setelah mendengar bahwa sekarang adalan jam kosong.
Di tengah sibuk nya tangan yang sedang menulis satu persatu huruf, dia terhenti. "Eh, kalian tau cowo yang berkacamata gak di sekolahan ini" tanya Vexya.
Venna dan Nadya tampak mengkerut kan dahi nya lalu menyebut nama yang sama. "Alghavin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AODRA
Random(USAHAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA) Cerita ini remake dari cerita sebelum nya, saya harap cerita ini lebih baik dan puas di baca. cerita yang di buat oleh tiga orang. salah satu nya adalah pemilik akun ini dan. @monmonyum @FakhiraKhansa selamat membaca.