1. Gwen Ayra Joeslyn (Draco et decorum est pro Patria mori)

354 30 0
                                    

01.
Draco et decorum est pro Patria mori
Jangan pernah mengusik naga yang sedang tidur.
.
.

˖*.゚.☆゚ノ*.゚⊹゚˖*.

Satu hal yang tak bisa di terima oleh akal sehat Gwen saat ini, yaitu bagaimana semua orang seolah-olah buta dengan perlakuan laki laki brengsek yang tengah menumpukan kaki kanannya di kepala orang lain itu.

"Bukannya keterlaluan hanya untuk hal yang tidak disengaja?"

Kalimat yang dilontarkan itu membuat Gwen menjadi pusat perhatian di lapangan indoor SMA Victory.

Sekaligus menjadi awal dimana hari hari Gwen akan menjadi jauh lebih berat lagi.

Gwen J. Ayra siswi pindahan dari Singapore itu dibuat syok dihari pertamanya di SMA Victory.


ˇˇˇˇˇˇˇˇ


Melihat kesekitarnya, Gwen dengan wajah panik saat ini diperhatikan oleh penjuru sekolah. Mereka keheranan dengan gadis yang dikenal dengan sebutan si peringatan 2 itu.

Apa yang membuat Gwen berteriak ketakutan di tengah loby sekolah? Padahal ada begitu ramai siswa yang sedang berlalu lalang menuju kelas masing masing.

Tepukan dari seseorang dipundaknya membawa Gwen kembali ke realita, untuk melanjutkan kehidupannya tanpa memikirkan hal yang berlalu.

"Are you Okay?"

Tanya gadis yang saat itu menatap Gwen dengan tatapan khawatir.

Hari berikutnya, julukan baru untuk Gwen. Dari  si peringatan 2 berubah menjadi si gadis aneh.

Walaupun tak langsung diarahkan padanya, namun Gwen yakin semua orang menjulukinya demikian.

Seperti seseorang tiba tiba mengatakan

"Aku melihat wanita aneh di tik t** dia berteriak di keramaian"

Atau bersikap seolah menyapa orang lain dengan panggilan

"Hai gadis aneh" saat melihat Gwen didepannya, seolah sedang memanggil seseorang yang ada dibelakang Gwen, padahal saat itu, tidak ada orang lain dibelakang Gwen.

Dan loker milik Gwen yang ditempelkan kertas bertuliskan 'Freak'.
.
.
.

1 week leter

⊰✿⊰✿⊰✿⊰✿⊰✿


"Hai, Namaku Gwen Ayra Joeslyn, kalian bisa memanggil aku Gwen, and good to see you" perkenalkan singkat yang diberikan oleh Gwen begitu wali kelas memintanya menyapa teman barunya.

"Kamu boleh duduk di pojok kanan, di belakang Kate" titah pak Rudi diiringi panggilan isyarat dengan mengangkat tangannya oleh gadis dengan rambut dikuncir.

"Sini" Ujar gadis itu dengan senyuman manisnya.

"Katelyn bisa dipanggil Kate" ucap gadis yang baru saja  memberi isyarat itu memperkenalkan dirinya sembari mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Gwen" balas Gwen dengan menyambut tangan Kate.

"Eh gue boleh manggil Lo Joe gak? Soalnya nama kita sama sama berakhiran lyn" alasan yang cukup unik untuk memberikan nama panggilan.

"Boleh" jawab Gwen dengan tampang bingung, sebab dia tidak tau korelasi dari panggilan itu.

"Sampai ketemu di lapangan" pak Rudi pamit meninggalkan kelas.

Deon And Enemy [REVEHOURS SHORT STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang