7. Night life

132 19 1
                                    

07.
Ne quid nimis

.
.
+⑅⑅⑅⑅⑅⑅⑅⑅⑅⑅+

Beberapa menit yang lalu Deon menerima telpon dari seseorang, namun Gwen yakin sesuatu yang tidak Deon harapkan sedang terjadi, melihat ekspresi Deon yang seketika langsung berubah bete.

"Kenapa?" Bodoh, tentu saja Deon tidak akan menjawab pertanyaan singkat yang terkesan bodoh ini. Sudah tau juga Deon benci jika orang lain ikut campur dengan urusannya, masih berani saja Gwen bertanya 'kenapa'

"Eumm, yang lain kayaknya udah pada kembali ke tenda, apa sebaiknya kita pergi?" Tanya Gwen berhati hati, sebab dia tau betul laki laki keras itu mudah tersinggung.

"Lo sendiri aja, gue mau disini dulu"  Jawab Deon tanpa menoleh pada Gwen, ada yang aneh dengan nada bicaranya

"Maksudnya Lo nyuruh gue sendirian pergi ke tenda?" Tanya Gwen memastikan, namun tak ada respon dari Deon.

Apa anak ini sudah gila? Lupakah dia kalau Gwen ketakutan setengah mati jika harus pergi sendiri?

"Gue nungguin Lo aja" Gwen memutuskan untuk tetap disana menunggu Deon.

Beruntung Gwen selalu siaga akan situasi seperti ini, dia tidak lupa membawa lotion anti nyamuk, lalu menyemprotkannya pada dirinya dan Deon.

Malam semakin larut, Gwen mulai lapar, namun Deon tak menunjukkan ketertarikan untuk meninggalkan danau sepi ini.

Hanya pondok kecil yang diterangi lampu remang, dan cahaya rembulan yang ditutupi awan.

Hampir satu jam berlalu, dan hebatnya tak ada yang mencari keberadaan mereka sampai sekarang. Apakah mereka memang tak peduli atau bagaimana, Gwen pun tidak tau.

Dan sejak satu jam yang lalu Deon tak membuat suara, entah itu hanya untuk menggangu Gwen atau berbincang tentang hal random. Yahh memang untuk berbincang hal random bukan suatu yang wajar untuk merek berdua lakukan, namun pikiran negatif mulai menyerang kepala Gwen.

Apakah yang bersamanya benar Deon?

Jangan jangan dia sebenarnya hanya sendirian disini?

Apakah Deon benar benar meninggalkannya?

Lalu siapa yang duduk disebelahnya?

"Deon Lo masih disini?" Tanya Gwen hati hati.

Dalam hati Gwen hanya bisa berharap Deon menyahut entah dengan menggeplak kepalanya atau mengumpatinya, apapun responnya Gwen akan sangat berterimakasih.

Sungguh jika Deon tak segera menjawab, apa sebaiknya Gwen menangis saja? Ini terlalu menakutkan. Apakah kejadian horor ini harus terjadi pada Gwen?

Gwen memberanikan diri untuk menyentuh orang yang dia percaya sebagai Deon itu.

Aneh, kenapa tubuhnya bergetar?

"Deon Lo gak papa?" Tanya Gwen, curiga orang itu tertawa tanpa suara hingga membuat tubuhnya bergetar.

"Deon?" Panggil Gwen lagi.

Aneh, Gwen merasa ada air yang menetes di tangannya.

Tiba tiba potong adegan film horor berputar di kepalanya.

Sungguh, ini sangat menakutkan, tolong kuatkan Gwen untuk tetap berani menghadapi situasi ini. Gwen bersumpah tidak akan melihat keatas, entah air apa yang menetes di tangannya tadi.

Tuhan tolong jangan sekarang, aku takut

Isakan kecil terdengar oleh telinga Gwen.

Apakah Deon menangis?

Deon And Enemy [REVEHOURS SHORT STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang