Shane

64 12 0
                                    

Shane menggeliatkan badan tanda dirinya akan sadar dari alam mimpi, sudah pukul 6 pagi jadwal Shane untuk bekerja.

Yap betul sekali, Shane merupakan tulang punggung keluarganya sekarang. Dia akan bekerja pukul 7 pagi sebagai pencari barang antik, jadwal kerjanya pun tidak menentu, jika barang antik ditemukan lebih dari dua, Shane langsung melelangnya di toko Mr. Hanley. Akan tetapi jika dia belum menemukan dua barang antik maka dia urungkan untuk pulang ke rumahnya.

Tumbuh tanpa figur ayah disisinya, Shane pikir itu merupakan kutukan untuk dirinya. Ayahnya meninggal saat Shane berusia 5 tahun dan sekarang Shane sudah menginjakkan usia yang ke 17. Dimana sudah 12 tahun lalu ayah Shane meninggalkan keluarganya. Ayahnya meninggalkan dirinya tanpa memberinya pelajaran sebagai seorang yang bisa melindungi keluarganya, bagaimana cara dirinya melindungi kakak dan ibunya, dia tidak mendapatkan itu dari sosok ayahnya. Shane selalu berkecil hati jika ia melihat teman sebayanya tumbuh dengan didikan ayahnya. Ia rasa tuhan tidak adil pada dirinya.

Tapi jauh dari pikiran itu tuhan sudah membuatkan rencana yang begitu baik untuk Shane tanpa ia duga.

"Pagi ibu..." Sapa Shane lesu.

"Pagi juga anakku, ututu,,, sepertinya lelah sekali ya kemarin? Sampai wajahmu lesu begitu? Ibu rasa kamu tidak perlu begitu keras mencari barang antik, cukup menjual jasamu saja dipasar, itu cukup untuk makan kita sehari-hari nak."

"Tidak mau ibu~ itu lebih melelahkan, mungkin perlu waktu yang lama untuk mendapatkan uang sebanyak aku menjual barang antik. Tidak usah khawatir aku senang dengan pekerjaanku,"

"Aduh aku jadi tidak enak diam saja dirumah hehe,,, aku ingin bekerja juga, mungkin aku bisa menjadi asisten penata rias di toko Mrs. Audrey," Sahut Selen.

"Ck tak usah nanti kau kenapa-napa aku juga yang pusing! Lagi pula lusa acara pekan raya, kamu diam saja dirumah."

"Adikku perhatian sekali makin sayang deh sama Shane~"

"Sudah sudah... jangan mengobrol terus ayo makan, untuk sekarang makan ubi dulu ya, nanti ibu akan kepasar membeli daging yang kalian mau."

"Okey ibu aku ikut yaa."

"Baiklah hati-hati ya ibu, aku akan bekerja dulu, Joel sudah di depan rumah tuh," Pamit Shane sambil membawa ubi untuk ia makan.

"Hati-hati Sha, makan yang banyak ya!"

"Oke!!"














"APA?! Kamu ingin pergi keluar Cassius? Kau akan pergi kemana? Xin? Itu sangat jauh bodoh! Mana harus lewat Woodrick lagi, mending aku tinggal di Cassius dengan sengsara daripada mempertaruhkan hidupku!" Gerutu seorang bernama Joel.

"Ckk itu kan rencanaku, aku kasihan pada ibu dan kakakku mereka pantas hidup yang layak, di sini di Cassius keturunan Xin selalu dipandang sebelah mata. Aku takut tidak akan ada yang menikahi kakakku, maka dari itu aku ingin kaya dulu lalu balik lagi kesini~"

"Tidak tidak! bagaimana denganku aku juga kan keturunan Xin, mending kita terus mencari barang antik saja daripada keluar wilayah Cassius!"

"Ayolah Joell ikut akuu~"

"T. I. D. A. K M. A. U" Ucap Joel mutlak.

"Ishh!!!"

"Ayo cepat gali terus jangan ngedumel begitu, bibirmu makin seperti bebek!"

Joel merupakan teman sekaligus sahabat Shane yang paling dekat karena mereka memiliki darah campuran yang sama yaitu Xin, ia dibesarkan oleh pamannya. Bagaimana dengan ibu dan ayahnya? Mereka meninggal saat perjalanan menuju Cassius, tepatnya saat berada di woodrick dan oleh sebab itu Joel menolak telak ajakan Shane pada dirinya. Dia takut akan senasib dengan orangtuanya.













Gift Of God [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang