"Mbaknya mau pesan apa?" tanya Bapak penjual nasi gorengnya.
"Nasi goreng satu bungkus aja Pak," jawab Nayla bahwa dirinya ingin memesan makanan nasi goreng satu bungkus saja.
"Siap Neng, ini punya Masnya sudah selesai." Penjual nasi gorengnya pun memberikan pesanan itu kepada pelanggannya.
"Semuanya berapa Pak? Sekalian punya dia di hitung juga yah," kata Aris ingin membayarkan makanan wanita itu juga.
"Heh nggak usah Pak, biar saya saja yang bayar." Nayla menolak permintaan dari bosnya, karena ia tidak ingin merepotkan bosnya sja.a
"Gapapa, saya saja yang bayar. Semuanya berapa Pak?" tanya Aris menanyakan harga semua makanannya kepada penjual nasi goreng itu.
"Tiga puluh ribu saja Mas," jawab Penjual Nasi gorengnya.
"Ok, ini Pak uangnya." Aris pun memberikan uang cash kepadanya.
"Terima kasih Mas," ujar Penjual Nasi goreng itu mengucapkan terima kasih banyak. Sedangkan Aris hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
"Pak Aris lagi nunggu apa lagi?" tegur Nayla melihat bosnya masih saja berdiri di samping dirinya.
"Saya mau menunggu kamu, sekalian antarkan kamu sampai ke kostan." Aris mengatakan kalau dirinya ingin mengantarkan karyawannya itu sampai ke tempat kostannya juga.
"Nggak usah Pak, Bapak duluan aja pulangnya." Nayla menolak permintaan dari bosnya, meminta bosnya untuk segera pulang duluan saja. Ia masih bisa pulang sendiri, lagi pula kostannya tidak terlalu jauh juga.
"Gapapa, saya tunggu kamu saja." Aris menganggukkan kepalanya bahwa dirinya akan tetap menunggu karyawannya saja.
"Ini Mbak nasi gorengnya," kata penjual nasi gorengnya sembari memberikan makanan itu kepadanya.
"Makasih Pak," ucap Nayla mengucapkan terima kasih banyak.
"Sudah selesai?" tegur Aris menanyakannya apakah karyawannya sudah selesai juga.
"Sudah Pak," sahut Nayla hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Aris pun melangkahkan kakinya menuju kostan karyawannya.
"Maaf yah saya antarkan pulang jalan kaki, soalnya saya lagi nggak mau bawa mobil."
Aris meminta maaf kepada sekretarisnya karena dirinya mengantarkan dia dengan jalan kaki saja. Dirinya tidak membawa mobil alasannya jarak dari rumahnya ke tempat penjual nasi goreng itu sangat dekat sekali. Jadi, tidak perlu lagi membawa mobilnya segala.
"Gapapa Pak, malah saya lebih suka jalan kaki hehe." Nayla menganggukkan kepalanya bahwa dirinya sama sekali tidak masalah juga jika di antarkan oleh bosnya ke kostannya hanya jalan kaki saja.
"Kalau lagi di luar kantor panggil saya Mas saja yah, soalnya terlihat tua hehe." Aris meminta sekretarisnya untuk memanggil dirinya jangan sebutan kata 'Bapak' lagi jika sedang berada di luar kantor. Karena dirinya merasa lebih tua saja saat mendengarnya.
"Heh iya Mas Aris," ujar Nayla sembari menganggukkan kepalanya.
"Kostan kamu di mana?" tegur Aris ingin tahu di mana tempat tinggal sekretarisnya itu. Apakah kostannya pun dekat dengan rumah dirinya juga.
"Nah, di situ Mas kostan saya." Nayla menunjukkan tempat kostan yang agak sedang ukurannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua CEO
DragosteWarning !!! Dilarang memcopy paste cerita saya ini murni karangan saya! Jangan lupa follow Biar selalu ada Notification ketika update !! hargai karya orang. Dari kejauhan ada seorang perempuan tidak sengaja melihat suaminya sedang bersama wanita lai...