Gk tahu mau kasih judul apa

444 50 4
                                    

"Vero lu bisa gak sih sehari aja gak bikin masalah?" Ucap seorang Organisasi yang memiliki status sebagai kepsek.

"Gk" Jawabnya singkat.

Sang kepsek hanya bisa diam menanggapi jawaban dari bocah di depan nya. Ia lalu melirik ke arah seorang personifikasi pendek yang ada di sebelahnya.

"Kenapa kau ada disini Indo?" Tanya sang kepsek kepada personifikasi yang merupakan Indo tersebut.

"Saya juga terlibat tuan UN"Jawabnya.

UN lalu menghela nafas.

"Ini peringatan terakhir!! Jika kau membuat masalah lagi saya tak akan segan segan mengeluarkan mu dari sekolah ini!!!" Ucap UN memperingat kan.

Indo yang mendengar peringatan untuk Vero bergidik ngeri, sementara orang yang di peringatkan hanya memutar mata malas. Setelah selesai mereka lalu keluar dari ruang kepsek dan pergi dari situ.

"Hih pak UN kalo marah serem weh!" Ucap Indo kepada Vero.

"Tidak juga" Balas Vero yang membuat Indo bingung ama ni bocah. Padahal aura dah mencekam kayak lewat kuburan pas malam Jumat Kliwon. Lah dia cuma bilang biasa aja.

'Lebih misterius ni bocah daripada sang mc' Pikir Indo.

Sementara Vero, ya... kan dah dibilangin di chap sebelumnya dia bisa membaca pikiran.

Vero yang mendengarnya hanya tersenyum palsu. (Kalau asli langsung takut orang orang)

"Oy Indo coba lu pererat hubungan lu sama Rusia!" Ujar Vero sambil terus berjalan menuju kelasnya.

"Oiya gue bahkan dah lupa ama tu bocah" Balas Indo tanpa merasa berdosa.

"Parah lu"

"Bacot lu" Balas Indo.

Mereka lalu lanjut berjalan dengan santai sampai...

*Hug

Seseorang memeluk Indo dari belakang. Indo yang merasakan ada yang memeluknya lalu melirik ke belakang dan mendapati...

"Loh Rus lu ngapain di sini?" Tanya Indo bingung.

Rusia tidak menjawab dia lalu membalikkan badan Indo dan dia menatap wajah Indo yang tertutup topeng.

"Bisa kah kita jalan jalan besok?" Tanya Rusia dengan ekspresi serius.

"B- boleh" Jawab Indo.

Rusia yang mendengar jawaban Indo lalu membuka topeng Indo dan memperhatikan wajah cantik orang di depannya. Rusia lalu mencium bibir Indo. Indo yang dicium ya jelas kaget. Tapi dia mencoba untuk tidak panik. Dikarenakan Indo tidak ingin membuka mulutnya, Rusia lalu menggigit bibir Indo. Yang membuat Indo membuka mulutnya tak ingin menyia nyiakan kesempatan Rusia lalu memasukkan lidahnya ke dalam mulut Indo.

(Dikarenakan auth kurang ilmu jadi ya gitu aja)

Oh bagaimana kabar Vero yang melihat itu... oh dia... senang?

Ciuman itu berlangsung sekitar 4 menit. Rusia lalu melepaskan ciuman panas tersebut terlihat benang saliva di antara mereka berdua.

Terlihat wajah Indo yang memerah sementara Rusia dia menjilati bibirnya sendiri.

'Manis' Batinnya.

Indo lalu pergi kabur meninggalkan mereka berdua.

Rusia lalu menatap tajam ke arah Vero. Vero yang tahu arti tatapan itu hanya menggeleng dan berkata "Santai gue dah ada yang punya"

Rusia lalu memberi jari tengah, melempar topeng Indo ke arah Vero lalu pergi dari tempat itu...

"Wah anak lu mirip lu ya" Ucap Vero sambil menoleh ke arah samping yang dimana tidak terdapat siapa siapa di sana.

Masuk ke dalam novel yang membingungkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang