9

129 114 13
                                    

"Kenapa Raja Iblis membawa bunga keabadian tinggal di tempat seperti ini?" Dewa langit terdiam di depan kediaman Raja Iblis yang baru.

Dewa langit masuk ke dalam, di dalam lumayan rapih menurut Dewa langit. Untung saja rapih dan bersih jadi Ratu Raja Iblis mungkin bisa sedikit nyaman tinggal di tempat seperti ini.

"Siapa kamu?" Kompak Raja Iblis dan Siluman rubah merah saat mengetahui seseorang tengah masuk ke dalam kedamaiannya.

"Weh!" Kaget Lulu.

Langkah Dewa langit terhenti, perlahan ia membalikkan badannya. "Kotor sekali!"

Dewa langit menghampiri ketiganya, tubuh Raja Iblis, Lulu, Siluman rubah merah tampak kotor sekali. Baru dua hari tinggal di tempat ini sudah tidak bisa mengurus penampilan sendiri.

"Kamu tidak menjaga dia dengan baik!" Dewa langit merubah penampilan Lulu dengan ilmu sihirnya.

Dewa langit hanya membersihkan dan mengganti pakaian Lulu saja, ia tidak mengganti pakaian Raja Iblis dan Rubah merah, ia malas sekali mengurus dua laki-laki yang ada di hadapannya.

"Jangan mendekati Ratu saya!" Rubah merah menyodorkan busur panah.

"Tenang saja, dia teman saya. Saya mana mungkin mengambil dia dari pemiliknya yakni Raja Iblis." Dewa langit tersenyum.

"Sudah susah payah saya membawa gadis ini pergi …." Raja Iblis menghela nafas.

"Kamu boleh saja membawa gadis ini pergi tapi kamu tidak bisa membawa bunga saya pergi. Kemanapun bunga itu pergi saya pasti tahu. Ingat, gadis itu milik kamu tapi bunga ini? Milik saya!" Ketus Dewa langit.

Raja Iblis masuk ke kediamannya meninggalkan Lulu, Rubah merah dan Dewa langit, teman semasa kecilnya.

"Dewa, masuk …." Lulu mempersiapkan tamunya masuk ke dalam.

"Apa ini? Kenapa Raja Iblis dan Dewa langit berbaikan?" Bingung Rubah merah.

Rubah merah mengikuti Lulu dari belakang, ia harus berjaga-jaga di belakang, ia tidak boleh lengah.

Di dalam Dewa langit melepaskan topeng yang sedari tadi ia gunakan. "Keadaan Para Dewa sedang kacau sekarang, kamu harus bisa menjaga tubuh gadis ini. Jangan sampai lengah sedikit pun!"

"Ini semua salah siapa? Salah Anda!" Ketus Raja Iblis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini semua salah siapa? Salah Anda!" Ketus Raja Iblis.

"Maafkan saya, karena saya kalian berdua jadi harus menanggung banyak masalah. Dan untuk kamu Raja Iblis, kamu harus bisa melepaskan nama Iblis pada diri kamu agar kamu bisa terhindar dari marabahaya, kamu bukan Raja Iblis sesungguhnya. Raja Iblis sesungguhnya adalah—" Dewa langit menelan ludah. Apa ia harus membuka rahasia yang sudah ia tutupi selama hidupnya?

"Adalah siapa?" Tanya Lulu.

"Suatu saat nanti kalian semua akan tahu," ucap Dewa langit.

"Ratu, apa kamu tidak merasa rindu dengan dunia mu?" Dewa langit mengalihkan pembahasan.

GagakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang