12

56 31 6
                                    

Mata Lulu menatap sendu tubuh Raja Iblis yang terbaring lemah di atas tempat tidur Raja Iblis. Melihat Lulu begitu perduli pada Raja Iblis membuat Dewa langit menghela nafas, meski dirinya sudah memiliki raga Lulu tetap saja hati Lulu hanya untuk Raja Iblis, gadis itu benar-benar menyukai Raja Iblis sekarang.

"Bagaimana ini?" Bisik William pada Dewa langit.

Dewa langit menarik William keluar dari dalam kediaman Raja Iblis. "Ada satu cara untuk menyembuhkan Raja Iblis," ucap Dewa langit.

"Apa? Harus apa?" William menggenggam erat-erat tangan Dewa langit berharap Dewa langit membocorkan rahasia penyembuhan Raja Iblis.

"Temui burung Phoenix, bawa burung itu ke kediaman Raja Iblis," ucap Dewa langit.

"Baik." William pergi meninggalkan Dewa langit.

"Tunggu!" Dewa langit menghentikan langkah kaki William.

Rubah merah itu ... belum sempat mendengar semua perkataan Dewa langit. Dewa langit datang menghampiri William kemudian ia berbisik pada William. William menelan ludah, rubah seperti dirinya apa mampu melewati rintangan yang ada di depannya nanti? Melawan naga putih.

"Bawa saya pergi menemui burung itu, saya akan merubah wujud saya menjadi pedang agar kamu bisa menyembunyikan tubuh saya di balik jubah mu," ucap Dewa langit.

"Terus bagaimana dengan Ratu? Dia tidak boleh ditinggalkan. Dewa diam saja di sini, urusan burung Phoenix biar saya yang urus." William pergi meninggalkan Dewa langit.

Melihat kegigihan William membuat Dewa langit tersenyum, rubah kecil itu sudah tumbuh dewasa sekarang.

Dewa langit masuk ke kediaman Raja Iblis. Melihat Dewa langit menghampiri tubuh Raja Iblis membuat Lulu bangkit dari duduknya kemudian Lulu menanyakan hal yang sama seperti William.

Mulut Dewa langit bungkam, ia tidak boleh membiarkan gadis ini pergi menemui burung Phoenix, biarkan saja William yang pergi, gadis ini tidak boleh, di luar terlalu banyak bahaya yang mengintai, tubuh manusia ini tidak akan mampu menghadapi setiap rintangan yang ada apalagi menghadapi naga putih.

"Jawab gak? Kalo gak gue mau cari sendiri obatnya!" Lulu menatap tajam wajah Dewa langit.

"Diam di sini! Jangan membuat masalah di luar sana!" Tegas Dewa langit.

Dewa langit mengibaskan jubahnya, sekarang kediaman Raja Iblis sudah tersegel.

Merasa geram dengan tindakan Dewa langit yang menyegel dirinya agar tidak pergi membuat Lulu pergi mencari pedang Raja Iblis tanpa sepengetahuan Dewa langit, Lulu harus merusak segel itu dengan pedang Raja Iblis.

Lulu tersenyum saat melihat pedang Raja Iblis tersimpan rapi di dalam peti, peti yang tidak pernah disentuh Lulu karena Raja Iblis sangat melarang keras Lulu menyentuh peti tersebut.

"Sorry, gue harus pergi!" Lulu keluar dari pintu belakang.

Segel sudah dirusak Lulu, Lulu bergegas pergi dari kediaman Raja Iblis. Tanpa sepengetahuan Lulu–Dewa langit ternyata sadar dengan tindakan Lulu yang merusak segelnya. Tangan Dewa langit mengepal, gadis itu benar-benar susah diatur.

Nafas Lulu naik turun, Lulu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Lulu terdiam sejenak di bawah pohon-pohon yang menutupi tubuhnya, Lulu harus pergi ke arah mana sekarang? Ia buta arah.

"Jalan aja deh ke depan," putus Lulu.

Lulu melanjutkan perjalanannya lagi tanpa mementingkan keselamatannya. Sepanjang perjalanan terdengar suara-suara aneh yang membuat bulu kuduk Lulu berdiri tapi Lulu tetap berjalan karena dirinya harus cepat-cepat mencari obat untuk menyembuhkan luka ditubuh Raja Iblis.

GagakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang