MANGA SPOILER WARNING
"Gyomei.. apakah.. Oyakata-Sama benar benar mengorbankan dirinya dan.. beliau.. sudah wafat?.."
Ucap Muichiro dengan wajah yang khawatir yang sedang berlari mencari Muzan bersama Name dan Gyomei di samping nya.
Gyomei terhentak sebentar, masih melanjutkan pelarian nya, ia mengangguk perlahan dengan pertanyaan Muichiro tersebut.
"Ayahanda.. wafat?.."
Kedua pria itu hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan anak-angkat Oyakata-Sama.
Berbeda dengan Gyomei walau ia sedih dan kesal, tetapi ia masih menahan emosi dan raut wajahnya. Muichiro terlihat sangat kesal dan matanya juga berkaca-kaca mendengar berita tersebut, hatinya sangat bersedih dan kesal terhadap kematian Oyakata-Sama dan Muzan."Kibutsuji Muzan sialan.. aku bersumpah akan terus bertarung sampai akhir hayat ku dan mengalahkan iblis brengsek itu!"
Gumam muichiro dengan sedikit berteriak pada akhir kalimat karena emosinya. Sedangkan Name hanya bisa mengigit bibir bawahnya karena perasaan kesal dan sedih yang tercampur aduk. Tanpa sadar, air mata telah jatuh kebawah pipinya. Bagaimana tidak? sosok yang begitu ia cintai yang telah merawatnya selama ini telah wafat. Ayah angkat nya sendiri. Dia sudah menganggap bahwa Oyakata-Sama adalah ayah kandung nya, dan kini beliau telah wafat.
Sungguh hancur hati sang puan itu mendengar berita kewafatan ayahnya."Aku akan berjuang sampai mati juga, kita akan mengalahkan Muzan. Si bajingan itu harus mati..! mati!"
Ucap Name yang meluapkan emosi nya melalui kata-katanya.
"Kita akan mengalah kan Iblis itu. Simpan tenaga kalian baik baik, kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi kedepanny-"
Sebelum Gyomei melanjutkan kata katanya, tiba tiba terdengar suara biwa yang di mainkan sekali dan pintu ruangan di samping Muichiro dan Name terhempas ke arah mereka berdua.
Mereka terdorong ke bagian samping, dan mereka terpisah dari Gyomei.Tak ingin name terhempas lebih jauh, Muichiro memegang erat lengan name dan mendekat dengan name untuk menahan tubuhnya, ia memeluk name agar tidak terpisah lebih jauh lagi.
Name kaget akan peregerakan Muichiro, ia tersipu malu saat terjatuh kedalam pelukan Muichiro. Pipi nya sedikit merah dalam situasi itu, walau sedang ada dalam situasi berbahaya atau tegang, Name terkadang merasa aman jika dia masih bersama Muichiro.Beruntungnya mereka tidak terpisah. Mereka terjatuh ke dalam suatu ruangan yang mempunyai banyak pillar pillar dan dinding dinding kecil yang tersusun menggunakan bambu.
Mereka berhasil mendarat dengan aman. Name merasakan hawa dan aura Iblis, lebih tepatnya Iblis Bulan atas. Namun.. hawanya lebih mengerikan di banding Iblis Bulan atas lainnya.. hawanya begitu mencekam dan menekan, benar benar mengerikan.
Name dan Muichiro melihat lihat sekitarnya dan, nampak lah, Iblis Bulan atas tingkat pertama. Kokushibo.
ia membuka ke-enam matanya dan melihat tajam ke arah mereka berdua.
'MUICHIRO POV:'
Badan ku seketika terdiam beku dan mematung saat iblis itu menoleh ke arahku.
Perasaan apa ini? Inikah Iblis Bulan atas pertama?.. Hawa nya sangat berbeda dari iblis bulan yang lain.. dia sangat berbeda.. Ia terlihat sangat elegan.. aura nya benar benar mencengkam.. tunggu.. tunggu!Tubuhku sama sekali tidak bergerak.. tangan ku bergemetar.. apa ini.. perasaan apa ini? Tubuhku menolak untuk bertarung.. badan ku berkeringat dingin..
Apakah itu sebuah nichirin?.. Iblis ini.. mempunyai pedang nichirin.. sepertinya disaat dia masih menjadi manusia, dia seorang pendekar juga..
-Muichiro POV END-
"Pemburu iblis ya.. hm.. kau terlihat familliar.."
Iblis itu berkata sambil menengok ke arah Muichiro.
"Kau terlihat masih sangat muda.. dan kau sudah jadi pemburu iblis.."
"Nama mu.. siapa nama mu?"
Iblis itu bertanya kepada Muichiro. Sedangkan name hanya bisa mendengar percakapan mereka berdua dan membeku.
"Tokito Muichiro.."
Jawab Muichiro sedikit gugup.
"Hm.. Tokito ya.. kau.. adalah keturunan keluarga Tsugikuni.. bukan?"
Iblis itu kembali bertanya.
"Ya.. Ayah ku adalah cucu dari keluarga Tsugukuni.. memangnya apa yang kau tahu tentang keluarga ku?"
Jawab Muichiro
"Jadi.. kau ini adalah keturunan ku ya?.. kau adalah cucu dari cucuku.."
Muichiro terkejut mengetahui pernyataan tersebut. Tubuhnya membeku dan ketenangan dia berkurang tetapi dia mengatur nafas nya dan menenangkan diri nya kembali hanya dengan waktu yang singkat.
"Ga, aku tidak mungkin mempunyai hubungan darah dengan iblis sepertimu. Dan jika memang benar apa katamu, walau kau keturunan ku, tidak ada setetes pun sel darah mu di dalam daging ku lagi. Itu sudah ber abad abad lalu, dan sekarang kita sudah tidak ada ikatan darah lagi sedikitpun. Ingat itu."
Iblis itu terlihat takjub akan Muichiro, namun, dia masih tenang, setenang laut dan mematikan.
"Hm.. aku cukup takjub akan mental mu.. kau mengatur nafas mu dan menenang kan diri mu sendiri dengan sangat cepat.. aku cukup terkesima."
Muichiro tidak ada waktu untuk obrolan kecil ini dengan leluhur nya. Dia kembali membangun kekuatan nya dan mulai mengeluarkan pedang nichirin nya dan cepat cepat mendekati Kokushibo.
"Ilmu nafas kabut. Tarian kedua. Yaekazumi!"
(Maaf kalo salah, author agak lupa lupa sama jurus nya Muichiro.)
Dengan cepat, Muichiro mengayunkan pedang nya ke arah Kokushibo.
Namun, serangannya meleset. Kokushibo sudah tidak ada di tempat semula nya, dia sudah berada di belakang Muichiro sambil membelakangi Muichiro."Tokito-san! Belakang mu!"
Teriak Name yang sudah bisa mengeluarkan suara dan sudah menenangkan dirinya beberapa menit lalu.
Muichiro seketika menengok kebelakang dan melihat Kokushibo masih membelakangi nya, tidak bergerak sedikit pun.
"Gerakan mu bagus juga.. Pernafasan Kabut ya..? Pemilihan ilmu pernafasan yang baik.. kau cukup cepat untuk orang seusia mu. Tidak diragukan lagi, kau lah keturunan ku.."
TBC (To Be Continued)
Author's note:
Helo helooo! Maaf ya kalo ada salah penyebutan kata atau jurus jurus nya wkwkkwkw, ini pertama kali author bikin cerita soalnyaa, harap di support yaa<3FYI ini itu masih awal mula cerita yaa, bukan ending kokk jadi santuyyy
Kalau mau request bisa req disini aja yaa, nanti kalo sempet author bikin cerita cerita baruu C:
-916 Kata-
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance || Muichiro Tokito X Reader ||
RandomName, anak angkat dari Kagaya Ubuyashiki yang di selamatkan oleh beliau saat ia masih kecil, menjadi partner sang Pillar Kabut yang juga telah menyelamatkannya dahulu kala, kini sedang di dalam Infinity Castle sang penguasa para iblis, Muzan. Malan...