3 || The Moon Is Beautiful Isn't it?

114 11 0
                                    

-FLASHBACK-The start of our journey-

"Ibunda! S-Sepertinya kembarannya sudah tidak mungkin terselamatkan.. ia kehilangan begitu banyak darah!"

Cakap Name yang sedang membantu dua adek tirinya yang sedang mengompres luka-luka kedua anak yang terluka di rumah gubuk mereka.

"Name, Kanata, Kuina! setidaknya selamatkan Muichiro! Usahakan selamatkan Yuichiro juga!"

(ini nama original anak kembar kagaya sama amane yang nolongin mui yaa)

Ucap Amane, ibu kandung dua adek tiri name dan ibu tiri Name dengan nada yang sangat khawatir tapi mencoba tetap tenang sambil membantu ketiga anaknya.

"Baik!"

Ucap Kanata dan Kuina diikuti dengan anggukan kepala dari Name.
Name mengelus dahi Muichiro perlahan untuk mengecek suhu badannya, untungnya suhu sang adik masih panas. Lalu name mengelus dahi Yuichiro yang sudah terasa sangat dingin, bahkan ada beberapa binatang di badan Yuichiro. Wajah name terasa memutih, dia memutarkan kepala nya dan mengarah ke Amane.

"I-ibunda.."

Name ingin mengeluarkan kata untuk memberitahu Amane bahwa Yuichiro sudah tidak bernyawa namun ia sekilas melihat Muichiro yang masih setengah sadar dan air mata yang terjatuh dari mata biru nya melihat abang nya sendiri yang sudah tidak bernyawa.

"Ada apa Name?"

Ucap Amane yang masih mengobati luka Muichiro. Name melirik ke arah Yuichiro dan menggelengkan kepalanya perlahan.

Mata Amane terbuka lebar, dia membalas anggupan name yang bertanda ia mengerti apa maksud Name. Amane seperti merasakan kesedihan Muichiro yang mendalam, ia bertahan dari malam sampai pagi untuk membunuh iblis itu. Nasib kedua anak berumur 11 tahun itu begitu malang.

"Name, Kanata, Kuina. Kita harus membawa Muichiro ke rumah, luka nya semakin parah, ibu sudah mengirim beberapa Kakushi untuk.. Yuichiro."

(KAKUSHI= petugas yang pake kaya kerudung sama masker/cadar yng biasanya ngeberesin atau membantu para pemburu iblis atau bala bantuan)

"Baiklah ibu! Aku akan menggendong nya."

Ucap name yang di balas dengan anggukan oleh Amane. Amane tersenyum dan sudah tidak heran mengapa Name yang berumur 10 tahun kuat untuk mengangkat Muichiro yang setahun lebih tua dari nya. Karena Name tidak seperti anak anak lain seumurannya. Dia punya otot yang lebih kuat dari manusia biasa dan tubuh yang kuat walau dia baru berlatih beberapa bulan.

-Time skip: Kagaya House's-

Name dan Ayah angkatnya, Kagaya Ubuyashiki atau biasa di sebut Oyakata-sama, sedang menemani Muichiro yang sedang terbaring lemas dan tidak sadarkan diri karena pertarungannya dengan sebuah iblis sebelumnya yang membuatnya kehilangan saudara kembarnya.

Luka luka muichiro sudah terobati, badannya sudah di perban dan kondisinya sudah mendingan saat itu. Sambil menunggunya siuman, Name dan ayah angkatnya berbincang bincang sedikit untuk megisi waktu luang.

"Name?"

"Ada apa, ayah?"

...

Kagaya terdiam sejenak dan tersenyum tipis sambil mengalihkan pandangannya ke arah Name.

"Mengapa kau masih disini anakku? Bukannya Amane telah memberikan mu beberapa pekerjaan?"

Name hanya menundukan kepala nya sedikit dan tampak bingung, mengapa ia menunda pekerjaannya? Mengapa dia lebih memilih untuk menunggu dan menemani Muichiro yang sedang tidak sadarkan diri?

'Mengapa?..' Batin Name.

Kagaya yang melihat tingkah laku Name tersenyum tipis dan mengelus rambut name dengan perlahan dan halus.

Second Chance || Muichiro Tokito X Reader ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang