Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian dengan cara vote dan komen nya ya, terimakasih 💚
Masih di dalam mall, kelima putra Adelard Alvarendra masih setia menemani adik kecilnya kemanapun anak itu melangkah. dengan baju karakter dan bando kelinci yang masih terpasang di tubuh mereka, membuat mereka tak henti-hentinya menjadi pusat perhatian. sebuah tontonan yang terlihat sangat manis. dan itu hanya bisa terjadi karena adik kecil mereka yang meminta. kalau bukan karena dia, mana mungkin keempat titan Alvarendra mau memakai itu semua.
"Abang"
"Kenapa hm?"
"Galvin laper. kita makan yuk"
Mereka mengangguk dan berjalan menuju restoran yang ada di mall ini. setelah nya mereka duduk dan mulai memesan makanan nya. sembari menunggu, Kyler dan Liam bermain ponselnya. sedangkan si kembar sedang asik bermain dengan pipi gembul sang adik.
"Aduh ngapain si bang cubit-cubit pipi Galvin? sakit tau!" kesal anak itu menatap garang si kembar. bukannya terlihat menyeramkan, Galvin malah terlihat menggemaskan.
"Kau terlihat lucu ketika sedang marah, dek. abang jadi gemas melihat mu" kekeh Kai menoel-noel pipi kanan Galvin
"Haha kau benar. kenapa pipi mu bisa gembul seperti bakpao dek?" timpal Ken mencubit pipi kiri adik bungsunya.
"Apaan si!" sinis anak itu.
"Huwaa bang Kyler, bang Liam!" rengek Galvin, ketika kedua abang kembarnya mencubit pipi anak itu dengan kencang.
Mendengar rengekan menggelegar dari Galvin, mereka menjadi pusat perhatian sekarang. sontak saja Kyler dan Liam menatap tajam si kembar. "Berhenti mengganggu nya Kai, Ken" ujar Liam dengan tatapan tajam nya.
"Kemari"
Kyler memerintahkan si bungsu agar pindah tempat duduk ke tengah-tengah dirinya dan Liam saja. dan tentu saja anak itu mengangguk dan berpindah tempat ke Kyler dan Liam.
"Eh adik, kenapa kau pindah?" tanya Kai.
"Duduk saja di sini lagi, dan kami janji tidak akan menggangu mu lagi" bujuk Ken, tapi di balas tatapan tajam dari Galvin.
"Ogah!" tolak anak itu mentah-mentah. mendapatkan senyuman mengejek dari Kyler dan Liam. sekarang geliran mereka yang akan menempeli adiknya.
Kyler mengelus rambut Galvin. "Anak pintar" ucapnya bangga. Kai dan Ken mendengus kesal melihat itu.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesanan mereka datang. Liam menyuapi adik nya, sedangkan Kyler sibuk mengusap sudut bibir anak itu. karena belepotan saat mengunyah makanan nya.
Kai dan Ken menatap tak suka. bisa-bisanya kedua abang nya itu memanfaatkan momen ini dengan sang adik. tidak bisa di biarkan. di bawah meja, Kai menendang kaki Liam membuat Liam mengangkat satu alisnya ke arah cowok itu.
Kai mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu di sana yang akan ia kirimkan ke abang keduanya.
Ting!
Liam mengecek ponselnya ketika ada notifikasi dari seseorang. ia tersenyum tipis melihat pesan itu. kira-kira isi pesan dari Kai seperti ini, ' bang, berikan adikku kembali. aku juga ingin menyuapi nya '.
Liam kembali menatap Kai yang sedang menatapnya tajam. Liam menggeleng kecil sembari menjulurkan lidahnya, sekilas. membuat Kai menatap abang keduanya tak percaya.
"Bang, Galvin mau ke toilet dulu"
"Mau abang antar?" tawar Kyler.
Galvin menggelengkan kepalanya. "Gak usah bang. Galvin kan bukan anak kecil lagi, Galvin bisa ko ke toilet sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino
Teen FictionGalvin Malvelino adalah remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah membayangkan kalau ternyata dia adalah anak bungsu dari keluarga mafia yang bermarga Alvarendra yang selama ini telah hilang dan di cari-cari oleh keluarganya. Galvin yang dasarnya me...