11

1.1K 100 15
                                    



" Hanni buka pintu nya "


Setelah kejadian beberapa saat yang lalu, Danielle mengejar Hanni hingga sampai dirumah, Hanni sekarang berada di kamarnya, Danielle mendengar isakan Hanni yang terdengar jelas bahwa Hanni sedang menangis.

" Hanni please open the door " - Danielle mengetuk-ngetuk pintu kamar Hanni berharap dibukakan, sekali-kali Danielle meringis kesakitan karna luka-luka diwajahnya lumayan banyak.


" Hanni jangan nangis, gue disini "

" Lo gausah pikirin ucapan Minji "

" Lo itu cantik, baik , sempurna , jadi Jangan nangis , sayang air mata Lo "

" Hanni please bukain pintunya "



Danielle masih tidak menyerah, dia mengucapkan berbagai kata-kata agar Hanni membukakan pintu kamarnya,

" Hanni sayang, bukain dong "

" Mukanya minji udah gue pukul Han, Lo tenang aja "

" Bahkan gue Udah putusin Haerin " 

Hingga kalimat terakhir Danielle akhirnya Hanni membuka pintu kamarnya, Hanni dengan wajah sembabnya melihat Danielle yang berdiri di depan.

" Kenapa? Kenapa Lo putusin Haerin? " - tanya Hanni lalu menyedot ingus yang keluar dari hidungnya karna habis menangis.

Danielle tersenyum kecil, ya kalo lebar nanti luka disudut bibirnya sakit hehe. skip dah.

Danielle menatap dalam Hanni didepannya lalu mengulurkan tangannya untuk menghapus sisa air mata Hanni .

" Karna gue milih Lo, gue udah bilang kan kalo gue bakal serius, jadi gue putusin Haerin demi Lo " - ucap Danielle sambil merapikan rambut Hanni.

" Lo milih gue? " - tanya Hanni tak percaya, Hanni melihat Danielle mengangguk lalu berlutut dihadapannya.

" Iya gue milih Lo, gue bakal berterima kasih sama kazuha karna pertukaran ini, gue udah nemuin cewek cantik, baik, seksi bahkan udah sempurna banget, yaitu elo Han, I've fallen in love with you, I like everything in you, I don't want to lose you, so will you be my girlfriend? " - ucap Danielle yang masih berlutut lalu mencium tangan Hanni didepannya,

Karna meskipun mereka bertukar pasangan, tetap aja Danielle ingin hubungannya resmi dan menghilangkan label kata pacaran selama 2 bulan itu.

Hanni yang mendengarnya pun menangis, kemudian menganggukkan kepalanya, membuat Danielle tersenyum bahagia lalu segera memeluk Hanni.

" Kita pacaran nih? " - tanya Danielle, Hanni tersenyum lalu mengangguk, wajahnya sedikit memerah.

Danielle tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke depan, Hanni yang mengerti pun segera menutup matanya. Hanni merasakan bibir lembut Danielle menciumnya, kemudian Hanni mengalungkan lengannya ke leher Danielle lalu membalas ciumannya.

" I love you my nini Pham "

" Hahaha i love you too marsh "




                               ••••••••

" Makasih ya kak "

" Iya sama-sama, kalo gitu gue pamit ya " - Haerin hanya mengangguk.

Minji sudah sampai di rumahnya Haerin, Haerin tadi meminta Lily untuk mengantar mereka ke rumah, karna minji masih lemas.

Haerin membopong tubuh minji lalu mendudukkannya di sofa, minji memejamkan matanya erat karna menahan sakit di seluruh tubuhnya.


" Tunggu sini, gue mau ngambil obat sama kompresan " - ucap Haerin lalu pergi ke dapur, sedangkan minji hanya diam dan terus meringis.

Tak lama kemudian Haerin kembali dengan obat dan kompresan ditangannya, ia menuntun minji agar Duduk dengan tegak.

" Sshh pelan-pelan Rin, sakit " - minji meringis karna Haerin sedikit kuat menekan lukanya.

" Iya maaf " - Haerin kembali mengobati wajah minji yang penuh lebam, sedangkan minji mengamati seluruh wajah Haerin yang sangat dekat dengannya, tiba-tiba minji merasa bersalah karna kejadian beberapa saat yang lalu.

" Maaf " - Haerin menghentikan kegiatannya karna mendengar ucapan Minji, kemudian Haerin menatap minji yang ternyata sudah menatapnya.

" Kenapa minta maaf? " - tanya Haerin lalu kembali mengobati minji.

" Maaf karna Danielle mutusin Lo, dan itu gara-gara gue " - ucap minji, Haerin berhenti lagi.

" Gak kok, bukan gara-gara Lo, itu karna Danielle Milih Hanni, jadi wajar dia mutusin gue " - Haerin tersenyum membuat minji Semakin merasa bersalah.

Minji menatap dalam mata Haerin kemudian menggenggam tangannya.

" Haerin jadi pacar gue mau? Sorry karna gue gak bisa romantis, tapi gue serius Rin gue suka sama Lo, Lo berhasil ngerebut hati gue, bahkan gue gak bisa tidur nyenyak karna mikirin Lo terus, jantung gue selalu berdebar liat senyum Lo,dan mata indah Lo yang seakan ngehipnotis gue, Lo udah buat gue jatuh Rin, jatuh cinta " - setelah diakhir kata, minji meletakkan tangan Haerin ke dadanya, Haerin bisa merasakan detak jantung minji yang berpacu dengan cepat.


"  Haerin Please be mine " - ucap minji yang masih menggenggam tangan Haerin.

Haerin merasakan suhu panas diwajahnya, jantungnya juga berdebar kencang, Haerin merasakan hal yang sama seperti minji. Haerin tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

" yes i am yours " - minji tersenyum lebar mendengarnya lalu memeluk Haerin dengan sangat erat.


Minji yang pertama melepas pelukannya, lalu menatap mata Haerin.

" Can i kiss you " - Haerin merasakan Dejavu mendengar ucapan Minji, Haerin diam lalu menatap minji yang menatapnya dalam.

Haerin mengangguk membuat minji tersenyum lalu mendekatkan wajahnya, kemudian Haerin menutup matanya, ia bisa merasakan nafas hangatnya minji yang sudah dekat.                        

*Cuph

Baik minji maupun Haerin merasakan sesuatu diperutnya, jantung mereka sama-sama berdetak kencang karna ciuman mereka yang pertama kalinya.

" I love you my cat "

" I love you too my bear "

Mereka tertawa, lalu minji tiba-tiba meringis kesakitan karna sudut bibirnya kembali mengeluarkan darah, Haerin pun kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu mengobati minji yang tadi tertunda.

" Aw, sayang sakit " - ucap minji manja

" Diem " - Haerin blushing lalu mengalihkan wajahnya.
















                           ~ OMONa ~

Maaf kalo terlalu pendek, yang penting up ye kan 🤙
Bau-bau mau end wkwk
Ditunggu next chap selanjutnya yaa
Biar semangat 💪 jangan lupa
Vote 👇

£xcanged Lov£ [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang