4

1K 110 7
                                    




Danielle sedang berusaha mati-matian untuk membujuk pacarnya Haerin yang introvet, agar mau ikut ngumpul bersama teman-temannya pada malam Minggu, seperti yang direncanakan kazuha .



Danielle sedang berada dikamar nya Haerin , Danielle seperti anak anjing malang yang meminta sesuatu kepada tuannya, sementara Haerin hanya diam membaca bukunya dan tak menggubris Danielle yang tak berhenti mengoceh agar keinginan nya dipenuhi.



" Haerin please..,cuma besok aja kok, suer!! " - Danielle membuat tanda peace di jari nya agar Haerin percaya.

Haerin diam lalu menatap Danielle yang mengangguk-anggukan kepalanya dan tak lupa tatapan melasnya. Persis seperti anak anjing, pikir Haerin.


" Emang mau ngapain sih , kamu mau ajak aku ke bar? Kalo iya aku gak mau " - tolak Haerin.

" Bukan ke bar sayang..,  gak yang aneh-aneh deh pokoknya, mau ya? " - ucap Danielle sambil mengelus-elus tangan Haerin.

Haerin menghela nafas panjang  kemudian mengangguk, Danielle yang melihat itu pun melompat kegirangan dan langsung memeluk erat tubuh Haerin, lalu menghujani seluruh wajah Haerin dengan ciuman.


" Danii geliii ah " - Haerin menjauhkan wajah Danielle dari hadapannya. Sementara Danielle hanya nyengir kuda.



Danielle kemudian menatap wajah Haerin dengan tatapan yang sulit diartikan, membuat Haerin bingung.

" Kamu ngapain natap wajah aku kayak gitu " - Danielle tidak merespon ucapan Haerin dan terus menatap wajah cantik pacarnya itu.

" Andai kamu tau, kalo ini hari terakhir aku sama kamu " - batin Danielle, yang masih menatap dalam wajah Haerin.


" Can i kiss you? " - Danielle menatap mata Haerin untuk meminta jawaban.

Haerin bingung, kenapa Danielle meminta izin untuk menciumnya?, Padahal biasanya main nyosor aja seperti burung pelatuk.

Haerin sekali lagi menganggukkan kepalanya, hal itu membuat Danielle mencondongkan wajahnya ke depan, tatapan Danielle tak berpaling sedikitpun dari bibirnya Haerin, Haerin bisa merasakan nafas hangatnya Danielle, lalu sedetik kemudian bibir mereka ketemu, dan  melumat bibir satu sama lain hingga mereka kehabisan nafas.



" Udahhh " - Haerin yang pertama kali menyudahinya. Danielle tertawa hambar dalam hati, lalu mengangguk.

" Kayak nya gak akan pernah 'dapat' deh gue " - lirih Danielle dalam hati.



Sore ini Danielle dan Haerin menghabiskan waktunya bersama-sama untuk menonton film romansa yang di request oleh Danielle, dan Haerin yang sedikit menjaga jarak karna Danielle terlalu clingy, dan juga takut dengan tangan nakalnya Danielle.


Duh kesian si bule wkwkw;)(

==================================

Menwhile bbangsaz !



Hanni sedang berada dikamar Minji, iya Hanni lah yang mendatangi minji , karna minji sangat sibuk dengan buku dan ramuan kesehatannya.




Hanni duduk di sofa sambil melipat tangannya di dada , matanya melihat intens pergerakan minji yang sedang serius mengetik di laptop dan sesekali melirik ke buku . Hanni menghela nafasnya panjang dengan sengaja agar minji peka kalo dia sedang kesal Karna di abaikan .



" Akhirnya selesai juga " - ucap minji yang entah kepada siapa lalu menutup laptopnya, Hanni yang mendengarnya tersenyum senang , tanpa ba-bi-bu Hanni langsung menghampiri Minji.



" Udah selesai? " - tanya Hanni dan  duduk di pangkuan minji , minji merasakan tidak nyaman karna dia tau Hanni pasti akan berulah.

" Udah, Hanni ada yang mau aku omongin sama kamu " - minji menahan pinggang Hanni yang semakin dekat dengannya.

" Hm? Mau nanya apa ? " - Hanni mengelus rahang minji sambil melihat mata minji dengan tatapan menggoda.

" Besok aku mau ajak kamu ke basecamp temen-temen aku, kamu mau ? " - minji menghiraukan tatapan Hanni yang sudah sering dia lihat, dia tau Hanni akan berulah.

" Beneran? Tumben kamu mau ngumpul, biasanya gak mau " - Hanni semakin mendekatkan dirinya dan menatap minji intens .

" Iya beneran, kamu mau ikut gak ? " - minji menjauhkan wajahnya kebelakang karna Hanni terlalu dekat.

" Iya aku mau " - minji tersenyum senang mendengarnya, sangat gampang, pikirnya.

" Tapi ada syaratnya " - lanjut Hanni, minji menghela nafasnya, lalu mengangguk.

" Oke , apa syaratnya " - tanya minji, Hanni tersenyum miring, kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga minji.

" I want you " - bisik Hanni.



Sudah minji duga , pasti Hanni akan mengucapkan hal itu , Hanni sudah sangat sering menggodanya dan itu sudah biasa bagi minji , bukannya minji seperti anak kecil polos yang tidak tau apa-apa, dia tau Hanni itu liar seperti gadis dewasa pada umumnya , jadi sebagai pacar yang baik, minji akan menjaga Hanni dengan setulus hatinya dan berjanji tidak akan 'merusak' Hanni.



Minji menatap datar Hanni , sementara Hanni masih tersenyum miring dan menaik-turunkan alisnya.


Minji kemudian mengangkat Hanni yang masih di pangkuannya, lalu melemparnya ke tempat tidur. Setelah itu minji keluar dari kamarnya dan meninggalkan Hanni yang wajahnya sangat merah karna menahan kesal.




" KIM MINJI BANGSAT " - teriak Hanni yang tak peduli jika orang tua minji mendengarnya.


Hanni berbaring di ranjangnya minji, dan mulutnya terus mengoceh lalu mengumpat .


" Padahal gue tau tuh anak pasti nolak , tapi gak ngelempar juga lah anjing, huh untung pacar, coba kalo bukan udah gue bejek tuh muka lempeng nya, dasar manusia purba " - gerutu Hanni yang kesal pada Minji.






























                           ~ OMONa ~





Up mumpung otak fresh wkwk
how are you today? Hmmm?
Oke next chap
Biar semangat 💪 jangan lupa
Vote 👇




£xcanged Lov£ [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang