Panca (Sapta) Pandawa ✓

002

Unedited, typos, dimohon untuk meninggalkan vote juga comment agar kita semua dapat selalu berbahagia yang gak leave vote semoga jempolnya kakinya keseleo.

Bercanda. HAHAHAHAHAHA.

.

.

.

PANCA (SAPTA) PANDAWA

──── 002 : Persetujuan.

.

.

.

Tags : unplanned pregnancy, implied or mention light sexual theme, mature, inappropriate language for jokes and swearing, family-drama, romance.

...

PANCA (SAPTA) PANDAWA.

...

BIAR bagaimana pun, Asih merasa campur aduk saat melihat Niskala begitu dekat dengan keluarga barunya.

Disatu sisi ia bahagia.

Karna bisa merasakan kalau putrinya itu senang dengan kelima kakaknya, tapi juga, dirinya agak sedih sebab jika Niskala memiliki kelima kakak yang menyayanginya tersebut.

Niskala tetap menyayanginya juga atau tidak?

Apa nanti dirinya dilupakan?

Karna sudah ada lima orang kakak baru untuk Niskala, juga orang tua kandungnya yang lain yang kelihatan siap siaga terhadap putrinya tersebut.

Aih.

Tidak enak ternyata overthinking dijam segini hanya karna menyaksikan satu keluarga berkumpul.

"Kamu, gapapa?"

Suara lembut itu membuat Asih menoleh dan menemukan sosok Prabu yang duduk disebelahnya dengan salah satu tangan terulur untuk memberinya cangkir berisi teh hangat.

Asih berguman terima kasih saat meraih cangkir unik itu, "Gapapa, cuma mixed feeling aja, pak,"

Prabu tertawa dan menaruh cangkir yang tadi dipegangnya.

Bukan, bukan karna ingin mengejek.

Tapi dominant satu itu yang sudah berusia 40an ini bisa merasakan apa yang dirasa oleh sosok Asih, bahkan dirinya tak bisa tidur semalam cuma karna mau menyambut anaknya yang lain.

Anak gadisnya, yang sudah terlalu lama dinanti olehnya juga mendiang istri bahkan sampai begitu sedih karna program mereka gagal.

Yang selama ini tak pernah diketahui olehnya juga Arimbi, sungguh.

Tapi nyatanya.

Sekarang dirinya bisa melihat anak gadis yang diinginkannya tengah bersama kelima anaknya yang lain, bersenda gurau terlebih mereka terlihat begitu menyayangi adik baru itu.

"Kamu gak sendiri kok,"

Pungkas Prabu dengan menggerakan lututnya supaya menempel pada lututnya Asih, bermaksud untuk menandakan kalau dirinya juga sama sepertinya meski ya, tak secara langsung.