004.

822 124 19
                                    

Sebelum membaca mari tekan tombol vote, dan setelah membaca mari tinggalkan commentar, berhati-hati sama typos karna bbang males editing.

Happy reading.



























.

.

.

PANCA (SAPTA) PANDAWA

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

004 : The backstreet relationship.

.

.

.



























Inappropriate language for swearing, dark kind of jokes, and dirty jokes between Pandawa.

Please do REMEMBER THE TAGS ON PREVIOUS CHAPTER.

Ok, thanks.































...

Panca (sapta) Pandawa

...

PRABU hanya bisa berserah diri begitu Kinanti, aka adik ipar (adik dari mendiang Arimbi) tampak menampilkan wajah tak bersahabatnya tersebut, sungguh.

Tapi ya.

Biar bagaimana pun, mereka berdua, Prabu juga Arimbi sebenarnya tak ingin menutupi hanya saja mereka belum pas menentukan atau mengumumkan soal keduanya yang mengambil jalan pinjam rahim untuk mendapatkan anak perempuan tulennya.

Kinanti yang semula agak murka itu mendadak melembutkan tatapannya.

Saat Prabu mulai menjelaskan.

Detail demi detail perihal keinginan Arimbi juga dirinya untuk menambah satu wayang kecil, yang nantinya diberi nama Drauppadi sebagai pelengkap Pandawa mereka.

Sang adik ipar juga sempat terharu mendengar Asih yang tampak kesusahan sendiri karna membesarkan Niskala.

"Hiks, mbakku harusnya tau ya?"

"Iya,"

"Hiks, kok kamu gak nyariin sih?!" Kinanti berubah jadi sewot sendiri, "KAMU NIH HIKS HARUSNYA TUH HIKS DICARI ANAKNYA MALAH DIEM AJA HIKS..."

Prabu mengerjapkan matanya dan hanya bisa memberikan beberapa lembar tisu.

Ia tak paham.

Ini adik iparnya tumben sentimental macam begini? Biasanya juga meledek atau menghinanya secara hidmat seolah dirinya adalah manusia paling berdosa.

"Kan, tadi aku bilang,"

"TETEP AJA?!? DASAR DOMINAN, GITU AJA PAKE MIKIR LAMA," serobot senewen dari Kinanti yang kemudian memukuli Prabu dengan tas tangannya tersebut.

Ayah dari enam Pandawa ini hanya bisa menghela nafasnya pelan, dan kemudian membiarkan sang adik ipar tetap memukulinya tersebut menggunakan tas tangannya.

Hadeh.

Ini memangnya dia harus bagaimana?

Bagas sendiri tertawa-tawa tanpa suara di mejanya, ia melarikan diri dari Kinanti.

Sungguh.

Assistant sekaligus tangan kanan kepercayaan dari Prabu ini sangatlah enggan bersangkut paut dengan sosok adik ipar atau tante kesayangan anak-anak atasannya tersebut.

Panca (Sapta) Pandawa ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang