Masih belum ada jawaban. Hingga dipenghujung waktu pun tetap tidak ada jawaban. Biar sudah memberitahu ibunya, salma masih menyimpan keraguan. Semoga saja itu hanya bentuk kecemasan semata. Dia mendapatkan pesan dari Amel. Dalam pesannya dia mengatakan jika harus bawa bekal. Karena jam kerja yang panjang. Amel juga memberitahu kalau dia wajib membawa vitamin untuk tubuhnya tetap stay on."kok feeling ku gimana gitu ya," gumam Salma didalam kamarnya.
Lalu dia ambil laptopnya. Di mulai buka situs pencarian. Dia ketik nama PT. KAHURIPAN INDONESIA CEMERLANG. Lalu muncullah biografi seorang pria yang dia temui tadi siang. Namanya Jeffry Sanjaya Salim atau kerap disebutkan Jeffry Sanjaya saja. Lahir Semarang, 20 Januari 1988. Anak pertama dari 2 bersaudara. Ibu diketahui mempunyai bisnis Walet dan Ayah di bisnis pertanahan. Jeffry sanjaya dikenal oleh beberapa kalangan pebisnis Surabaya sejak mendirikan perusahaan Kahuripan Indonesia Cemerlang dan mengeluarkan produk Makanan dan Minuman yang masih berstandart lokal. Perusahaan tersebut diketahui didirkan tanggal 4 April 2017.
"Info apaan nih!" Salma rada kesal.
Dia berharap jika google bisa memberikan informasi akurat mengenai perusahaan itu. Tentang SOP mereka. Tentang gaya kerja mereka. Tentang orang-orang perusahaan itu dan terutama tentang boss nya.
"Ah pusing ah!"
Salma menyerah. Dia rasa terlalu jauh memikirkan hal itu. Namanya juga dunia kerja. Pasti ada hal-hal yang tak terduga bertamu. Seperti, orang-orang toxic di lingkungan kerja. Senggol-senggolan dan yang terakhir cari muka. Nah itu tuh yang bikin gemes kadang-kadang. Beberapa pengalaman Salma selalu bertemu dengan orang-orang cari muka di atasakan mereka. lalu bikin grup sendiri untuk circle pertemanan atau perkumpulan yang katanya tim dalam bekerja. Nyatanya yang nggak kelihat dan dianggap nggak sejajar pasti dianggap nggak ada.
"Udahlah sal, apa kata besok!" kata salma pada dirinya sendiri.
Bantalnya sangat empuk. Membuat kepalanya terasa nyaman. Ia mulai menutup matanya. Melepas rasa cemas yang mengontrol. Meraba dunia mimpi yang mulai menyala. Jam pun berlalu. Tapi masih ada yang terjaga pada dini hari. Asbak sudah penuh dengan putung rokok. Kaleng kopi siap saji berserakan di kantong sampah. Beberapa kali mencora-coret kertas yang dia print. Merasa tak puas. Kembali menatap computer. Matanya sudah benar-benar merah. Lalu ia ambil ponselnya.
Bu Dita, besok jam 11 siang suruh Davit dan Alif standby di ruangan ku. Suruh mereka berdua siapkan meteri untuk maju menghadap ku.
Sang Bos mengirim pesan kepada HRD nya. Tengah malam pukul 02.17 lalu ia keluar dari ruangannya. Turun melalui lift. Menggugah security yang sudah setia menemaninya setiap hari. Tentunya dengan insentif yang telah di sepakati. Sang security terbangun. Segera dia ambil kunci mobil sang Bos.
"makasih pak,"
"siap sama sama bos!" jawab Security.
Selalu pulang tengah malam. Selalu keluar dengan wajah penuh dengan amarah. Kuntilanak aja sampek takut buat nyapa. Karena kalah horror dengan nya.
Malam kian larut. Jam semakin berputar. Langit-langit gelapnya tampak kian memudar. Bintang-bintang satu persatu menghilang. Ayam juga mulai berkokok. Ibu sudah bangun. Ke pasar sebrang jalan kampong. Sendirian tanpa Indah. Tampak sedikit antusias. Bisa juga dapat dihitung kalipertama beliau ke pasar sendirian setalah kepergian ayah. Beliau beli ayam dan kentang. Kemudian beberapa sayuran hijau sebagai pelengkap. Hingga pukul 06.00 wib beliau telah sampai di rumah. Membangunkan kedua putrinya. Seraya bergegas untuk memasak. Kali pertama lah, kali pertama. Apakah ada keajaiban? Atau sesuatu yang sangat special??
"Ibu,,,," kata Endah dengan mata berbinar-binar.
Ibunya menoleh dan tersenyum. Beliau memberikan sebaskom daging ayam kepada Endah. Endah tersenyum. Dia paham dengan maksud Ibunya. Pagi yang sangat cerah. Mood Endah naik drastis. Sedang Salma baru selesai mandi. Dimulai dari mengeringkan rambut sampai menggosok baju agar tampak rapi. Setelah itu mulai memoles wajahnya dengan berbagai macam komestik miliknya. Seraya menoleh jam yang sudah menunjukkan pukul 06.56 wib. Tas ia kemasi. Isi di dalamnya sudah lengkap. Ia turun dengan semangat. Salma menuju dapur untuk membuat sarapan. Tapi terganjal kaget karena ada Ibunya disana. Lebih-lebih menu sarapan sudah siap di hidangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
YES BOSS !
General FictionJeffry Sanjaya, CEO perusahaan start-Up di bidan gadget. Pengusaha muda, dimana semangat senantiasa membakar jiwanya sehari-hari. Hingga waktu mempertemukannya dengan wanita bernama Salma Andhira. Anak kedua dari empat bersaudari. Punya wajah bule t...