02. Keterima

8 1 0
                                    

Happy reading♡

"Bunda, anakmu pulang." Teriak Zea.

"Waalaikumsalam," ucap Rumi, yang dibalas cengiran oleh anak bungsunya.

"Hehe, assalamualaikum bundaku sayang." Ucap Zea, sambil mencium punggung tangan sang bunda.

"Gimana sayang, lancar wawancaranya?" Tanya Rumi pada sang anak.

"Alhamdulillah bun, Zea tinggal nunggu telpon dari pihak perusahaan aja. Kalo ditelpon diterima, kalo ga ditelpon berarti bukan rejeki Zea." Jawab Zea.

Mendengar tutur kata anak bungsunya, yang sudah terlihat dewasa membuat sang bunda menatap anaknya dengan penuh haru.

"Loh, bunda kok malah nangis sih. Adek jadi mau nangis juga nih," ucap Zea, langsung menghambur pelukan dengan sang bunda.

"Bunda terharu aja nak, sekarang anak bungsu bunda udah besar. Udah kerja sendiri, padahal kayanya baru kemaren bunda lahirin Zea, sekarang udah gede ajaa." Ucap Rumi.

"Aaaaaa, bunda Zea jadi mewek nih." Ucap Zea, menangis dipelukan sang bunda.

"Wahh, ada acara apa nih. Kaka mau ikut dong pelukannya." Ucap Sagara, abang kedua Zea.

"Kak saga gak diajak," ucap Zea.

"Jahatnya kamu adekku," ucap Sagara dramatis.

"Udah udah, sana kalian masuk bersih bersih. Kamu bang kalo mau peluk peluk mandi dulu," ucap Rumi.

"Siap, bundaku sayang" ucap Sagara, hormat kearah sang bunda.

"Kalo gitu adek kekamar dulu ya, papay bunda bang sagaa" ucap Zea.

●●●

"Bagaimana, kinara wawancaranya lancar?" Ucap Aka, boss perusahaan Bramantio.

"Alhamdulillah semuanya lancar pak, besok kita sudah menelpon orang yang keterima kerja disini." Ucap kinara.

"Oke terima kasih kinara, saya boleh minta cv karyawan baru untuk melihat semuanya." Ucap Aka, sambil menandatangani berkas yang menutup sekali dimeja.

"Baik pak, saya akan ambilkan dulu ya." Ucap kinara keluar dari ruangan.

Setelah kepergian kinara, Aka berdiri menatap pemandangan kota disore hari. Dia melamun memikirkan seseorang yang tadi ia liat di lobby, rasa tidak asing untuk dirinya.

●●●

"Anindya Zea Tsabita," Sekarang Aka sedang memeriksa cv calon karyawan baru.

"Sepertinya saya mengenali nama ini, Anin." Ucap Aka, Anin adalah mantan kekasihnya dulu. Dia memutuskan hubungan mereka secara sepihak tanpa diketahui Aka alasan, hal ini membuat Aka yakin bahwa Anin tlah mengkhianatinya.

"Akhirnya, saya bertemu kembali dengan kamu. Besok kamu akan tau siapa boss perusahaan ini Anin." Ucap Aka, dengan senyum smirk.

Suara ketukan, mengalihkan perhatian Aka.

"Masuk,"

"Anda memanggil saya pak?" Tanya kinara.

"Duduklah, saya ingin nanya orang yang ada di cv ini ingin melamar pekerjaan dibidang mana?" Tanya Aka, menyodorkan cv milik Anin.

Partner MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang