Awal

2.9K 195 12
                                    

Malam itu purnama bersinar terang. Teriknya mengenai segala macam bentuk di bumi tak terkecuali masuk ke dalam jendela yang terbuka lebar. Angin bertiup kencang hingga membuat korden menari-nari.

Di dalam ruangan dengan minim pencahayaan dan perpaduan aroma tak karuan. Tak lupa suara detak jam yang berburu dengan detak jantung seseorang. Iya ada seorang lelaki yang terbungkus dalam selimut. Matanya tak terpejam melainkan memandang langit-langit. Wajahnya nampak basah dan matanya pun membengkak. Hidung bangir itu pun juga memerah sembari mengembang kuncup.

Kedua tangan itu meremas kuat sisa selimut yang tak menutupi tubuhnya. Segala macam perasaan bercampur aduk jadi satu sehingga susah untuk di deskripsi kan.

Fourth, nama lelaki itu, kini tak bisa berpikir jernih. Dunianya berubah 180 derajat dan sekarang nasib alpha nya pun dipertanyakan.

~~~

Flashback beberapa waktu lalu ...

Seorang lelaki berlari menuju suatu tempat. Ia tak mempedulikan orang-orang disekitarnya yang menatap kebingungan.

Setelah sampai di tempat yang dituju, matanya merotasi untuk mencari sosok yang dicari. Rupanya sosok itu sedang berbincang dengan seorang yang berseragam sama dengannya. Tanpa pikir panjang, ia menuju sumber itu dan mendobrak meja hingga merusak aktivitas kedua lelaki itu.

"Ada apa sih Aun?!" gerutu salah satu dari mereka.

"Fourth, jawab pertanyaan gue. Apa bener berita lu putus sama kakak tingkat cantik itu?"

Fourth menghela nafas panjang. Temannya jauh - jauh lari dari gedung sebelah hanya untuk mempertanyakan pertanyaan yang sudah sering ia lontarkan jawabannya.

"Yaelah Aun. Lu tuh kayak baru temenan beberapa hari deh sama si player ini," ledek Captain, sosok yang bertanya di awal cerita.

"Ya gue kaget aja gitu soalnya ini paling singkat dibanding mantan-mantannya yang lain."

"Iya juga sih cuma hitungan-"

Fourth memainkan jari-jarinya.

"Hitungan lima hari," jawabnya lantang.

"Anjing lu Fourth!" umpat Aun.

"Lu mau gue kenalin sama dia. Kayaknya dia tipe lu banget nih. Beta sama Beta kan cocok."

"Diem mulut setan lu," ucap Aun masih emosi. Bagaimana pun meski ia sudah berteman lama dengan Fourth. Ia selalu menentang perbuatan buruk Fourth.

"Tenang gue belum main terlalu dalam sama dia. Paling cuma-"

Fourth menunjuk bibirnya.

"Udah Aun. Lebih baik lu sekarang duduk bareng kita-kita sekalian lu pesen minum atau makan gitu. Gue tahu lu habis kabur dari kelas setelah denger gosip ini," lontar Captain. Meski begitu Aun tetap menurutinya dan ia duduk bersama dengan mereka. Ia meraih botol minum yang hendak dibuka oleh Captain. Lalu Aun membuka dan meneguknya. Captain hanya bisa melongo menyaksikan minumannya diambil secara 'tak terhormat' oleh Aun.

Fourth tertawa melihat ekspresi Captain.

"Gak usah gitu mukanya kali. Ini ambil minum gue." Fourth menyerahkan botol minumnya yang masih tersegel daripada berlama - lama melihat ekspresi Captain.

Akhirnya Captain pun mengambil ahli minum Fourth.












=====





Tiga puluh menit mereka habiskan selama di kantin kampus. Tiga mahasiswa semester satu itu pun melenggang pergi dari kawasan. Banyaknya sorot pasang mata sudah menjadi makanan sehari-hari mereka sejak jaman SMP.

Jungkir Balik Dunia Si Alpha [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang