koma bukan titik

494 49 17
                                    

Gemini mempercepat kecepatan kendaraannya. Ia panik saat mengetahui Fourth pingsan dan kini berbaring di bangku sampingnya. Saking cemasnya, ia melalaikan lampu lalu lintas dan hampir bertabrakan dengan kendaraan lain yang melintas dari arah lain. Tanpa mengucap maaf, Gemini buru-buru melajukan mobilnya dan membiarkan pengendara motor yang hampir ditabraknya mengumpat. Ini jangan ditiru ya teman-teman. 

Akhirnya ia tiba di rumah sakit terdekat. Ia memilih parkiran kosong di samping bangunan dan menggendong Fourth ala bride. Dua perawat sigap datang dengan hospital bed. Gemini meletakkan tubuh Fourth pada benda tersebut sembari menjelaskan yang terjadi. Petugas itu mendorong ranjang menuju salah satu bilik dan menyuruh Gemini menunggu di depan. Tirai pun digeser menutup bersamaan pandangan Gemini yang tertuju pada Fourth yang berbaring. Setelah tertutup, Gemini duduk di salah satu bangku tunggu tak berpenghuni. Ia menundukkan kepala dan ia menyesali rencana bodohnya. Ia takut semua perkataan Fourth benar adanya apalagi sejak Fourth hilang kesadaran, ia tak mencium aroma manis dari tubuh omeganya. 

Penantiannya berakhir kala tiga puluh menit telah lewat. Gemini diberikan penjelasan terkait kondisi Fourth yang melemah oleh dokter yang memeriksa. Setelahnya, ia diperbolehkan untuk menjaga matenya. Gemini duduk di bangku samping ranjang dan memandang iba ke arah Fourth yang menggunakan alat bantu pernapasan. Kemudian ia melihat ke alat kontrol organ vital di dekat Gemini. Meski dalam kondisi buruk, Gemini setidaknya bersyukur untuk sementara karena mengetahui Fourth masih hidup. 



~~~



Dua jam berlalu, perlahan pasang manik Fourth membuka namun warna biru terang yang terlihat sembari menengok ke arah Gemini yang sedang tertidur dengan kepala dan kedua lengan bertumpu di sisi ranjang yang kosong. Ia menggerakkan tangannya yang terpasang infus menuju ke rambut hitam Gemini dan mengelusnya. 

Gemini terbangun dan ia segera menegakkan kepalanya. Senyumnya mengembang. Ia dapat mencium feromon Fourth meski samar-samar tapi tak lama ia gagal fokus oleh mata Fourth yang berbeda. 

"E-enigma," panggilnya lemah. 

Jiwa omega Fourth yang menguasai tubuhnya. 

"K-kenapa enigma tega menyakiti omega dan pemilik tubuh ini?"

Deg 

Gemini menggenggam salah satu tangan Fourth. 

"Maafkan aku wahai omega sayang. Enigma janji akan menyelesaikan masalah ini dan kamu tidak akan sakit lagi," sesal Gemini tanpa memunculkan jiwa enigmanya. 

"J-janji?"

Gemini mengeratkan genggamannya dan menyalurkan ketenangan pada omeganya. 

"Janji." Gemini mengumbar senyum dibalik batinnya yang tersiksa dan pikirannya yang kalut. 

Gemini bisa melihat omeganya tersenyum tipis sebelum terpejam lagi. Setelah jiwa omega Fourth kembali ke singgasananya, Gemini menghela nafas kasar dan ia memandang ke arah jari kelingking kanannya yang terlilit benang tak putus. 




~~~



Kelopak mata Fourth terbuka kembali dengan kesadaran aslinya. Disana sudah ada Gemini yang stand by menjaga dan ketika mengetahui Fourth yang bangun adalah Fourth dengan jiwa manusianya, Gemini segera keluar untuk menemui perawat. Kemudian ia kembali dengan dokter dan perawat dibelakang. Dokter itu memeriksa keadaan Fourth dan menyuruh perawat untuk melepaskan alat bantu karena kondisi Fourth sudah stabil. Setelah perawat menyelesaikan intruksi, Dokter memberi pesan pada Gemini dan Fourth sebelum ia keluar bersama perawat. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jungkir Balik Dunia Si Alpha [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang