A/n : mungkin karena udah ada yang baca ini ff aku mau ingetin aja ke depannya alur nya makin aneh tapi yaudahlah
~~~~
"hati hati ya? Ingat! Jangan sampai terluka saat pulang nanti" Sei berucap pada Himejima yang akan pergi menjalankan misi, Himejima lantas mengangguk dan membawa Sei dalam pelukan nya
Sei menangis dalam pelukan Himejima, tangan nya meremas pakaian Himejima, tidak mengizinkan Himejima pergi namun apapun itu jika sang pemimpin sudah berkata itu berarti mutlak
Himejima tersenyum seraya mengusap surai lembut milik Sei, Himejima lantas menyamakan tinggi nya dengan Sei
"Aku akan baik baik saja Sei, tidak perlu khawatir, selama aku pergi kamu bisa berbelanja ke pasar atau mungkin melakukan sesuatu, aku akan pulang dalam waktu satu hari jika bukan satu hari maka dua hari" ujar Himejima misi kali ini memang agak jauh dari tempat dimana dia dan istrinya berada
"Humm" hanya itu yang bisa Sei balas, lalu Himejima menggenggam tangan Sei dan membawa ke depan rumah mereka
"Aku mencintaimu, Sei" ujar Himejima lalu mengecup kening Sei, dan Sei mengecup singkat bibir Himejima yang sedang menyamakan tinggi nya
Himejima lantas tersenyum singkat dan berjalan menjauh pergi dari rumah nya ke tempat yang ia tuju, Sei menatap kepergian Himejima dengan perasaan yang tidak rela
Saat Himejima sudah tak terlihat, Sei lantas masuk ke dalam rumah dan melakukan aktifitas biasa nya, buku buku ia rapikan, menjemur pakaian, mencuci piring, mengepel lantai, membersihkan kaca dan juga menyapu halaman rumah
Selesai melakukan semua nya Sei lantas beranjak dan masuk ke dalam kamar nya dan juga kamar Himejima, mengambil uang di laci untuk pergi ke pasar, sebenarnya bahan makanan yang di miliki masih banyak hanya saja, Himejima bilang terserah ingin beli apa saja kan?
Sei berjalan pergi menuju pasar, membalas setiap sapaan yang di berikan kepadanya dan juga menyapa beberapa orang yang ia kenal
Sampai di pasar Sei mencari cari yang menarik perhatian nya, sampai lah ia pada toko rajutan, apa beli saja ya? Sei ingin membuat syal untuk Himejima
Sei berjalan masuk ke dalam toko dan membeli beberapa bahan, untuk warna mungkin Sei akan memilih hijau
Selesai membeli dan keluar dari toko mata Sei melihat ada istri istri teman Himejima, Sei hanya mengenal satu Hinatsuru kan ya?
Sei berjalan menghampiri dan menyapa mereka, lantas keempat wanita ini berjalan ke tempat makanan sembari berbincang
"Aku ingin merajut syal untuk suamiku, rasanya saat memberikan sesuatu padanya aku selalu merasa senang" ucap Sei menatap bahan yang ia beli tadi dengan senyum
Ketiga istri Uzui duduk di hadapan nya dengan melongo, mungkin hanya Suma dan Makio saja
"Itu bagus, seorang istri yang membahagiakan suami nya itu orang yang hebat" balas Hinatauru
"Terima kasih, Hina" lalu Hinatsuru mengangguk, kini mereka duduk di sebuah kedai menunggu pesanan mereka sampai di meja
"Aku ingin memberikan anak untuk Gyomei, tapi rasanya tidak bisa padahal kami sudah lama menikah tapi aku belum bisa memberikan nya keturunan, aku takut sekali kalau Gyomei berpaling pada wanita lain" Sei berujar lesu, ketiga wanita di hadapan nya memandang Sei
"Tidak apa apa Sei - chan, semua nya akan baik baik saja" Makio berujar memeluk Sei singkat
"Tengen-sama juga tidak memasalahkan kami yang belum punya anak! Beliau bilang bahwa masih ingin ber romantis bersama kami!" Ujar Suma dengan semangat di balas anggukan Hinatsuru
"Sei-chan, tunggu saja waktu nya pasti setiap usaha tidak ada yang sia sia" Hinatsuru menganggapi, Sei menatap kearah mereka dengan senyum terima kasih lalu makanan datang
Selama mereka makan, mereka banyak sekali berbincang satu sama lain, hari ini mereka habiskan waktu bersama dan saat sore hari tiba mereka berpisah
Sei berjalan dengan buru buru menuju rumah takut takut ia sampai pada malam hari dan di tengah jalan ia bertemu dengan iblis
Malam hari sudah tiba Sei mempercepat langkahnya bukan, Sei tengah berlari kencang saat ini akhirnya sampai juga di depan rumah
Sei masuk ke dalam rumah dan mulai mengangkat jemuran yang belum di angkat, lalu melipat nya di dalam rumah dengan secangkir teh di samping nya
Usai melipat baju Sei menaruh nya di lemari, dan berbaring di futon dengan tatapan sedih di mata nya, Sei rindu Himejima, Sei ingin di peluk Himejima, Sei ingin bermaja majaan dengan Himejima, Sei ingin makan di suapi oleh Himejima, Sei ingin Himejima.
Lama kelamaan Sei tertidur dengan cairan bening yang keluar dari mata nya bahkan saat ia memejamkan mata
"Sayang, cepatlah pulang aku sangat rindu."
KAMU SEDANG MEMBACA
About us [G.Himejima]
Humor"Karena walaupun begitu, aku akan tetap mencintaimu" WARN : out of character, alur cerita tidak sesuai dengan anime/manga, oc bukan seorang hasira^^ Cr : pinterest