Kilas balik

45 7 0
                                    

A/n : mungkin karena udah ada yang baca ini ff aku mau ingetin aja ke depannya alur nya makin aneh tapi yaudahlah

Alur nya mungkin bakalan saya perlambat buat di masukin ke dalam cerita demon slayer, karena saya suka hidup bahagia tanpa ada gangguan bersama Himejima 🧘🏻‍♀️🧘🏻‍♀️

~~~~

Sei duduk di pinggiran jurang dengan helaan nafas, berfikir 'kenapa hidupku begini?' dan memasang gaya berfikir

Sei tersentak saat mendengar suara kembang api yang meletus di atas awan sana, lagi lagi helaan nafas keluar

'hidupku kaya apa ya sialan?!*'

Namun Sei lebih kaget lagi saat merasakan seseorang duduk di samping nya, saat melihat kearah samping nya Sei memegang dada tanda bahwa dia terkejut

'siapa? Besar sekali, apa aku akan di perkosa ya? Yaudahlah gapapa biasanya kalau abis di perkosa di bunuh kan? Lagian hidupku ga berguna juga sih sebenernya, tapi... Aku ga mau mati!! kurang ajar?!?!?!?' pikir Sei sembari menatap pria di samping nya, sang pria yang merasa di perhatikan menoleh kepala nya membuat Sei pura pura bermain daun

"Maaf jikalau kehadiran saya mengejutkan anda" ujar pria itu lalu Sei mengangguk dan tersenyum

"Bukan masalah besar juga, omong omong anda tidak memperkosa saya...?" Tanya Sei membuat sang pria terkejut

"Ah? Maaf? Saya bukan pria seperti itu, jika anda merasa tidak nyaman saya bisa pergi" balasan sang pria membuat Sei terkejut setengah mati

"Maaf!! Saya pikir anda pria yang seperti itu, maaf kalau saya asal bicara aduh!! Saya sungguh minta maaf" Sei berujar saat sang pria berjalan untuk pergi

"Tidak apa apa, saya pergi dulu jaga diri anda baik baik" lalu Sei mengangguk saat mendengar nya, lalu pria itu pergi begitu saja tanpa hadir lagi di depan Sei

Sei tentu saja merasa bersalah dan merasakan gejolak aneh dalam dirinya padahal mereka saling mengenal saja tidak

Sei tidak bodoh untuk tidak tau bahwa dirinya jatuh cinta pada pria asing

Sei duduk di kursi menatap dinding dengan tatapan kosong memikirkan sesuatu hal seperti KAPAN AKU BERTEMU PRIA ITU LAGI????

Yah sepertinya Sei rindu dengan pria itu dan bertanya tanya kapan akan bertemu lagi, apa... Sei keluar saja setiap malam hari untuk bertemu dengan pria itu?

Hasil pemikiran nya memang agak gila, tapi ini lah yang terjadi Sei berjalan jalan di malam hari dengan alasan membeli sesuatu pada ibunya

Saat di perjalanan banyak pria tua bangka yang menggoda nya membuat Sei jijik mendengar nya namun, Sei hanya bisa memberikan senyuman

Saat sampai di tempat yang ramai biasanya untuk membeli makanan siap saji atau minuman, seorang pria menarik Sei dan menggoda nya dengan memegang pinggang Sei

Sei menepis nya dengan kasar dan juga menamparnya dengan segenap emosi, rasa kesal nya sudah sampai ubun ubun sekarang

Sei menatap jijik sedangkan pria itu menarik rambut Sei, jelas Sei tidak tinggal diam tangan nya menarik tangan sang pria asing itu lalu menendang kemaluan sang pria

"Jika anda ingin melakukan hubungan seks lebih baik anda berhubungan dengan pintu saja sana dasar keparat!" Sei lantas mendorong pria asing itu, membuat pria asing itu marah

Namun saat ingin memukul Sei, Sei tidak merasa sakit? Ada apa?

Saat membuka mata tangan yang besar melindungi wajah nya, eh?

"Tolong jangan sakiti wanita saya, dia adalah istri saya yang sedang membeli makan jadi lebih baik anda diam daripada mengusik hubungan orang lain, semoga Buddha melindungi anda" suara nya terasa tidak asing, Sei lantas di tarik untuk pergi

Sei yang di tarik pergi tidak memberontak, saat sudah sampai di tempat yang agak sepi Sei di lepaskan

"Terima kasih" ungkap Sei

"Sama sama"

Lalu kedua nya diam dalam keheningan

"Seperti kita pernah bertemu ya hehe" Sei berusaha agar tidak menjadikan suasana canggung

"Kamu yang berkata bahwa aku akan memperkosa mu kan?" tanya sang pria

"Iya, maaf omong omong nama mu?" Balas Sei

"Gyomei Himejima, kamu?"

"Sei kantasuki"

Lalu kedua nya berjalan pergi menuju rumah Sei, Himejima berkata bahwa akan mengantarkan Sei pulang agar aman

"Dan setiap malam aku memburu iblis..."

"...."

"...."

"OKA-SAN!!" Sei berlari kencang saat melihat rumah nya penuh dengan darah dan bau amis, Himejima pun begitu

Dengan panik Sei menendang pintu tanpa berfikir dan melihat iblis yang sedang memakan ibu nya, mata Sei melotot dengan cairan bening yang keluar

Dengan cepat Himejima memenggal kepala iblis itu, dan memeluk Sei sedangkan Sei sendiri menangis dengan kencang

Menangis dan berujung tidur, Himejima lantas membersihkan kediaman Sei dan mengubur mayat ibu Sei, dan membaringkan Sei di tempat yang tidak kotor terkena percikan darah

Pagi hari telah tiba, Sei terbangun dengan Himejima yang sedang duduk di teras rumah saat mengingat kembali apa yang terjadi malam tadi Sei meringis

"Terima kasih... Sekali lagi" Sei ikut duduk dan membenamkan wajahnya di kedua lutut, punggung nya jelas bergetar, Himejima lalu mengusap nya

"Sei jika kamu ingin, kamu bisa tinggal di rumahku" Himejima berujar

"Aku akan membereskan bajuku, tidak apa apa kan?"

"Akan selalu ku tunggu"

~~~~

'Selama apapun akan selalu ku tunggu'

'Terima kasih karena telah mencintaiku'

'akan kulakukan apapun demi dirimu'

'kalau begitu aku juga!'

'Sei Kantasuki mari menikah denganku'

'aku akan menjadi istri yang baik, Himejima sama!!'

'cintaku padamu tidak akan pernah berkurang sedikitpun, Sei'

About us [G.Himejima]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang