Happy Reading....._____💖💖💖💖_____
Masih lanjut di kantin.
"dari tadi kita berdiri nihh, gak dikasih duduk nihh" ujar dimas dan di angguki oleh radit.
"gak ada yang larang, serah lo mau duduk atau tetap berdiri di tempat" ucap riana ketus.
Dimas dan juga radit segera mengambil tempat duduk di samping kiri dan kanan riana. Sedangkan bima duduk di samping meysa, dan tersenyum menatap meysa.
Sedngkan yang di tatap tak merasa sama sekali, mala asyik dengan makanan dan juga ponsel yang ada di tangannya.
"ngapa lo, senyum-senyum kayak orang gila aja lo" kata riana. Bima menoleh sekilas dan memberikan jari tengahnya dengan tatapan tajamnya.
"gue gak peduli" balas riana sambil memeletkan lidahnya dan memutar bola matanya malas.
Terkadang bima merasa kesal dengan perlakuan riana yang gak frend banget, juga dengan meysa yang menghiraukannya sama sekali. Seperti tak menganggapnya ada, membuatnya semakin emosi. Tapi bima menahannya karena berada di samping sang pujaan hatinya. Hehh...! 😒
"kalian mau pesan apa, biar gue yang traktir" ucap bima, dan ke tiganya tersenyum girang. Sedangkan meysa tak terusik sama sekali.
"beneran lo...!?" kata riana.
"iya, pesen aja. Mumpung gue masih cair, kan besok-besok gantian ello yang traktir gue" ucap bima membuat riana menatapnya jengah.
"iya iyaa...!"
***
Di kamar alfa sedang sibuk bergulat dengan laptop dan juga komputer yang ada di depannya, sesekali dia memeriksa notifikasi di ponselnya. Harap-harap ada yang menelponnya, dan benar saja. Dering ponselnya berbunyi.
Drrtt.... Drrtt....!
"halloo...! "
"halo kak...!"
"kenapa, minta kakak jemput? " kata alfa.
"iya kak, kata mama. Lagi ada arisan jadi gak bisa" ucap meysa di seberang sana.
"iya tunggu kakak di halte..! " ucap alafa.
Dan mematikan ponselnya lalu memakai jaketnya juga kacamata hitamnya
Dan keluar dari rumah membawa motor sport kebanggaannya, lalu melesak menelusuri jalanan raya. Hingga ia sampai di depan halte bus, memicingkan matanya mencari sosok adiknya dan menemukannya tengah duduk di bangku halte.
Turun dari motornya dan menghampiri adiknya dan menyerahkan helm pada adiknya, meysa mendongak menatap siapa yang menyodorkan helm itu padanya dan terkejut setelah melihat bahwa kakaknya sudah berdiri di depannya dengan jaket hitam dan juga kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.
"pakek...!!" ucap alfa sedikit keras karena adiknya masih diam di tempatnya.
Meysa kembali menatap ke arah helm kemudian menatap kakaknya kembali, dengan perasaan takut juga bingung.
"pakek cepetan, mau gua tinggal!" sarkas alfa.
"i_iyaa...!" ucap meysa gugup.
Dan mereka berjalan ke arah motor dan segera menaiki motornya, saat berada di atas motor. Dia bingung ingin memeluk atau tidak ya? Begitu fikirnya.
"pegang erat, entar gua ngerem mendadak. Lo malah nyungsep lagi!" ucap alfa sedikit menggertak adiknya. Dan meysa matut, menuruti perintahnya.
"u_uudahh kakk...!" ucap meysa gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love (End)
HumorKisah cinta seorang kakak kepada adiknya, dan rasa cemburu yang tidak jelas tergambarkan di antara keduanya. Dan mohon maaaff....! bila ada kesamaan nama. Seperti biasa selalu ada ++nya dan juga akan tetap ada bumbu cinta. Bahasanya baku dan non...