"HUHUHUU...." Suara tangisan Kai melengking dari arah kamar mandi salah satu kamar apartemen di Vintage Park, Seattle.
Maklum kisah cintanya yang unbreakable dan unsinkable dengan Louis akhirnya karam juga seperti kapal Titanic berabad-abad lalu. Mungkin ini yang dinamakan perfect couple breakup syndrome. Dua tahun bersama dan selalu tampil mesra di setiap acara yang banyak dihadiri teman-temannya membuat Kai muak. Meskipun hubungannya tidak sehat sama sekali tapi Kai harus tersenyum dan bertingkah seperti pasangan paling beruntung di dunia.
Sekarang setelah mereka putus, tetap saja kenyataan bahwa Kai kehilangan seorang kekasih yang membuatnya tidak mandiri selama bertahun-tahun membuatnya sedikit limbung.
"Hhhhh," didalam bathtub Kai mengibas-ngibaskan rambutnya yang memang sedikit panjang, tak mau terkenang lagi oleh peristiwa buruk itu.
Dia memerhatikan rambutnya yang hitam pekat, panjang dan lurus. Orang yang patah hati cenderung melakukan hal dramatic yang bodoh pada dirinya sendiri. Hanya untuk memperlihatkan pada dunia bahwa I'm fine and alive but of course in a crazy way. Kai meraih botol pewarna rambut dan pelan-pelan membukanya. Sebelum memulai memperhatikan sekali lagi perlengkapan yang berserakan disekitarnya. Antara lain adalah:
Sarung tangan
Sisir
Baju dekil
Handuk butek
Kantung kresek besar dan jepit rambut
Timer.Sebelah rambutnya sudah 30 menit tertutup cream pewarna ketika bunyi panjang yang memekakkan telinga terdengar sangat berisik.
'Kriiiiiing!'
Alarm kebakaran berbunyi.
"Damn! Saat yang tepat untuk latihan kebakaran!" dengus Kai.
Dengan langkah gontai Kai keluar kamar mandi, melangkah kea rah jendela kamarnya di lantai 5 dan menengok kebawah. Orang-orang panik berlarian keluar.
Seorang security berbadan kelewat besar berteriak kencang, lebih mirip seperti sedang marah-marah ketimbang panic. "Ini bukan latihan.... Saya ulangi sekali lagi, ini bukan latihan....!!!"
Dengan panik Kai segera berlari menyambar mantel tidurnya serta apa saja yang ada didekatnya termasuk Pipo, boneka monyet coklat kesayangannya. Tergesa membuka pintu apartemen dan segera menuju emergency exit. Baru beberapa langkah, Kai merasakan semburan hawa panas. Ternyata api berasal dari salah satu kamar di lantai 5, dan sekarang api itu sudah menghalangi jalan Kai menuju pintu keluar. Sekilas Kai sempat melihat rok bunga-bunga Mrs. Debby menghilang dibalik pintu menuju tangga darurat, tepat saat potongan pintu kamar seseorang terbakar habis dan mulai berjatuhan. Dengan ngeri Kai meloncat mundur. Nyaris tidak bisa berpikir dan panik luar biasa, Kai hanya bisa tertegun ketika api mulai mencoba mencolek tubuh coklatnya.
Raungan sirene pemadam kebakaran mulai mendekat dan menyadarkan Kai dari keterkejutan. Dengan tertatih-tatih, shock, panik karena asap yang mulai pekat, dia kembali ke kamarnya dan menuju jendela. "Help me!!!" pekiknya kencang pada orang-orang dibawah.
"Please help meeee!!!" Kai mulai kalut dan hamper menangis menggenggam erat-erat pinggiran jendela.
"Hold on Sir...." Teriak salah seorang pemadam kebakaran berseragam oranye.
Alat-alat untuk menolong Kai mulai dipersiapkan. Setiap detik bagai bagai setahun bagi Kai yang mamang dasarnya cengeng dan sekarang dilanda kepanikan luar biasa. Kai takut, nafasnya mulai terasa sesak.
"Uhuuuukk.... Help me, I'm going to die....!!!" Kai histeris, terbatuk-batuk karena asap yang kian mencekik dan mulai menimbulkan bau gosong aneh yang membuat semut pingsan.
Akhirnya setelah lima menit yang mencekam, salah satu dari pemadam kebakaran berhasil naik ke tangga dari mobil pemadam. Dengan tubuh bergetar dan lemas Kai pasrah saat ditarik menuju tangga bersama tenaga pemadam tersebut lalu diselimuti. Kai merasa telah selamat dana man, tapi.....
"Tunggu, ada yang ketinggalan, ada yang jatuh, saya harus mengambilnya....!!! Sangat penting....!!!" Kai mulai mencoba berdiri dan menggapai kearah jendela kamarnya yang sudah mengeluarkan asap hitam.
"Sir, tenanglah, saya yakin ada dan apartemen anda sudah diasurasikan," cegah mas-mas pemadam itu.
"Tapi... tapi asuransi manapun tidak ada yang bisa menggantikannya!!!"
Dengan membabi buta Kai mencoba kembali keatas. Tangga mobil pemadam sudah hamper mencapai lantai 2, tidak mungkin lagi baginya. Tapi segala gerakannya yang agresif telah membuat tubuhnya goyah dan terpeleset dari tangga itu.
Anggota pemadam kebakaran itu tidak sampai meraihnya. Tubuh Kai jatuh. Sosok laki-laki menyambut tubuh Kai. Yang terjadi kemudian adalah tubuh mereka bertubukkan dan mereka berdua terjerembab ke tanah berumput taman gedung apartemen.
"Couple down, couple down..... repeat, we have couple down situation...!"*I really apologize for Alfawanya yang malah mangkrak 😭🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Look I'm on Firee
Fanfictionini cerita dari novel dengan judul yang sama cetakan tahun 2005 milik Kak Olie tapi saya baca ini baru tahun 2014. mungkin pas novel ini terbit Kai sama Sehun masih sekolah 😭