"Easy... easy..." Lucas memapah temannya untuk duduk di deoan TV. Karena Kai untuk sementara pindah ke rumah Bunda Fira, Lucas sebagai teman sekamarnya mau tidak mau ikut pusing mau tinggal dimana sementara apaartemen mereka direnovasi oleh pihak manajemen apartemen.
"Aduh pegel... pengen dong jalan-jalan keluar..." Kai merengek-rengek.
"Duh repot Bang..... tau sendiri kondisi lu masih nggak asik gini."
"Ah, perasaan gue udah asik-asik aja deh..." Kai kembali menyenggol bahu Lucas. "Ayolah Cas..."
Lucas memandang dengan tatapan tidak rela. "Ya udah...."
"Wiih I love you Cas!" Kai bangun untuk mengambil mantelnya.
"Loh kok.... Lu udah bisa jalan tanpa dipapah?!"
!!!
"Dingin kan?" Lucas memndang temannya yang sedang berjalan kegirangan didampingnya.
"Nggak...." Uap dingin mengepul keluar dari mulut Kai saat mengucapkannya.
"Haaaah ... dasar batu."
Mereka berhenti untuk dipinggir taman bersama ibu-ibu yang membawa anak atau anjingnya bermain salju.
Di beberapa sudut terlihat pasangan-pasangan asik berjalan beriringan sambal berpegangan tangan, berusaha menghangatkan masing-masing hati.
"Kadang-kadang banyak hal yang dibuat hanya untuk pasangan. Taman ini contohnya. They're everywhere!" Lucas langsung sewot dengan mata memicing menatap tidak suka pasangan yang dia bicarakan tadi.
"Lu aja yang nggak nyadar kita couple juga... hehe" Kai mencoba mencairkan suasana. "Couple friend."
"Hiiiih!!" Lucas harus kembali bersabar untuk tidak menempeleng kepala temannya ini.
Kai membungkuk maraih salju yang dingin, berusaha membuat boa-bola salju seperti anak-anak kecil didepannya.
PLOK
Setumpuk salju jatuh tepat dibagian lukanya yang memar.
"Arkgh!" Kai memucat menahan nyeri. Seorang anak bule tersangka pelemparan menatap dengan mata birunya yang membola, antara terkejut dan merasa bersalah.
"I'm sowwiiieeee....." ibu anak itu mendekat lalu menggendongnya, mengucapkan perminataan maaf sekilas sebelum pergi.
"Aduh... sakit nih pundak gue...." Lucas tertawa mendengarnya. Seboyannya adalah ketawa dulu, tolonginnya nanti.
"Jangan ketawa lu!"
"Udah ah kita pulang aja....lu masih belum bener kan badannya?" tangan Lucas menarik tangan Kai untuk membantunya berdiri. Dengan malas-malasan kai mengikuti kemauan Lucas. Mereka berdua berjalan menyusuri taman manuju arah parkiran.
"Eh, Bang... liat, couple yang lagi jalan itu...." Lucas menunjuk pada seorang pria berwajah Asia berjalan bersama wanita berambut pirang dengan mantel putih. Seperti bidadari. "Siapa tuh? Keren juga!"
"Guess what.... Itu temen gue. Orang Indonesia juga, tiga hari lalu papas an waktu jalan mau ke rumah sakit." Lucas menceritakan. "Dia masih inget nggak ya sama gue?"
Nadanya seperti tidak yakin, tapi nyatanya Lucas justru menarik Kai untuk mendekat pada dua orang itu.
"Eh, lu ngapain?? Dia lagi sama ceweknya itu...." Kai menarik mantel Lucas.
"Eh... lu jangan berprasangka buruk dulu.... Siapa tau itu adeknya."
"Adek dari Hongkong!" Kai bersungut-sungut tapi berakhir pasrah karena Lucas tetap menariknya mendekat pada sasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look I'm on Firee
Fanfictionini cerita dari novel dengan judul yang sama cetakan tahun 2005 milik Kak Olie tapi saya baca ini baru tahun 2014. mungkin pas novel ini terbit Kai sama Sehun masih sekolah 😭