1| Konser Pertama

6.6K 356 24
                                    

Prangkasa Rony Baladewa | GEMINI
- prohibition is an ORDER -
💌

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐳

Sebuah cangkir keramik terputar lambat, mengisi hening beradu rintik hujan yang kian berdatangan membasahi jalanan malam ini. Kaluna-, mengatupkan bibir menatap kabut tebal dari balik jendela kamar. Dia tersenyum, mengalihkan atensi pada jarum jam di atas nakas. Pelan-pelan ia mulai membuka kedua kaus kaki, membuangnya asal sembari beranjak menarik jaket kulit diantara gantungan baju lainnya.

Memberikan satu olesan lip balm terakhir pada bibir pucatnya, sebelum berlari mengendap keluar ke arah jendela kayu sudut ruangan yang selalu ia biarkan terbuka.

Kedua kaki kecilnya berhasil menapak pada atap samping rumah, sebuah rutinitas biasa menuju langkah berikutnya, Kaluna lantas berjongkok penuh hati-hati menuruni satu persatu dahan pohon mangga besar untuk bisa mencapai pagar belakang halaman rumah.

Setelah memastikan keadaan sekitar benar-benar aman. Lengannya mencoba menghalau beberapa tetes hujan yang mengenai sebagian wajah, lantas mengenakan kacamata hitam kebesaran milik ibunya yang terlihat beberapa kali melorot kebawah hidung.

"I am the rain princess!"

Teriaknya di tengah hujan yang kian deras membanjiri tubuh kurusnya, dia tertawa sembari merentangkan kedua tangan, kadang kala tubuhnya akan berputar mengikuti irama musik yang ia pasang melalui headphone. Persis seperti anak kecil, Kaluna bahkan tidak peduli dengan sepatu boots yang sudah setengah basah sebab lompatan gadis itu pada setiap genangan air sepanjang trotoar.

Sekaluna Nabila Bumi-, adalah gadis remaja yang tidak pernah ingin mengerti bagaimana cara menjadi dirinya, menatap kehidupan sebagai jenaka yang harus ia tertawakan, serta membiarkan kesedihan sebagai bonus yang setiap hari Tuhan hadiahkan.

Tahun ini adalah semi terakhir ia berstatus sebagai murid SMA, Kaluna tidak ingin ambil pusing seperti khalayak teman sebayanya yang bertaruh untuk melanjutkan hidup, gadis itu justru berlagak acuh seperti sekarang, dia lebih memilih kabur dari rumah demi menonton sebuah konser akustik di taman dekat komplek perumahannya.

Kaluna berjanji sepulang dari konser, ia mungkin akan kembali menghadap tumpukan buku-buku berhias angka di meja belajarnya nanti.

Gadis rocker itu berdiri di barisan paling belakang, dia tidak mau ikut berdesak-desakan. Karena tujuannya datang kemari bukan untuk menikmati konser, melainkan hanya ingin sekedar menyaksikan langit malam bersama keramaian. Dan mungkin juga, sedikit berkhayal di tengah ribuan orang-orang.

LENGKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang