11

1.8K 258 51
                                    

*BRAK!!!

"ANAK KESAYANGAN SAYA, KAMU KENAPA SAYANG!? MANA YG SAKIT!?"
Ibu anri menggabrak pintu UKS membuat para mahluk didalam ruangan itu terkejut bukan main

Disusul oleh pak ego dibelakang nya yg berjalan dengan muka santai

"YAAMPUN SAYANG, RAMBUT KAMU KOK JADI BEGINI, ASTAGA..."
panik buk Anri
Ia tak sengaja melirik ke arah tangan [name] yg sedang di bersih kan oleh sae

*Bruk!
Buk Anri pingsan.

"BUK!?"
-all

Five minutes later~

"Belingnya banyak, nancapnya juga dalam"
Jelas sae
"Kamu yakin gak mau kasi tau?"
Tanya pria itu lagi

Yeah, [name] tak mau berbicara apapun tentang lukanya itu, dia memilih untuk diam saja.

Buk Anri yg baru saja bangun pun mendatangi kasur uks yg [name] duduki

Anri mengguncang bahu anak didik kesayangan nya itu
"Jujur kamu, kenapa!? Atau saya telfon mommy kamu"
Ancamnya

"Jangan buk! [Name] tadi cuma mukul nyamuk, ya! Nyamuk! Hinggap di kaca trus [name] pukul deh, lupa kalo itu kaca hehe~"
Jelas [name] tentu saja ia bohong

'Anjg! moga percaya...'
Batin [name]

'kamu gak pintar bohong asa... Kalau kamu pukul yg luka pasti telapak tangan and... Cermin pastinya gak bakal pecah karna pukulan kecil, jelas-jelas dia nonjok kacanya.'
Batin sae

"Yaampun kamu ini.."
Anri memijat pelipisnya

"Jadi kamu mau lanjutin pertandingannya?"
Tanya pak ego

Gadis itu mengangguk
"Luka kecil doang ini"
[Name] menunjuk tangannya yg sudah diperban sae tadi

"APA!? LUKA KECIL KATA KAMU!? SAYA YG AKAN CARI MURIT PENGGANTI, kamu istirahat aja [name]"
Pekik anri tak terima

"Luka kecil doang buk.."

"KECIL APANYA BEGITU!? Rambut kamu juga!? Kenapa?"

"Biar enteng main aja Bu"
Alasan [name]


"Keras kepala banget kamu..."

Anri menatap anak didiknya yg sedang bersiap-siap untuk pertandingan selanjutnya

"Saya kan anak pertama Bu!"
Ucap [name] sambil nge-wink jahil

Anri hanya geleng-geleng kepala
"Jangan paksain diri, ingat itu."
Ancam anri yg tak di gubris oleh [name]

Lapangan langsung digemparkan oleh [name] yg memotong rambutnya dan belio datang dengan tangan yg di perban

[Name] melirik kearah para penonton, matanya terpaku pada manik teal yg sedang menatapnya intens.

Okay, [name] memegang prinsip pada sebuah kata-kata yg ia liat di sosmed

Dia memandang mu karena punya mata, bukan karena suka atau cinta.

'sial, ngapain dia disini!?'
Batinnya tak karuan

Rin tak sendiri, semua anak ekskul bola sepak berada diantara para siswa-siswi yg menonton

Mereka berada tepat dibelakang para fans [name]

Tak ingin menggubris itu semua dia memilih fokus pada lawannya kali ini

𝗖𝗢𝗢𝗟 [𝐢𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢𝐑𝐢𝐧𝐱𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang