Lisa POV
Kepulan debu berterbangan, tetes demi tetes keringat pun berjatuhan. tapi, tidak berhenti aku berlari meskipun di bawah kungkungan teriknya sinar matahari hari ini, Panas? aku tahu sekarang sedang panas, meski ya.. aku tidak merasakan panas sedikitpun
Kulitku mati rasa, aku tidak bisa merasakan panas, dingin ataupun sakit, bahkan selama aku hidup, aku juga tidak bisa merasakan cita rasa makanan, semua makanan yang aku makan hambar, tidak memiliki rasa atau aroma meski jika di lihat makanan itu terlihat nikmat, miris bukan? memang.. Tapi ya, begitulah
Kalian tidak usah heran, kalian pasti sudah tahu jika aku manusia langka dan menawan, eh.. Hehe, bercanda. maksudku aku manusia yang mengidap penyakit langka, sangat langka karena hanya 0,01% manusia yang mengidap penyakit ini
Riley-day Syndrome
Nah, ya.. aku mengidap penyakit itu. jika kalian tidak tahu aku akan menjelaskan, jadi Riley-Day syndrome merupakan sebuah kondisi mutasi genetik turunan yang memengaruhi sistem saraf yang ada di dalam tubuh manusia. Kondisi langka yang satu ini menyebabkan gangguan pada sistem saraf otonom penghubung otak dan sumsum tulang belakang pada otot dan sel pendeteksi sensasi pengindraan
Sederhananya, gangguan yang terjadi ini menyebabkan tubuh kehilangan kemampuan dalam mengenali sentuhan, bau, dan rasa sakit. Bahkan, penyakit ini bisa membuat pengidapnya tidak bisa merasa ingin buang air besar, buang air kecil, lapar, haus, kekenyangan dan hebatnya penyakit ini membuat si pengidap tidak bisa merasakan rasa sakit sama sekali alias kebal terhadap rasa sakit
Dan ya, aku tidak pernah merasa sakit sedikitpun meskipun saat bertugas aku tertembak atau terluka, kadang aku tidak sadar jika aku memiliki luka, aku akan tahu jika rekanku memberi tahu atau aku melihat darah yang mengenai pakaianku. tidak heran jika manusia yang mengidap penyakit ini jarang sekali yang memiliki umur panjang
Tapi, aku bersyukur.. aku bersyukur karena aku masih hidup sampai sekarang, bagaimanapun syarafku tidak memiliki kepekaan aku bisa bertahan hingga usiaku 26 tahun. selain itu, aku juga bersyukur karena aku masih bisa merasakan metabolisme tubuhku, aku masih bisa merasakan haus, lapar dan berkeringat. ya.. aku masih bisa berkeringat meskipun aku tidak merasa lelah, bahaya jadinya jika aku tidak berkeringat, karena jika tidak berkeringat aku tidak akan merasa haus, bukankah itu akan membuat aku mengalami dehidrasi?
Dan, di saat aku berkeringat, itu artinya tubuhku sudah kehilangan cairan tubuh cukup banyak, sudah waktunya aku berhenti dari kegiatanku karena jika tidak tubuhku akan melakukan pembakaran lemak berlebih, itu tidak baik meskipun aku tidak memiliki lemak, hanya otot dan perut rata namun memiliki bentuk kotak-kotak
Aku berhenti berlari, memilih berjalan santai ke arah markas tempatku dan semua rekanku beristirahat, aku tidak di rumah? tidak, aku sedang berada di markas darurat yang berada di perbatasan, pekerjaanku? aku seorang anggota militer dengan pangkat captain, itulah alasan kenapa aku ada di sini
"Capt"
Aku mengangguk pada semua anak buahku yang membungkuk hormat menyambut kedatanganku, tanpa menyapa mereka aku bergegas mengambil sebotol air dingin lalu aku duduk dan meminum air itu seraya mendinginkan badanku
"Capt, tugas kita di sini sudah selesai kan? kapan kita akan kembali ke Seoul?"
Aku mengangguk setelah mendengar pertanyaan anak buahku yang bernama Kim Jisoo. Kim Jisoo, dia anak buahku jika di tempat bekerja tapi jika di luar kami bersahabat baik, tidak hanya Jisoo tapi ada Kang Seulgi dan Freen, mereka sahabat dan anak buahku juga
"Nanti malam" aku menjawab setelah menelan air minum di mulutku
"Yeay! tidak sabar.. uh, aku tidak sabar ingin pulaaaang"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE - JENLISA (G!P) ✔
FanficSenja memang mengajarkan kita berpamitan dengan cara yang paling indah, tapi... jangan pernah menjadi senja, karena seindah apapun berpamitan, perpisahan adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. ••• Kisah ini berawal dari pertemuan Lalisa Manoban seo...