01

262 20 0
                                    

Disetiap Negara diseluruh dunia sekarang terdapat dua wilayah besar, wilayah Immortal dan wilayah manusia. Di wilayah manusia bisa disebut sebagai wilayah netral, dimana semuanya berbaur dengan bebas dengan beberapa peraturan yang tertulis cukup ketat namun tidak mencekik. Salah satunya adalah penghuni wilayah Immortal bisa memasuki wilayah manusia dengan syarat tidak menunjukan kekuatan, tidak memangsa manusia, dan tidak membuat keributan.

Sedangkan para manusia bisa dikatakan tidak dibolehkan memasuki wilayah Immortal tanpa didampingi oleh pribumi disana, yang dikhawatirkan jelas keselamatan manusia itu sendiri.

Selanjutnya adalah wilayah Immortal, yang didalamnya terdapat beberapa wilayah kecil. Seperti  wilayah Vampir, Werewolf dan Elf. Sejarah yang tertulis masihlah sama, dimana api permusuhan tidak pernah padam diantara Vampir dan Werewolf. Sedangkan Elf tidak pernah memihak satu diantara keduanya.

*
*
*

Suara riuh terdengar nyaring di cafetaria Golden high University, banyak orang disana untuk mengisi perut mereka yang lapar. Disana disediakan makan secara gratis untuk setiap mahasiswa, termasuk berbotol botol darah segar hewan yang berjejer rapih di satu lemari pendingin khusus untuk memenuhi kebutuhan para Vampir yang berkuliah disana.

Salah satunya Jung Jeno, putra kedua dari keluarga Vampir bangsawan itu baru saja mendapatkan bagiannya dan kini sedang berjalan kearah tempat yang masih kosong.

Semua orang mengakui betapa gilanya gen para ketururan Jung yang tidak masuk akal, Berparas indah dengan sejuta pesona yang sulit untuk diabaikan, kejeniusan mendarah daging, dan jangan lupakan kekayaan yang sepertinya tidak akan pernah habis.

"Menjadi sorotan seperti biasanya heh?" Goda orang yang baru datang, Eric. Dia seorang Elf.

Jeno memutar bola matanya malas seraya meminum jatah makan siangnya dengan santai.

Eric terkekeh pelan melihat respon Jeno. "Meskipun kita sangat mirip, namun dari segi pesona aku merasa sangat jauh." Ujarnya seraya menyandarkan punggungnya ke sofa.

"Stop it, kau mengatakan itu berulang kali dalam sehari."

Eric terbahak. "Baiklah-baiklah, kau akan berburu malam ini?"

"Tidak, nanti malam purnama penuh."

"Ah, aku lupa akan hal itu. Pasti banyak yang akan keluar malam ini."

Purnama penuh adalah dimana para Werewolf berada di fase berburu tertinggi, akan berakhir buruk jika mereka bertemu saat berburu.

PRAAANG!

Semua etensi kini teralih pada suara yang begitu nyaring, ada dua orang berdiri berhadapan disana.

"Jika tidak memiliki mata, setidaknya gunakan telinga mu. Peraturan disini sangat amat jelas, dilarang menggunakan kekuatan!" Ujar sosok yang merupakan pemilik nampan yang kini sudah mendarat dengan tidak elitnya di lantai.

Sedangkan sosok dengan kulit pucat itu menggeram. "Salah mu saja yang lambat, bahkan untuk mencapai meja dengan jarak kurang dari lima meter saja memerlukan waktu lima menit?"

"Kau sungguh tidak memiliki mata? Lihat sekitar mu dan apa yang kau lihat? Banyak orang disini!"

"Ck! Kau pikir aku peduli?!"

Sosok itu menghela nafas cukup dalam dengan mata terpejam, sebelum kemudian membuka mata dengan sorot yang lebih tajam dan mata yang berkilat kuning keemasan.

Sosok lainnya hanya tersenyum remeh. "Kau pikir aku akan takut pada omega sepertimu?"

"Dan kau pikir omega ini takut pada Vampir arogan sepertimu? Yang selalu merasa tinggi hanya karena memiliki ikatan secara tidak langsung dengan keluarga bangsawan ternama?"

FATED MATE   [NOMIN] (ABO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang