BAB 7

20 9 0
                                    

HAPPY READING

Hari ke hari, pertemanan Alisha dengan Alvin semakin dekat. Hampir setiap orang mengira jika dua orang itu pacaran, tetapi Alvin dan Alisha selalu membantah jika seseorang menganggap mereka pacaran.

"Gila gue gak lama" ujar Alisha yang merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Saat ini Alisha sedang berkumpul dengan kedua sahabatnya karena mereka diliburkan selama 2 minggu oleh kepala sekolah di sekolahnya.

"kenape lo gila lis?" tanya Andin bingung, pasalnya Alisha tiba-tiba mengoceh seperti itu padahal di kamarnya tidak ada orang gila.

"dirumah terus, bosen gue" jawab Alisha sembari mengacak-acak rambut Alika yang pendek. Alika hanya bisa pasrah karena kalau dilarang Alisha akan semakin merusuh.

"Alvin kemana lis, tumben lo ga jalan jalan ama dia?" tanya Alika yang tiba-tiba bersuara.

"dia pulang kampung, katanya sih dia sama orang tuanya tinggal beda kota gitu" jawab Alisha meladeni semua pertanyaan temannya.

"wah tau semua kayaknya lo lis" ujar Andin sembari memberi kode kepada Alika. Alika yang mengerti kode yang diberikan oleh Andin pun mengangguk tanda mengerti.

"jadian kapan nih" olok Andin dan Alika bersamaan.

pasti pada bingung nih kenapa Alika yang tampaknya dingin tetapi kalau sama sahabatnya ia seperti itu,
Yap, Alika akan bersikap dingin jika diluar.  tetapi Alika hanya mengeluarkan sifat aslinya saat hanya bertiga bersama dengan sahabatnya. Andin dan Alisha yang sudah terbiasa dengan itu pun hanya memaklumi kelakuan temannya yang seperti itu.

"dih, gue sama dia cuma teman kok" ujar Alisha kesal.

"lagian gue juga lagi ngincer orang lain, bukan tu titan" lanjut Alisha sembari mengambil ponselnya yang sempat terjatuh karena kelakuan kedua sahabat dakjalnya itu.

"iya udah, si paling temen" ujar Andin dan diikuti ke kekehan dari Alika.

"udah ah, kok jadi bahas diaa sii" ujar Alisha mengambil bantal.

"mending kita perang bantal" lanjut Alisha dan langsung memukul Andin pelan. Andin yang suka dengan permainan itu pun langsung mengambil bantal dan memukul kedua temannya dengan barbar.

mereka pun bersenang-senang melupakan semua masalah yang ada di pikiran mereka.

'gue bangga punya kalian' ujar Alisha tersenyum haru

"love youu guyss" ujar Alisha memeluk kedua sahabatnya dengan sangat erat.

----------

Disisi lain...
Terlihat seorang pria yang sudah berumur sedang duduk menunggu sang putra di bandara. Ia ditemani seorang gadis cantik berkulit putih dan menggunakan topi hitam.

"Dad, abang belum sampe juga ya?" tanya gadis itu sembari melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 14.32.

"tunggu aja dek, mungkin entar lagi abang dateng" jawab pria itu. dengan sabar mereka menunggu, hingga akhirnya orang yang mereka cari dateng mendatangi mereka.

Gadis itu langsung berlari menghampiri orang yang dipanggil 'abang' dan memeluknya erat seolah mereka sudah tidak lama berjumpa.

"heii, jangan nangis dong dek" ujar pemuda itu.

"yaa bang Alvin juga sok-sokan mau sekolah jauh, padahal disini juga masih banyak sekolah yang bagus" ujar gadis itu kesal. pemuda yang diyakini ternyata Alvin pun hanya terkekeh dengan pernyataan adeknya yang ada benarnya.

ALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang