Between Us

366 31 3
                                    

RAIN POV

Aku harap semoga harry segera kesini. Aku akan buat gadis itu yang akan disiksa oleh kami.

Dua orang bodyguard masuk membawakanku makanan. CUIH

"Makanlah ini dan ini minumannya. Kau harus makan atau kami akan laporkan kepada nyonya" kata salah satu bodyguard berambut hitam besar

"Makanan apa itu?! Aku tidak suka! Laporkan saja, kau pikir aku takut dengannya, huh?!"

Aku coba memberanikan diri untuk menantang mereka

"Kau pikir ini main main?! Makanlah cepat!" Kata Bodyguard berambut coklat dan memakai kaca mata hitam

"Kau pikir aku tak serius?! Makanan sampah!" Aku terus membuat mereka berontak

"KAU INI!" Mereka mencoba untuk berbuat sesuatu kepadaku

Mereka pikir mereka bisa menangkapku atau apapun. Tali dikaki sebenarnya sudah ku lepas dan tali ditanganku sudah terbuka oleh gadis busuk itu. hahahah

Mereka mencoba untuk menangkapku. Tapi aku langsung lari dan membawa kursi yang ku duduki.

Mereka mencoba mengejarku dan aku mencoba untuk keluar dari ruangan ini aku keluar dan melempar kursi yang kududuki kearah mereka

Aku menutup pintunya dan aku berlari menuju ruang tamu. Tuhan ini rumah yang sangat besar. DIMANA PINTU KELUAR RUMAH INI?!

Aku mendengar suara heels masuk ke dalam salah satu pintu. Aku berlari dan berbalik dibelakang sofa.

Aku bisa melihat bahwa pintu keluarnya sebelah utara. Dan gadis gila itu masuk

Aku coba menahan nafasku. Degup jantungku tak beraturan. Semoga ia tak melihatku

Suara body guard itu keluar dan gadis tersebut heran dengannya

"Apa yang kalian lakukan?!" Gadis itu panik

Aku mulai jalan dengan dengkulku dan dengan cepat aku menuju kearah pintu. SEMOGA AKU BERHASIL DAN MEREKA TAK MELIHATKU

Tiba-tiba

BRUK. fvck

Suara piring emas terjatuh karena tersenggol sikutku.

MEREKA MELIHATKU.

"HEYY MAU KEMANA KAU!" ia langsung mengejarku

Dan aku mulai bangun dan lari untuk menuju keluar pintu. Aku menutup pintu cepat dan keras

"RAAAAAAIIIIIINNNNNNNN" suara teriakan lengkingan terdengar saat aku berhasil lari bisa lebih cepat. Aku menemukan jalan raya

Aku berlari secepat ku bisa. Semua orang melihatku aneh

"Permisi tuan!" Aku menabrak seorang laki-laki tua

BRUK

Badanku tertabak dan ditangkap oleh badan yang ku kenal. Parfum yang ku kenal. Ia menyentuh bahuku dan memelukku

"Rainnnn, apa yang terjadi? Kauu baik-baik saja? I miss you so much" harry memelukku dan aku memeluknya kembali dan aku melihat dibelakang harry

Gadis yang tersenyum bahagia

Harry melepaskan pelukan kami

"RAIN. Aku mengkhawatirkanmu" chachi memelukku. Dan the boys yang lain

"Ada apaa kau rain? Kenapa kau lari?" Niall bertanya dengan nada paniknya

Tiba-tiba gadis gila itu keluar

"RAINN!!" aku mulai panik dan rasanya aku ingin tetap berlari. Saat aku ingin berlari harry mencegatku dan memelukku

"Heyy tenang! Aku disini rain!" Harry memelukku erat

"Apa yang kau mau lissa?! Aku sudah bilang kepadamu. Aku tak mau semua temanku menjadi korbanmu!" Niall kini yang bicara

Aku melihat wajah terkejutnya gadis itu. Ia membelalakan matanya dan berhenti berlari.

"Ayolah niall. Aku menyayangimu. Aku ingin kita seperti dulu lagi, aku sangat merindukanmu. Aku melakukan ini karena aku sayang padamu niall" jelas gadis gila itu

Aku baru tahu namanya lissa

"BULLSHIT! Aku bilang aku tak mau diganggu lagi olehmu!" Niall berbicara tegas

Kemudian dengan cepat lissa memeluk niall dan " I MISS YOU NIALL. I PROMISE NO LEAVE YOU AGAIN" lissa mengucurkan air matanya sambil memeluk niall. Namun niall tak membalas pelukannya

Aku bisa lihat air mata chachi jatuh dan aturan nafasnya yang tak beraturan. Aku melirik louis

Louis mengangkat kedua alisnya. Dan aku menunjukan bibirku kearah chachi.

Louis berjalan dan merangkul bahu chachi, sedikit mengusap namun membuat chachi lebih tenang

"Lissa! Aku pernah bilang kepadamu. Aku tak akan kembali padamu. Aku mempunyai orang lain!" Niall menegaskan

"Siapaa?! Perempuan itu?! HUH?! apa yang spesial darinya niall? Dia hanyalah gadis aussie yang menjadi model rendahan dari padaku! Ia tak ada spesialnya darimu! ia hanya penganggu hubungan kita niall! Kau sadar itu?? Aku menunggumu hampir 2 tahun. Tapi kau lebih memilih bitch ini dari padaku?! Apa yang kau fikirkan niall!!"

Lissa menjelaskan meninggikan nada bicaranya masih dengan tangisannya. Sambil menunjuk kearah chachi

Chachi mulai menangis dan menggigit bibir bawahnya. Kurasa ia sudah tak kuat melihat ini semua

Aku berjalan menuju chachi dan memegang tangannya

"Kau kuat" bisikku di telinganya

Senggukan keluar dari bibir merahnya

"Aku memang bukan orang hebat?!!! TAPI AKU PUNYA ORANG YANG HEBAT DISAMPINGKU! AKU MEMANG RENDAH! TAPI INGAT! KAU LAH YANG LEBIH RENDAH DIMATA TUHAN!" Chachi mendorong bahu lissa

Pertengkaran terjadi.

Niall menarik lengan chachi

"APA NIALL?! KAU INGIN MEMBELANYA?! SILAHKAN. AKU MEMANG BUKAN SIAPA-SIAPAMU! TAPI JIKA KAU MAU MEMBELANYA AKU RELA" chachi melepaskan tangan niall dari lengannya

"AKU...." niall mencoba menjelaskan

"Chachi, mari kita pulang. Ini bukan waktu yang tepat!" Aku mencoba mengembalikan chachi ketempat semula

"KITA PULANG. AKU TAK MAU BERTEMU MEREKA LAGI!" chachi menangis dan berteriak

Aku dan chachi hanya berdua menyusuri jalan. Tetapi niall memegang lengan chachi

"Ku mohon tetap disini! Agar kau tahu" wajah harapan niall tidak membuat chachi luluh. Chachi menarik tangan niall dengan kasar

Dan kami memasuki taxi

The boys, sophia dan liam melihat kami memasuki taxi. Aku tahu mereka tak akan membuat kami terus tersiksa di tempat ini

CHACHI POV

Ayolah kenapa aku menangis! Ini tak adil. Aku menangis karena melihat lissa memeluk niall? Iyaa. Tapi siapa diriku

Ahh chach, ini sungguh kebodohanmu. Sungguh merasakan jealous terbesar. Tapi aku menangis karena lissa telah mencaciku

"Aku bodohh!!" Aku berteriak di atas bed.

"Maksudmu?" Rain mengganti pakaiannya aku tak peduli ia hanya memakai bikini sementara

"Aku seharusnya tak menangis! Ini kesalahanku terbodoh" aku mencoba untuk tegar

"Kau pantas menangis, chach. Jika itu terjadi pada harry. Aku akan melakukan sama denganmu" rain duduk disampingku

"Tapi aku menangis karena.. ah sudahlah" aku mulai lelah dan membaringkan tubuhku diatas bed

"Aku tahu betul. Niall sangat sayang padamu, aku yakin kau juga sayang padanya" rain mengusap bahuku

"Tidak. Bagaimana aku bisa sayang?" Tanyaku

"Kau menangis saat niall dan lissa berpelukan lissa mengatakan sesuatu yang membuatmu semakin geram" jelas rain memperhatikan bibirku.

"Salah satunya itu kurasa" aku mulai mencairkan semua pikiranku

"Iyaaa aku yakin" aku mulai sangat lelah

Night Changes // Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang