"I'm sorry but Mr.Fredrick has just got home a few minutes ago." Jawab penerima tamu yang duduk di meja reseptionis.
"There must be some kind of mistake. We had already made an appointment yesterday to meet at 11 o'clock in his office." Kata Alicia sedikit memaksa.
"Alright , Wait for a second Mrs.Roxane. Let me call him to confirm your appointment. " kata reseptionis itu. Baru saja ia mengangkat telfon, Mr.Fredrick yang dibicarakannya itu tiba-tiba muncul. Ia turun dari mobilnya dan masuk ke dalam lobby.
"Owh.. Mrs.Roxane ! I'm sorry . I forgot about our appointment. Come on ! Let's get to my office and i'll give you what i promised yesterday Shall we ?." Kata Mr.Fredrick memberikan tangan nya pda Alicia dengan senyum. Alicia mengambil tangan Mr.Fredrick lalu mereka masuk ke dalam lift pribadi yang memang ada , khusus untk Mr.Fredrick. Bodyguard nya yang berjaga di depan lift , membukakan lift untuk nya . Lalu mereka masuk ke dalam.
Alicia mengeluarkan selembar kertas mika kecil berisikan sidik jari. Ia menempelakannya di jari telunjuknya lalu menekan tombol lift bernomor 23 dan lift itu pun mulai bergerak menuju lantai 23.
"When the lift open, take right then left. When you see an iron door , take right then you'll find Mr.Fredrick's office." Kata Steve, si pemgamat melalui alat komunikasi wireless yang ada di telinga Mr.Fredrick dan Alicia.
"Copy that hawk eye." Jawab Mr.Fredrick.Ketika mereka sampai di lantai 23 , lift pun terbuka. Mr.Fredrick dan Alicia pun keluar dari lift. Di depan lift terdapat dua orang bodyguard yang berdiri dengan tegap. Seperti yang biasa Mr.Fredrick lakukan ia tersenyum pada kedua bodyguardnya lalu berjalan menuju kantor nya sesuai dengan arahan yang telah di berikan. Alicia mengikuti di samping nya.
Baru saja mereka mengambil belokan kanan pertama , Steve menghentikan mereka.
"I'm recording the empty room in three.. two.. one.. and save." Kata Steve yang membajak CCTV di lantai 23 itu seperti yang ia lakukan di lobby. Lalu Mr.Fredrick dan Alicia pun mulai berjalan kembali mengikuti arahan yang telah di berikan. Dan ketika mereka sampai di depan pintu ruangan Mr.Fredrick. Kali ini , Mr.Fredrick bertanya.
"Hawk eye ?" Panggilnya. Sebelum menjawab , Steve mengunduh data sidik jari Aiden ke dalam sistem alat pemindai sidik jari di pintu yang akan di masuki Mr.Fredrick dan Alicia agar mereka bisa membukanya.
"Secured" Jawab Steve mantap. Mr.Fredrick pun langsung menempelkan jari telunjuknya ke sebuah mesin pemindai sidik jari untuk membuka pintu ruangan Mr.Fredrick itu. Dalam hitungan detik , pintu itu pun terbuka.
Mr.Fredrick dan Alicia masuk ke dalam ruangan itu. Mereka langsung berpencar untuk mencari dokumen yang di cari mereka sesuai rencana. Dengan sangat cepat mereka mencari dan Mr.Fredrick pun mendapatkannya.
"I got it ! " kata Mr.Fredrick. Alicia dengan segera menghampiri Mr.Fredrick. Ia menyimpan dokumen itu ke dalam tas yang di bawanya. Sementara Mr.Fredrick melepaskan topeng yang di pakainya , Lalu memasukkan nya ke dalam tas Alicia.
"Alright , great ! Take the another private lift in the corner and Carl will pick you up" Kata Steve.
"Copy that !" Jawab Aiden yang sebelum nya menyamar sebagai Mr.Fredrick. Aiden dan Alicia langsung menuju lift pribadi yang ada di sudut ruangan. Sebelum mereka menekan tombol untk membuka lift , Aiden yang masih menggunakan transmiter suara dengan suara Mr.Fredrick harus mengucapkan kata sandi pada sistem keamanan lift agar ia dapat membukanya. Karena sistem itu merekam suara Mr.Fredrick yang sebenarnya. Jika suara yang diterima bukan suara Mr.Fredrick , maka alarm keamanan akan berbunyi dan mereka tidak akan bisa keluar dari sana.
"Alex Fredrick" Kata Aiden menyebutkan nama lengkap Mr.Fredrick yang menjadi kata sandi dalam sistem itu. Lalu terbukalah lift itu. Aiden dan Alicia masuk ke dalam lift dan lift itu langsung terhubung dengan tempat parkir di basement.