1

225 20 4
                                    

"Dulu dia di buang bersama temannya dan sekarang dia malah bergabung setelah berpisah kembali dengan Sinbi dan Eunha"

"Menjijikkan, dia menjilat ludahnya sendiri"

"Apa dia akan memanfaatkan tubuhnya untuk laki-laki di HYBE? Dasar Jalang!"

"Dulu aku bersimpati pada gfriend karena disband dengan tidak adil, dan sekarang melihat dia membuatku muak"

"Dia menjadi bintang karena sukses membintangi dua film dan sukses besar, lihat saja apa dia akan tetap bersinar setelah mengkhianati teman dan fandomnya"

"Dasar Umji jalang! Kalau ingin menjual tubuhmu, pergi ke staf dan pejabat. Jangan ke idol kami!"

"Dia akan menjadi aib di HYBE. Idol wanita mereka adalah bunga, dan seekor lalat akan masuk"

"Pembagian keuntungannya 5:5. Dasar kau ular, kau lebih baik mendapat 3% keuntungan saja", ucap wanita modis dengan sinis pada Umji di depannya. Sedangkan Umji hanya tersenyum biasa.

"Terima kasih sanjangnim", ucap Umji lalu membungkuk membuat wanita itu berdecak sinis.

"Ingat, jangan bersikap seakan kau masih seorang idol. Kau seorang aktris dan milik HYBE. Jangan melakukan hal memalukan. Kehadiranmu saja sudah merusak saham", ucapnya dengan raut wajah benci yang sangat kentara membuat Umji hanya bisa tersenyum seperti biasa.

"Keluarlah". Umji mengangguk lalu tersenyum dan membungkuk sebelum keluar dari ruangan CEO HYBE. Park Hyerim, CEO HYBE mendengus kasar lalu mengeluarkan rokok dan menyalakan pemantik.

"Tidakkah kau terlalu kasar, sanjangnim?". Hyerim menghisap rokoknya dengan frustasi sambil menatap nyalang pria maskulin yang baru keluar dari ruangan sebelah. Melihat senyum seduktif pria itu, Hyerim ikut tersenyum lalu membuang rokoknya lalu menyerang pria itu dengan ciuman panas.

Park Jimin menyeringai di sela ciuman panas mereka sambil membelai tubuh Hyerim, merangsang nafsu wanita itu untuk menjadi liar.

"Lalat itu menjijikkan", ucap Hyerim sambil merobek kemeja Jimin. Jimin hanya tertawa kecil melihat betapa frustasinya wanita ini karena gadis yang dia sebut lalat barusan.

"Meskipun kalian pernah akrab di masa lalu, jangan perlakukan dia dengan baik. Apalagi di depanku, aku benci". Jimin hanya mengangguk kecil dengan seringai di wajahnya sambil meremas rambut Hyerim.








"Anyeonghaseyo, Kim Jong Woon imnida. Aku tinggal di Daegu, jalan xxxx, kau bisa berangkat ke sana dengan bus selama 5 jam perjalanan. Aku akan bekerja keras menjadi manajermu. Mohon kerjasamanya!". Pria itu berambut klimis, berkulit putih, sedikit lebih tinggi darinya, kepalanya sudah miring sedikit sejak dia datang dari luar agensi. Tidakkah lehernya sakit.

"Anu, lehermu. Tidakkah itu sakit?", pria itu menatapnya dengan polos sebelum akhirnya menegakkan kepalanya dan berucap dengan lantang.

"Aku seorang autis. Mohon maafkan aku atas kondisiku. Aku tidak akan menyusahkanmu. Aku tidak pilih-pilih makanan, aku tidak lama ketika mandi, aku juga tidak akan merusak barang!"

Hening. Beberapa grup idol agensi ini berlalu lalang dan berhenti begitu melihat kehebohan manajer baru aktris yang baru bergabung di sini. Eunchae Lesserafim mendengus dengan melirik sini perempuan yang baru bergabung dengan agensinya itu. Bagaimana bisa orang itu memaksa penderita autis menjadi manajernya? Pantas saja dia di benci.

Seungkwan, anggota Seventeen yang kebetulan lewat begitu melihat itu adalah Umji langsung menuju ke arah dua orang yang menjadi pusat perhatian.

"Umji-ah, kenapa?", tanya Seungkwan sambil melihat sekeliling. Kenapa mereka menatap Umji seperti itu?

Hot IssueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang