2

134 18 0
                                    

Josanghamnida, jeongmal josanghamnida sanjangnim", ucap Umji sambil membungkukkan badannya berkali-kali pada pria buncit yang memasang wajah garang sambil melipat tangannya.

"Sekarang bagaimana? Kemarin kita sudah sepakat acaranya di langsungkan, lalu tadi kau bilang belum bisa menghadiri acara ini. Setelahnya agensimu menelpon dan menyuruh agar segera memulai acaranya. Tapi kau malah tidak datang-datang sampai tadi, kau tahu betapa menyedihkannya kami di sini hah?", cerca pria itu sambil menunjuknya beberapa kali dengan marah.

"Ne?Agensi?Agensi HYBE?", tanya Umji dengan tampang terkejutnya membuat pria itu mendengus kasar.

"Kau ini memang cantik dan indah, tapi otakmu kosong sekali! Bagaimana bisa kau hidup dengan otak udangmu itu eoh?!", marah dia lagi masih menunjuk wajah Umji bahkan sesekali menoyor kepalanya dengan kasar.

Sedangkan Umji masih mencerna kejadiannya. Tadi dia memang sudah menghubungi kru untuk menunda acara ini, dan lalu tiba-tiba acara ini di jalankan tanpa pengetahuannya. HYBE? Tapi siapa? Sanjangnim? Iya kan? Astaga. Menghela nafasnya, dia lalu tersenyum meminta maaf pada pria yang masih marah di depannya.

"Aku akan melakukannya dengan baik, Mr. Seo. Beri saya waktu bersiap", ucap Umji meyakinkan Mr.Seo yang perlahan mulai tenang lalu mengibaskan tangannya menyuruh Umji bersegera dengan wajah lelah. Umji tersenyum manis lalu membungkuk terima kasih kemudian menghadap para kru yang terlihat sedikit kacau, kasihan sekali.

"Jeongmal Josanghamnida, saya akan melakukannya dengan baik. Sekali lagi mohon maaf dan mohon kerjasamanya", ucapnya dengan semangat dan membuat mereka bernafas lega meski masih sedikit kesal. Setidaknya tokoh utamanya sudah ada di sini.

"Kansamhamnida", ucap Umji pada staf yang sudah menyelesaikan riasannya. Staf itu tersenyum ramah lalu meninggalkannya yang langsung memeriksa riasan dan pakaiannya sekali lagi di cermin.

"Yewon-ssi, mohon bersiap 15 menit lagi", ucap salah seorang staf pria yang dia balas dengan anggukan dan senyum ramah.

Gadis 26 tahun itu menghela nafas lalu menggerakkan kakinya menuju toilet. Setelah sampai, dia mengetuk pintunya beberapa kali dan mengatakan namanya namun tidak ada respon sama sekali. Matanya lalu melihat sekeliling dan terhenti pada boneka beruang 🐻 yang sudah usang tergeletak di lantai. Ingatannya lalu beralih pada semalam saat dia berbincang dengan Jong Woon, itu milik pria itu. Mengambil boneka itu, dia lalu membuka pintu gudang dan mendapati keberadaan Jong Woon di dalam. Pria itu meringkuk di ujung ruangan sambil menutup kepalanya.

"Jong Woon ah", panggilnya lembut membuat pria itu dengan takut menoleh ke belakang dan perlahan mulai sedikit tenang.

"Maaf ya aku datang sangat lama. Kau pasti sangat kesulitan. Ada yang menyentuhmu?", tanyanya sambil menyerahkan boneka beruang pada Jong Woon yang langsung berbinar melihat boneka miliknya kembali.

"Animida. Semuanya baik-baik saja. Ayo kembali berkerja!", ucap Jong Woon dengan penuh semangat sambil memeluk bonekanya. Umji ikut tersenyum melihat pria itu lalu menatap Jong Woon dengan serius.

"Dengar ya, nanti saat aku sedang syuting lalu kamera menyorotmu kau cukup membungkuk dengan sopan tanpa mengatakan apapun. Mengerti kan?", tanya Umji dengan mata yang tidak lepas menatap mata Jong Woon. Mengangguk pelan, Jong Woon mengelus boneka beruangnya. Tadi saat akan ke toilet dia di hadang salah satu staf dan langsung membentaknya untuk melampiaskan kekesalan bahkan melempar boneka miliknya. Dia yang akan mengambilnya malah hampir di pukul, karena takut dia langsung berlari ke dalam gudang dan meringkuk seperti tadi.

"Kim Yewon-ssi, mengenai foto kau dengan seorang pria yang sedang ramai....", ujar MC padanya dengan senyum. Dia langsung menangkap apa maksudnya dan membuat ekspresi seperti 'aahhh'.

Hot IssueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang