Bab 4

299 37 5
                                    

"Aku menangis tanpa mata, aku terbang tanpa sayap!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku menangis tanpa mata, aku terbang tanpa sayap!"

"Awan!"

Hyunsuk pun berlari turun kebawah. Ia menghampiri seorang gadis kecil dengan gantungan awan putih kecil di tasnya. Gadis itu terduduk diam di bawah sana, sendirian dan menangis. Tanpa aba-aba, Hyunsuk menggendong gadis kecil tersebut dan membawanya ke ruangan tadi. Ia tak menghiraukan tangisan anak itu yang semakin menjadi-jadi.

"Siapa anak ini?" tanya Mashiho yang heran melihat Hyunsuk menggendong anak kecil.

"Dia kuncinya!"

Mereka semua pun masuk kembali ke dalam ruangan gelap itu, tak lupa dengan cahaya dari senter HP mereka yang menyinari ruangan itu. Hyunsuk memegang tangan gadis kecil itu, kemudian menempelkan jari jempolnya di fingerprint tersebut. Tanda hijau membuat mereka menghela nafas lega, ternyata sidik jari dari anak kecil tersebut benar.

"Kenapa gadis kecil itu?" tanya Yedam.

"Jawaban teka-teki itu awan, dan gadis kecil ini memiliki gantungan awan di tasnya. Jadi gue langsung gendong dia dan bawa kesini." jawab Hyunsuk sembari terus menggendong gadis kecil tersebut.

"Lo pintar. Sekarang ayo keluar dari sini!" Asahi pun memimpin di depan, yang lain mengikuti dari belakang. Bahkan Hyunsuk masih menggendong gadis kecil tersebut. Entah kenapa ia tak ingin meninggalkannya.

Mereka melewati sebuah lorong, lorong singkat yang ujungnya adalah sebuah dinding dengan gambar-gambar abstrak di sana. Mereka yang sudah berekspetasi jika ini adalah jalan keluarnya pun langsung menggeram kesal.

"Apalagi ini?" tanya Haruto dengan nada yang benar-benar sudah kesal.

"Ini sebuah Puzzle. Ayo selesaikan puzzel ini!" Asahi dengan cepat memindah-mindahkan gambar-gambar sesuai urutannya. Namun sepertinya ada yang kurang.

"Sepertinya ada yang kurang, ayo kita cari di ruang bioskop!" Asahi pun menyuruh semuanya untuk kembali ke ruang bioskop.

"Teman-teman! Pukul 10.49 PM!" teriak Doyoung ketika melihat jam di ponselnya.

Mereka pun mempercepat langkah mereka, waktu mereka kurang dari satu menit lagi. Namun setibanya mereka di ruang bioskop, ruang bioskop nampak gelap. Dengan kesunyian yang melanda, semua orang telah mati ditambah dengan darah-darah membanjiri seluruh sudut ruangan bioskop ini.

"AAAAKKK!!"

"Tidak!! Tidak!!" Mereka semua menoleh kearah Hyunsuk yang berteriak panik. Gadis kecil yang masih ada di gendongan Hyunsu itu sudah tak bergerak dengan darah yang sudah mengucur deras dari kepalanya. Baju Hyunsuk bahkan basah karena darah dari gadis kecil itu.

"Sekarang hanya tinggal kita!" kata Jihoon, ia kemudian berjalan dengan cepat menyusuri ruang bioskop ini. Berbekal pencahayaan dari senter HP nya, ia mencari potongan-potongan gambar puzzle yang tersisa. Saat mereka mulai mencari, layar bioskop kembali hidup. Namun hanya menampilkan waktu yang berjalan mundur.

BIOSKOP~Treasure✓SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang