Pt. 22

2.9K 368 15
                                        

Cast :
Lee Haechan
Jung Jeno

Genre : Historical, Drama

Rated : G

WARNING : JIKA TIDAK MENYUKAI CERITA INI DIMOHON UNTUK SEGERA KELUAR DARI SINI TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR KEBENCIAN! TERIMA KASIH

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Setelah kegaduhan yang terjadi dimalam kemarin, pagi hari ini sudah banyak tetua dan menteri yang berbondong-bondong memasuki aula kerajaan. Banyak dari mereka yang terkejut mendengar berita yang terjadi semalam. Terutama dari fraksi barat yang memang berada dipihak Ratu Choi.

Tak banyak dari mereka yang mengecam keputusan Raja yang memenggal kepala Ratu Choi tanpa meminta pendapat dari para tetua kerajaan.

Namun Raja Jeno tidak peduli, bahkan mengabaikan amukan amarah dari para tetua. Tidak terlepas juga kemarahan Ibu Suri yang menyayangkan keputusan Raja.

Saat malam kejadian Ibu Suri berada disana, dia menyaksikan bagaimana menyedihkannya saat mantan Ratu itu menangis memohon sampai bersujud dikaki Yang Mulia Raja untuk dimaafkan, namun sayangnya Raja sudah memutuskan hukuman mengerikan itu pada ketiganya. Sekeras apapun Ibu Suri memaksa Raja untuk memikirkan kembali perintahnya, tidak akan mempan sama sekali.

Raja Jeno sudah bersumpah tidak akan pernah memafkan siapa saja yang berani menyakiti kekasih hatinya.

Mereka semua yang menonton hanya mampu berbisik-bisik dan tak ada niatan sama sekali untuk menghalangi. Dan jadilah mereka hanya mampu untuk menonton bagaimana mantan Ratu beserta dua orang lainnya dipenggal diatas halaman kerajaan.

Dan benar saja, Jenderal Hwang memerintahkan anak buahnya untuk membawa mayat ketiganya ke hutan belantara yang lokasainya lumayan jauh dari sana dan meminta untuk memutilasi tubuh mereka lalu dibuangnya didalam hutan sebagai makanann binatang buas.

Kejam memang tapi mau bagaimana lagi, Hyunjin juga sebenarnya tidak tega. Namun ini adalah perintah langsung dari Yang Mulia Raja.

Dan dipagi harinya berita kematian tragis mantan Ratu Choi tersebar seantero negeri. Dan tentu pro dan kontrak tak lepas dari berita itu.

Banyak yang menganggap Raja Jeno sangat kejam namun tak sedikit juga yang memaklumi keputusan Raja. Perbuatan mantan Ratu sangat keterlaluan, bagaimaan bisa seorang Ratu tega melakukan hal keji seperti itu. Sangat tidak mencerminkan sosok 'Ratu'.

"Jika kalian merasa tak terima, kalian bebas untuk keluar dari istana ini. Dan aku akan langsung mengganti posisi yang kosong dengan orang lain." Ujar Raja saat menghadapi menteri dan tetua dari fraksi barat yang marah dan tidak terima atas hukuman pada mantan Ratu.

"Diluar sana banyak orang-orang yang sudah saya pilih jika posisi kalian kosong. Kalian bisa membuat keputusan secepatnya, ingin bertahan dan ikuti semua keputusan Raja ini atau kalian semua bisa pergi dari sini."

Kata-kata penutup dari Raja berhasil membungkam semua kegaduhan didalam aula rapat. Lalu memilih keluar dari sana dan mengabaikan semua keluhan mereka.

Diantara Raja-Raja yang terdahulu, Raja Jeno adalah sosok pemimpin yang tidak pernah takut pada siapapun, terutama jika dirinya merasa benar.

Apalagi saat ini Raja telah menghukum mereka yang sudah berbuat kejahatan.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

"Yang Mulia, hamba mendapatkan kabar jika Selir Lee baru saja siuman." Seorang prajurit melaporkan berita yang ia dapat dari dayang paviliun Matahari.

Sang Musisi [NoHyuk] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang