1. annyeong

17 5 3
                                    

Pagi pagi yang terbilang mendung tapi cerah ahh begitulah, ada seonggok manusia yang tengah berjalan di trotoar menuju ke sekolah nya setelah turun dari angkot di persimpangan dekat sekolahnya, sedari tadi mulut itu bernyanyi dan meracau tak jelas

Begitulah, dia Qaila Almahira gadis itu entah kemasukan setan apa ia bisa datang sepagi ini ke sekolah nya, jangan tanyakan kenapa, ia saja bingung dengan dirinya sendiri pagi ini

"Kamu berharga... Kamu sempurna coba lihat lah di cermin senyuman indah mu itu tak perlu sama dengan si dia... A... A.. Aaaa kita semua di cipta indah dengan cara yang berbeda" Nyanyi nya tak berhenti sepanjang jalan

" Hey kamu yang lupa cara ASTAGHFIRULLAHALAZIM! ... " ucapnya terpotong saat ada salah satu teman tapi tak ia anggap teman saat melintasi nya dengan suara motor yang benar-benar membuat daun telinga nya gugur.

"Mau ikut gak??" Ajak pria itu dengan ekspresi seperti mengejek, rasanya ingin sekali qaila mencakar cakar muka itu.

Qai lebih dulu mendahului motornya. Ia berjalan dengan muka sedikit angkuh
"Ogahh! Mata lo siwerr!! Ini udah di depan gerbang! "

Terdengar tawa dari laki laki tersebut dan tak urung ia menyusul Qaila yang masuk ke dalam sekolah

🐖🐖🐖

Saat ini SMA garuda cahya sedang di ramaikan dengan anak murid baru yang tengah berkumpul di tengah lapangan karena ini sudah tahun ajaran baru begitu juga dengan Qaila yang otomatis naik tingkat menjadi senior yang paling tinggi. Ia berhasil naik ke kelas 12 tanpa bersyarat , ia bersyukur bisa menduduki peringkat ke 6 padahal dirinya tak bisa di bilang pintar namun tak bodoh juga.

Ia berjalan masuk ke pinggir lapangan dengan mata yang fokus ke adik adik kelasnya yang masih terlihat fresh nya tidak seperti ia dan teman-temannya yang sedikit lagi habis masa.

Sesampai di kelas Qaila di suguhkan dengan pemandangan seperti biasa yang ribut nya melebihi debat capres ia sedikit di buat termenung beberapa saat dan flashback ke 2 tahun yang di mana ia masih menduduki bangku kelas sepuluh ia benar-benar merasakan sakit nya di anggap tak ada di kelas ini

Senyum terbit seketika ia teringat masa masa lalu ia di bawa ke flashback 2 tahun lalu di mana ia masih menduduki bangku kelas sepuluh, seperti yang ia bilang saat itu ia benar benar masih fresh.

Flashback on

"Sumpahhh di sini gue udah kek orang ilang! " Qai celingak celinguk mencari keberadaan teman nya di lapangan ini

"Pokoknya kamu harus tetep sama aku qai jangan kemana mana karena disini aku cuma kenal sama kamu! Halahhhh prettt tai lo syahhh! " Lanjutnya dengan meniru cara bicara teman nya memohon agar Qai tidak meninggal kan nya

Ia menggerutu kesal dengan teman nya yang melupakan diri nya karena mendapatkan teman baru di sma ini. Padahal tadi sudah jelas bahwa teman nya itu lah yang takut jika Qaila mendapatkan teman baru.

Satu jam lamanya ia berdiri di lapangan mendengar kultum dari kepala sekolah barunya. Di tengah keramaian ini ia benar-benar merasa sendiri dan sepi.

Setelah berdiri di lapangan ia memilih masuk ke kelas dengan muka tertekuk menahan kesal. Dan setiba dikelas muka itu semakin tertekuk seperti uang seribuan di kantong bajunya. Bagaimana tidak ia melihat temannya sudah memilih tempat duduk namun bukan bersama nya

" Syahh, lo duduk sama siapa? "Tanya Qaila basa basi ia berusaha sabar

Aisyah yang semula tengah bercerita langsung menoleh dengan senyuman tak luntur di bibir nya
" Eh aku duduk sama ira ya qai, gak apa apa kan? Aku yakin kamu pasti bosen duduk sama aku karena kita bakalan 6 tahun loh satu kelas, tuh ra kenalin temen aku dari smp namanya Qaila"ujar aisyah heboh sendiri tak melihat saja kepulan asap di kepala qaila

WHEN ? : i want a flying in love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang