Aku up 3 hari sekali ya gaes ya, kalo gak lupa😂 Ini aja baru ngeh, saking sibuknya sama adeknya Archer😂
Yang penasaran sama kisah adiknya Archer bisa cek profil aku yups
📌tandain kalo ada typo gaes
Jangan sider😶
Follow ok tuh😂🤣Happy Reading,
***
'Jangan pernah melepaskannya Ar.' Archer mengerang kala mendengar wolf nya kembali bersuara.
"Diamlah!"
'Itulah akibatnya jika mengurungku terlalu lama!'
"Aku mana tahu Theo!" balasnya seraya memijat pelipisnya yang terasa berdenyut, tangan kanannya membanting bolpoin membuatnya tersentak kala netranya mendeteksi keberadaan sang ibu.
Teona melangkah memasuki ruang kerja milik putranya, pria itu membalik tubuh menghadap sang ibu. Agar lebih leluasa untuk memeluk wanita yang berjasa dalam hidupnya itu.
Teona memeluk tubuh putranya dengan sayang, tak dapat dipungkiri jika ia juga mengetahui kekhawatiran Archer tentang Mate nya.
"Aku ingin memastikan sesuatu Ma, " gumamnya, tangan lembut Teona mengelus rambut Archer.
"Memastikan apa?"
"Mate ku, " kedua mata Teona sontak berbinar cerah mendengarnya.
"Benar itu? Kapan? Dimana? Siapa namanya? Berapa umurnya? Dimana ia tinggal?" pertanyaan beruntun yang Teona ajukan sedikit banyaknya membuat si Tuan Muda mendengus, seantusias itulah ibunya jika mengenai Mate_nya.
"Aku belum yakin Ma, hanya saja Theo terus mendesak untuk memastikan." jangankan Theo yang memaksanya, tanpa wolf nya itu perintah pun akan dia lakukan dengan senang hati.
"Dimana dia?" dahi sang ibu nampak mengerut, memastikan apa? Memangnya apalagi yang harus dipastikan, toh jika mate putranya seorang manusia biasa pun tidak akan jadi masalah jika pasangan putranya menerima kedua nya tanpa syarat.
"Perbatasan Utara," senyum Teona luntur kala mendengar perbatasan Utara. Entah kenapa perasaan nya sedikit tidak menyenangkan.
"Dia baru pindah beberapa tahun yang lalu, " Teona menghela nafas lega, dia kira wanita itu sudah lama tinggal diperbatasan Utara.
"Mama percaya anakku ini bisa," Teona menepuk puncak kepala Archer pelan, dan berpamitan untuk pulang ke kediamannya.
Belum juga Teona beranjak, suara notifikasi dari komputer menarik perhatiannya.
"Email apa itu?" tanyanya penasaran, seingatnya Archer adalah orang yang tidak ingin campur tangan jika mengenai pekerjaan yang membuatnya merasa repot.
"Biodata Mateku, " pria itu lantas membukanya ditemani rasa takut penasaran Teona disampingnya.
"Kau tahu namanya?" tanyanya penasaran, terkadang setiap pasangan Mate yang bertemu untuk pertama kali beragam, dimulai yang langsung mengklaim dan memperhatikan terlebih dahulu. Atau sekedar mengajak berkenalan.
"Aku bukan Papa Ma, " gumamnya seraya terkekeh, ingat jika ayahnya bahkan kabur saat bertemu dengan Mate nya tanpa repot-repot mengajak sang pasangan berkenalan.
"Putraku, " dikecupnya kepala Archer sayang, ternyata sifat putranya itu tak banyak menurun dari suaminya. Dan Teona bangga karena itu. Terdengar kejam, sesekali tak apa bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flow Of life
Hombres LoboWARNING 18+ Turning Point Of Life *** "Kau tahu, seperti lebah_" "Saya werewolf. " "Ck! Dengar dulu! " "Ok." *** Bagi Chessy, tak ada hal yang lebih membahagiakan selain mempercayai keberadaan makhluk immortal yang dianggap mitos belaka dari pad...