Sugar

761 83 9
                                    


Gemerlap lampu disko tampak menyilaukan mata saat para pengunjung asyik berdansa di ruang tengah bar malam itu. OMO, begitu nama bar yang acap disambangi para shinobi Konoha, yang merupakan singkatan dari One More Night. Entah siapa yang memberikan ide nama seperti itu. Semalam lagi untuk bersenang-senang, melupakan misi dan segalanya, mungkin begitu tujuan OMO. Para shinobi memiliki risiko mati kapan saja sehingga peluang bersenang-senang acap terabaikan. Begitu pula Kakashi yang terpaksa menerima ajakan Genma setelah ia menyelesaikan misi solo kemarin.

"Kau libur panjang, 'kan? Ayolah, sesekali kau harus menraktir kami," bisik Genma di ujung telinga kiri Kakashi.

Pria berambut perak itu mengernyit tebal. Menatap pada Genma Shiranui yang merasa tidak bersalah, malah tampak cengegesan, sedangkan Tenzou hanya mengangkat bahu alias ia ikut senior saja. Kakashi menghela napas panjang dan berkata, "Aku tidak membayar tagihan kalian. Fee misi baru akan dibayarkan setelah lapoan selesai."

"Astaga. Berapa harga segelas sochu?"

Genma tampak memajukan bibir seolah mengejek, "Dasar pelit!" tapi Kakashi sama sekali tidak peduli. Ia mengekor di belakang pria bermarga Shiranui itu, menatap pada kerumunan pengunjung yang didominasi para shinobi. Meski mendapat julukan bar shinobi satu-satunya di Konoha, tetapi ada banyak warga sipil yang acap berkunjung. Biasanya shinobi hanya datang pada akhir pekan, tetapi shinobi yang sedang bebas tugas bisa kelayapan kapan saja.

"OMO selalu ramai saat akhir pekan," kata Genma membidik pada gadis-gadis yang asyik berdansa, menggoyangkan pinggul satu sama lain, menggoda iman para pria yang memiliki mata.

"Pemandangan yang menarik," tambah Genma yang membuat raut wajah Tenzou tampak terbakar, sedangkan Kakashi tertawa kecil di belakang mereka.

Bukan berarti ia tidak pernah menginjakkan kaki di OMO, tetapi ia tidak punya banyak waktu bersenang-senang karena deretan misi yang menunggu. Sesekali ia pernah datang ke OMO untuk menikmati segelas sochu, menerima ajakan wanita yang menurutnya menarik atau sekadar memandang orang-orang yang asyik berdansa. Seperti nama bar itu, satu malam bebas yang sempurna. Namun, seorang Hatake selalu penuh kendali. Ia tidak pernah membiarkan diri lengah sekejap saja. Selalu waspada setiap saat, itu pedoman hidup ninja.

Satu putaran lagu sudah selesai, kemudian tampak DJ mengumumkan sesuatu.

"Satu lagu yang akan membuat hidupmu lebih seru malam ini!" kemudian riuh tepuk tangan terdengar dari aula tengah yang membuat Kakashi mengangkat bahu.

Ia tengah menikmati sochu saat ekor mata itu menangkap bayangan gadis berambut merah muda yang tidak akan pernah ia sangka berada di OMO. Ya, Sakura tidak akan pernah menginjakkan kaki di OMO, itu keyakinannya. Arah pandangnya tidak lepas sampai ia menyadari bahwa gadis itu benar-benar Sakura begitu tangan Ino Yamanaka menepuk pinggang ramping si merah muda. Di bawah gemerlap lampu, tentu mudah menjadi pusat perhatian gadis-gadis itu.

I'm hurting baby, I'm broken down, I need your loving, loving I need you now

When I'm without you, I'm something weak, you got me begging, begging I'm on my knees.

Satu putaran, dua putaran, Ino tampak tertawa saat pinggulnya bergerak, sedangkan wajah Sakura seperti terpahat dari batu saat mengikuti irama lagu.

Genma menggelengkan kepala kuat-kuat. "Rasanya aku rela begging I'm on my knees padanya."

Kakashi menautkan alis mendengar kalimat yang dilontarkan teman sesama shinobi itu saat menyadari arah mata Genma tidak beralih pada Sakura. Si gadis kesayangan Tsunade yang tampak tidak nyaman menerima ajakan Ino di lantai dansa. Tentu ia tahu bagaimana prinsip hidup Sakura yang kaku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Random StoryWhere stories live. Discover now