Semangkuk Acar Nara

2.2K 204 37
                                    

"Bagus. Kau memang ninja andalan Konoha, Kakashi." Tsunade memamerkan senyum langka pada dua orang yang menghadap sang Hokage kelima tersebut.

"Misi ini tidak akan berhasil tanpa Sakura, Tsunade-sama."

"Ya, ya, tentu saja. Kau memang salah satu murid favoritku, Sakura."

"Ya, Shishou."

"Baiklah, kau boleh pergi lebih dulu sebelum kembali ke rumah sakit, Sakura. Aku perlu bicara beberapa hal denganmu, Kakashi. Ada misi solo untukmu yang tidak bisa ditunda lagi."

"Hai." Sakura dan Kakashi menjawab bersamaan sebelum tubuh gadis berusia 19 tahun itu menghilang di balik pintu.

Tsunade menghilangkan senyum yang terpatri saat Sakura berada dalam satu ruangan tadi, kali ini bibir itu terlihat lebih tipis. Mata cokelat madu Tsunade terlihat berkilat menatap Kakashi yang merasa bulu tengkuk meremang seketika.

"Jadi, bisakah kau jelaskan apa yang terjadi, Kakashi?"

Bukan penekanan nama Kakashi yang membuat sang copy nin terbelalak tetapi dia tidak tahu apa yang harus dijelaskan pada cucu Hashirama Senju itu.

"Aku..."

"Jangan berbohong, Kakashi! Meski Sakura bisa saja menggunakan teknik pemulihan jaringan kulit, aku masih bisa melihatnya. Jelaskan padaku bagaimana ada banyak bekas gigitan di leher Sakura."

"Gigitan?" Gigitan nyamuk, Kakashi!

"Ya, kupastikan bukan gigitan serangga. Jadi, siapa lelaki yang berani melakukan tindakan senonoh pada murid favoritku!"

Jakun Kakashi naik turun. Lelaki itu merasakan tetesan keringat membasahi rompi jounin miliknya. Mungkin hari ini adalah akhir riwayatnya sebagai jounin elit Konoha.

"KAKASHI, dia bahkan belum genap berusia dua puluh tahun!" gelegar Tsunade seiring pukulan wanita itu mengarah ke dinding belakang Kakashi yang ambrol dalam hitungan detik.

Oh my God!

Sedangkan di tempat lain, Sakura meringkuk di dalam kamar apartemen dengan wajah ketakutan. Jelas sekali ada raut ngeri yang tergambar di wajah cantik itu. Ia terus menarik dan membuang napas berulang kali. Perlahan ia bergeser melihat pantulan dirinya sendiri di cermin.

"Apa yang telah kulakukan? I-ini tidak mungkin."

Gadis itu menatap tampilan wajahnya kembali hingga menemukan satu bekas merah setengah lebam ada di bawah telinga kanan.

"Oh! Tidak!"

***

Dua hari lalu di Kirigakure

"Misi ini berhasil," ucap Kakashi memecah suasana hening sepanjang perjalanan.

"Yep."

"Oh ya, apakah kau keberatan kalau kita menginap di sini?"

Sakura menatap Kakashi sebelum memperhatikan suasana hening di desa kecil, salah satu bagian perbatasan Kirigakure. Mendung hitam tampak menggumpal di langit, rintik hujan mulai membasahi bumi dan kilat menyambar nyaris merobohkan tiang listrik di jalan perempatan desa.

"Apa kau yakin semua akan aman?" tanya Sakura sedikit khawatir.

"Mereka tidak akan mengejar sampai di sini."

"Segalanya bisa terjadi, Sensei."

Kakashi menatap Sakura lemah. "Kau lupa, aku punya Pakkun yang siap mendeteksi kedatangan mereka dari jarak ratusan mil."

Random StoryWhere stories live. Discover now