petrichor

8 1 0
                                    

Setelah dua Minggu akhirnya kak Phrince membalas pesanku. Senang, sedih marah, gelisah semua aku rasakan. Aku tidak tau lagi harus menjawab apa, tapi pada akhirnya aku membalas seadanya. Dan kami pun kembali tidak mengirim pesan.

Tibalah saat sekolah kami mengadakan perlombaan, banyak sekali lomba yang diadakan dan siswa siswi antusias dengan perlombaan itu.

"Itu kak prince cocok banget pake filter topi Koboy, ehhh sebentar-sebentar TOPI ASLI ANJIR Hiks ganteng banget lagi Aaaaa," ucapku setelah melihat postingan kak Phrince.

Aku mengirim pesan pada kak phrince, "Aku kira pake filter topi Koboy. Seperti tidak nyata seperti orang yang tidak bisa aku miliki."

Tring

"aku manusia nyaataa ka," balas kak Phrince.

Gila pesanku di jawab lagi.

Tibalah perlombaan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa siswi SMA 1 yaitu perlombaan fashion show. Aku bersama teman-temanku segera pergi ke aula sekolah kami untuk melihat perlombaan tersebut.

"Hey kak Phrince mana ya kok gak ada," ucapku.

"Kak phrince bukanya ikut lomba ya," jawab salah satu temanku.

"HAH YANG BENER?? Jangan bercanda ah gak lucu," kataku.

"Ehhh dibilangin kaga percaya, liat aja nanti," jawab temanku lagi.

Dalam hatiku "anjir gimana kalau kak Phrince dansa diperlomban nanti, ahhh gak mau gak kuat, kalau sampai itu terjadi aku nangis sih."

"Itu kak Phrince," ucap Alice.

"Mana," ucapku datar.

Padahal dalam hatiku aku menjerit-jerit karna melihat kak Phrince begitu tampan, cantik, imut, ganteng, paket lengkap deh.

Perlombaan fashion show pun dimulai, benar saja kak Phrince berjalan dengan patner wanitanya. Iri tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa selain menahan rasa iri.

Disela-sela perlombaan aku melihat kak Phrince berfoto bersama patnernya. Bukan hanya patnernya saja dia berfoto juga dengan adik kelas adik kelasnya. Aku semakin iri.

"Kenapa aku tak bisa seberani mereka," ucapku dalam hati.

Aku memikirkan ide yang lain gimana kalau aku ajak kak Phrince untuk foto bareng juga tapi tidak melalui secara langsung tapi melalui pesan lagi. Tak butuh waktu lama aku sudah mengirimkan pesan pada kak phrince. Namun sayangnya, saat itu dia sedang tidak aktif.

Perlombaan pun selesai dan kak Phrince menang walaupun juara harapan tapi aku tetap bangga dan tidak lupa mengirimkan pesan selamat.

Sesampainya dirumah tiba-tiba handphoneku berbunyi ternyata pesan dari kak Phrince, pesannya berisi ajakan balik untuk foto bareng dan juga permintaan maaf karna dia baru membuka pesannya. Rasanya campur aduk antara sedih dan senang. Sedihnya aku tidak berani mengajak secara langsung, senangnya karna kak Phrince tidak menolak ajakan ku. Aku pun segera membalas pesannya.

Tidak terasa ternyata pesan kami pun memanjang pembahasannya hanya rasa penasaran kak Phrince yang ingin mengetahui siapa aku dan juga kejahilanku menjahili kak Phrince untuk terus membuatnya penasaran.

Akhirnya aku bisa terus membalas dan menerima pesan kak Phrince walupun mungkin membuat kak Phrince kesal kepadaku.

Aku tidak menyangka bisa berkomunikasi dengan kak Phrince walaupun tidak secara langsung. Entah sampai kapan aku akan tetap begini tapi apapun yang terjadi semoga baik-baik saja. Kita berakhir dengan kak Phrince bersama dunianya dan aku dengan ketakutanku dan juga imajinasiku.

Tamat untuk sementara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIGA DETIK SUDAH JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang