Di suatu kafe yang baru di buka. Seorang gadis cantik bergigi gingsul sedang merapikan peralatan dan merefil bahan makanan dan minuman. Dia gadis yang ceria dan ramah. kafe yang sederhana ini tidak pernah sepi pengunjung. orang yang sudah mencicipi enaknya masakan gracia pasti akan kembali untuk membeli apalagi chefnya spek bidadari.
krintinggg
bunyi pintu terbuka menandakan ada pelanggan yang datang.
"selamat pagi, mau pesan apa kak?"
orang itu masih sibuk mencari barang di tasnya. Dia masih mencari entah apa yang dicari.
"saya pesan spaghetti carbonara satu sama minumnya es jeruk kak”
"udah itu aja kak?"
"iya sudah"
"totalnya 45.000"
nahh baru orang itu memberikan uangnya dan gracia melihat wajah itu.
deg
ahh aku kenapa? gumam gracia dalam hati. Gracia terpaku melihat wajah cantik yang baru pertama kali iya lihat. Jantungnya masih berdetak kencang. Sambil menahan debar jantungnya gracia langsung mengambil uang tersebut.
"ini kak kembaliannya"
"makasih"
"nanti pesanan aku antar kak."
"iyaa"
gracia langsung masuk kedalam ruangan dapur sambil menetralkan detak jantungnya.
"gila kenapa gua kaya gini? ahh gre lu sarap bgt apa tadi karena kopi ya? ahh masa sih gua suka sama tu orang. iya sih dia cantik pake bgt tapi ga gini juga gre. udah deh lupain aja. nanti juga ilang sendiri." monolog gracia
"kak ini pesanannya spaghetti carbonara dan es jeruk. selamat menikmati kakak cantik semoga suka sama makanannya. kalo ada apa apa bilang ya kak. permisi"
"ohh iyaa emm terima kasih"
gracia meninggalkan meja tersebut kembali ketempatnya. setelahnya kembali ada pelanggan yang datang. gracia mencoba mengalihkan pikirannya untuk bekerja dengan profesional. dia tidak boleh mengganggu pelanggannya. kenyamanan pelanggan adalah nomor 1 walaupun sebenarnya gracia ingin terus berbicara dengan wanita itu.
Hari hari telah berganti bahkan tahun dan bulan tapi gracia tetap saja masih mempunyai perasaan terhadap pelanggannya yang ternyata bernama shani. Meskipun begitu gracia hanya menikmati desir aneh itu dihatinya. Tanpa perlu menjadi dekat. Kata gracia kaya lagu jkt48 "jarak kita ini sudah cukup" judulnya indahnya senyum manismu. Kadang ketika shani memesan dia tersenyum yang mengakibatkan gracia ingin mleyot ditempat tapi masa mau gitu malu dong sama shani. Bahkan nomor hp shani aja gracia tidak tahu. gracia menjadi pengagum dalam diam.
Tahun sudah berganti bulan baru saja shani datang kembali ke kafe. Seakan sudah akrab gracia mencoba lebih jauh mengenal shani. Ternyata sebentar lagi shani akan lulus wisuda. Kabar sedihnya dia akan pindah ke bandung bersama keluarga. Gracia yang masih mengagumi dengan tekad nekadnya pun akhirnya meminta nomor shani. Kepalang shock dengan kabar yang shani beri ini. Gracia kira shani akan terus berada disini. Jadi dia masih mempunyai waktu mengenal shani sedikit demi sedikit. Menikmati senyum indah shani yang begitu manis dengan cekungan di pipinya. Sempurna sekali tuhan menciptakan shani. Setelah bertukar nomor. gracia memberanikan diri mengajak shani untuk jalan dengannya. Akhirnya shani menerima ajakan gracia. Gracia beralasan ini adalah pengenalan untuk perpisahan.
"kamu yang datang sendiri ke aku shan,tapi kamu yang tiba tiba pergi."
monolog gracia
Waktunya tiba sesuai janji gracia menjemput shani dengan mobil hondanya kalo naik motor pikir gracia kasian nanti bidadari kepanasan.