Kepak sayap membentang dari ujung timur ke arah barat, pelukan hangat mu yang senantiasa aku rasakan hingga saat ini. Lentik jemari mu selalu membekas di genggaman telapak tangan ku.
Aku tidak bisa membayangkan nestapa sedih nya diriku ketika kehilangan dirimu, tapi aku juga tidak pernah tau kapan kamu akan meninggalkan diriku.
Hembusan angin berbisik pelan di telinga ku, sorai berkata bahwa hidup tidak hanya apa yang aku mau. Bahkan ikhlas mengajarkan aku bahwa merelakan adalah bentuk dari kasih sayang.
Rasa khawatir yang selalu mengganggu otak ku karena takut kehilangan dirimu, jika kamu bertanya seberapa sayang nya aku dengan dirimu, mungkin aku akan menjawab aku mencintai dirimu lebih dari pada aku mencintai diriku sendiri.
Maaf jika aku belum bisa menjadi laki-laki yang sempurna di mata mu, dan terimakasih kamu telah menerima segala bentuk ke kekurangan aku.
Pelita yang selalu menerangi kehidupan ku yang dulu semu, dan kamu juga menjadi pelangi yang menciptakan warna baru di kehidupan ku.
Entah bagaimana ujung nya, aku selalu bersyukur bisa kenal dengan dirimu, dari kamu aku banyak sekali mendapatkan pelajaran
Cepat atau lambat kamu akan mengetahui sifat ku, bahkan aku bertanya kepada diriku sendiri apa kah kamu akan terus bersama ku ketika kamu sudah mengetahui sifat ku?.
Laki-laki keras kepala serta ambis untuk mendapatkan segala hal adalah sifat asli ku.
Aku pernah bilang kepada dirimu
" Jika kamu takdir ku, maka aku akan senantiasa menyayangi dirimu, karena aku gamau kamu merasakan apa yang aku rasakan pada saat itu."
Dan orang hebat dalam hidup ku juga pernah berbicara.
" Kamu anak laki-laki, ketika akan dewasa dan juga berkeluarga, sayangi keluarga kamu jangan seperti ayah kamu. "
Ibu ku adalah orang ter hebat di dalam hidup ku, jasa ibu ku tidak akan pernah bisa tergantikan walaupun dunia serta isi nya yang jadi menjadi bayaran nya.
Hal-hal baik yang aku dapatkan di kehidupan ku antara lain aku dapatkan dari ibu ku, pahlawan bagi diriku, serta malaikat tak bersayap yang dapat terlihat oleh kedua mata ku.
Dia yang mengajarkan ku tentang sabar, dia yang mengajarkan ku tidak boleh jahat, dia juga yang mengajarkan ku tentang definisi mencintai.
Saat ini aku punya kamu, aku harap kamu sama seperti ibu ku.
Hey.. Coba denger kata-kata ini.
Shiv... Maaf ya aku belum bisa menjadi seperti apa yang kamu inginkan. Aku mahluk ciptaan Tuhan yang jauh banget dari kata sempurna.
Jika selama ini aku sering membuat mu sakit dengan ucapan atau pun prilaku aku, aku minta maaf ya.
Banyak banget kenangan yang udah kita lewati bersama, tertawa seakan dunia hanya milik kita berdua.
Aku tidak pernah mengajarkan hal buruk kepada dirimu, banyak larangan yang membuat dirimu jengkel, dan sikap usil ku yang membuat mu kesal mungkin itu semua hal yang tidak kamu suka dari diriku.
Kata terakhir yang aku ingin sampaikan
Jangan pernah berubah ya, walaupun aku percaya bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan.