#Perjodohan

816 83 4
                                    

∘₊✧─── Happy Reading ───✧₊∘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∘₊✧─── Happy Reading ───✧₊∘

Pagi yang cerah, [Name] sekarang di jemput oleh Xela untuk pergi ke sekolah.

"[Name]" Panggil Xela dari depan Rumah [Name].

Pintu Rumah [Name] terbuka dan terlihat [Name] yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Rambut yang terurai cantik dan manik (e/c) yang indah.

"Udah siap? " Tanya Xela.

[Name] mengangguk. "Udah" Jawab [Name].

"Yaudah, kita jalan bareng" Ajak Xela.

Xela dan [Name] berjalan di trotoar, melihat suasana kota yang ramai dengan berbagai kendaraan yang berlalu lalang. Dan juga, banyak anak sekolah yang berangkat ke sekolah dengan orang tuanya atau dengan mengendarai sepeda.

"Aku ada bikin kue lagi" Ucap [Name].

"Untuk Kaiser lagi? " Tanya Xela.

"Iya, hehe" Jawab [Name].

Xela menghela nafas kasar. "Mau sampe kapan lo terus bertahan, [Name]? " Tanya Xela.

"Sampe dia ada kasih perhatian ke aku" Jawab [Name].

Xela terdiam sejenak. "Gw ga yakin" Ucap Xela.

"Siapa tau kan bisa nanti" Ucap [Name].

Xela bertanya tanya, terbuat dari apakah hati [Name] sehingga dia masih menyukai Kaiser walau dia sudah di sakiti olehnya berkali kali.

Sesampainya di sekolah, mereka berdua melihat Kaiser yang berjalan dengan sahabatnya, Alexis Ness. [Name] pun langsung mengambil kue di tasnya dan menghampiri Kaiser.

"Kak" Panggil [Name].

Kaiser berhenti berjalan dan berbalik badan. "Apa? " Tanya Kaiser, seperti biasa, Kaiser selalu menatap [Name] dengan tatapan datar.

[Name] kemudian menyodorkan kue yang ia buat kepada Kaiser. "Untuk Kakak. [Name] ada buat lagi" Ucap [Name].

Kaiser merasa risih dengan [Name] karena selalu memberikan kue kepadanya.

"Ga" Ucap Kaiser ketus. Ia langsung pergi dari hadapan [Name] dengan Ness.

Saat Kaiser menolak kue buatan [Name], hatinya merasa sakit mendengarnya. Tetapi, ia tetap berpikir positif bahwa Kaiser mungkin saja kenyang.

Xela pun berdiri di samping [Name]. "Di tolak? " Tanya Xela.

[Name] mengangguk. "Iya" Jawab [Name]. "Tapi, mungkin aja Kak Kaiser kenyang" Ucap [Name], kemudian tersenyum.

Xela menghela nafas. "Memang brengsek tuh anak" Batinnya.

"Gimana lo kasih ke Hiori aja? " Saran Xela.

"Oiya, nanti deh aku kasih" Ucap [Name].

Xela dan [Name] kembali berjalan menuju ke kelas mereka. Di kelas, [Name] melihat lelaki bersurai biru yang tengah terduduk. Itu Hiori Yo.

‧₊Can i be her° [Michael Kaiser]!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang