#Mencoba membuka hati

746 82 13
                                    

∘₊✧─── Happy Reading ───✧₊∘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∘₊✧─── Happy Reading ───✧₊∘

•POV Kaiser

"Mah! Pah! Kenapa Kaiser di jodohin sama cewek itu?! " Tanya Kaiser dengan nada bicaranya yang tinggi.

Ayahnya Kaiser menghela nafas. "Bisnis keluarga, nak"

"Kenapa harus dia sih, pah?! " Tanya Kaiser.

"Dia itu cantik sama baik hati loh, nak. Kok bisa kamu ga suka dia? " Tanya Ibunya Kaiser dengan lembut.

"Ngapain sama dia?! Cewek polos gitu, ogah banget Kaiser sama dia! " Jawab Kaiser.

Plakk

"Kaiser! Jaga omongan kamu! " Bentak Ayah Kaiser.

Kaiser mengeraskan rahangnya. Pipinya memerah karena tamparan Ayahnya. Tangannya ia kepalkan, dia sangat kesal.

"Kamu coba buka hati buat dia, nak.. [Name] itu anak baik loh" Ucap Ibunya.

"Udah lah! Kaiser mau keluar aja! " Ucap Kaiser, dia langsung pergi dari hadapan kedua orang tuanya dan keluar dari rumah.

Ayah Kaiser memijat dahinya. Dia agak lelah dengan Kaiser yang tidak mau berjodohan dengan [Name]. Tapi, karena bisnis lah perjodohan ini terjadi.

Ibu Kaiser mengelus punggung Ayah Kaiser. "Kaiser perlu waktu buat nerima perjodohan ini, pah" Ucapnya.

Ayah Kaiser menghela nafas berat. "Saya berharap begitu"

...

Kaiser kini tengah bersama Ness di sebuah restoran yang terkenal di daerah sana. Kaiser menyeruput kopinya sambil mengetik sesuatu di laptopnya dengan perasaan kesal.

Ness mengkerutkan dahinya, menatap bingung sahabatnya yang tiba tiba mengajaknya keluar, lalu berwajah kesal. Entah apa yang terjadi pada Kaiser, pikirnya.

Ness pun bertanya pada Kaiser. "Lo kenapa kesel gitu dah? "

Kaiser menghela nafas. "Tentang perjodohan gw sama si cewek sok polos itu"

Ness terkejut. "Lo di jodohin sama si [Name]?! "

"Oh iya, gw belum kasih tau lo soal ini" Gumam Kaiser.

"Kok bisa Ser? " Tanya Ness.

"Ga tau ortu gw" Jawab Kaiser. Tangannya terus mengetik sesuatu di laptopnya.

Ness bersedekap dan bersandar di kursi. "Lo ga kasian sama si [Name], Ser? Lo baik sama fans lo yang lain, tapi cuman [Name] yang lo gituin"

‧₊Can i be her° [Michael Kaiser]!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang